49. Tensions at the Dining Table

3.1K 234 4
                                    

49 Tensions at the Dining Table

.

Beberapa hari sebelum pertemuan dengan Raja Armand di Nelvis. Aldric sempat mengirimkan sebuah surat pada salah satu orang kepercayaannya yang terpaksa ia tinggalkan di Ville untuk memantau kota tersebut, serta rumah produksi keramik. Aldric ingin mengetahui perkembangan kota yang telah ia perbaiki pada sektor sumber daya manusia serta perekonomian secara diam-diam tersebut.  Selain itu, Aldric juga mengirim surat pada Edwin di Naturaleza Verde. 

Aldric telah dibantu mengantarkan surat oleh salah dua burung merpati yang diperintahkan oleh Lucian dengan sihirnya. Dan burung itu kembali untuk memberikan Aldric surat balasan dari Benjamin terlebih dahulu.

~~~

Kepada yang terhormat

Yang Mulia Pangeran Korvin

Senang mendapatkan surat  dari Anda dan mengetahui kabar bahwa Anda baik-baik saja. 

Di kota ini keadaan saya dan beberapa orang yang melindungi saya baik-baik saja. Rumah produksi di rumah Simon berjalan dengan baik sehingga semua pesanan telah selesai dan dikirimkan pada pelanggan.

Hanya saja kota Ville saat ini diawasi oleh banyak prajurit dari kerajaan Oleander. Mereka selalu mengecek setiap bangunan yang mencurigakan. Dan mohon maaf Yang Mulia, hanya rumah produksi di rumah Simon lah yang aman. Dua sisanya telah disita oleh pihak kerajaan. Hingga hari ini saya bekerja di toko perhiasan milik Richard. 

Saya harap dapat mendengar kabar baik dari Anda lagi kedepannya.

Tertanda

Benjamin Lawson

~~~

Sesuai prediksi, rumah-rumah produksi yang tersisa pasti akan ditemukan juga oleh pihak kerajaan. Beruntung produksi berjalan lancar hingga akhir. 

Aldric mengirim surat balasan dengan bantuan si burung merpati. Meminta Benjamin agar dapat memulai hidup barunya di kota Ville untuk sementara waktu sampai ia kembali suatu saat nanti.

Pria itu juga menerima balasan dari Edwin juga Lissa. Mereka rupanya hidup dengan baik di Naturaleza Verde. Sebagai balas budi mereka membantu Yhamada mengurusi daerah yang dipimpin olehnya. Aldric pun membalas hal yang sama seperti Benjamin. Ia belum bisa memastikan kapan dapat bertemu lagi dengan mereka.

.

Aldric duduk tegap dan penuh wibawa di samping Eirlys yang anggun dengan gaun merah hatinya. Terdapat obrolan ringan antara Eirlys dan Ratu Lily. Wanita yang merupakan ibu dari istrinya tersebut selalu menebar senyum hangat. 

Sementara di ujung meja, Raja Armand masih menelisik kedekatan antara Eirlys dan Aldric. Sejak memasuki ruangan ia tahu bahwa pria itu selalu berada di samping putrinya, namun tak terlalu memperhatikan karena terlalu fokus pada Eirlys, putri yang ia rindukan.

Tentu Raja Armand telah mencari tahu segala macam latar belakang Eirlys dengan orang suruhannya bersama sang istri tercinta. Mereka begitu yakin usai mengetahui bahwa Eirlys memiliki kalung liontin bunga lili serta namanya yang sama. Belum lagi, fakta bahwa Eirlys selama ini dibesarkan di sebuah panti asuhan. Raja Armand mengetahui semua itu dari Ratu Lily.

“Ada yang ingin Ayah tanyakan, Putri Eirlys.” Raja Armand membuka suara, membuat suasana menjadi hening dan terfokus pada yang berbicara.

“Apa itu Yang Mulia?” 

Cursed PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang