63 Liberation

1.8K 179 14
                                    

63 Liberation

.

Pembangunan yang direncanakan sudah mulai direalisasikan sejak seminggu yang lalu, dibawah pengawasan Edwin langsung. Aldric menyerahkan semuanya pada pria tua itu. Bahkan kini, Edwin menetap di pusat kota, berdekatan dengan bangunan-bangunan penting.

Kini dalam ruang kerjanya, Fynn menghadap seraya menundukan kepala seperti biasa. Pria itu baru saja tiba dari pekerjaan rahasia yang Aldric berikan. 

Sepertinya Fynn telah menemukan sesuatu. Ia kembali lebih cepat dari biasanya. Hari bahkan baru saja menggelap.

“Ada apa, Fynn?” tanya Aldric dengan wajah teduh. Harinya cukup tenang, terkhusus pada hari ini. Bukan karena tidak ada pekerjaan, akan tetapi untuk beberapa saat, Aldric dapat makan siang bersama Eirlys dan mengobrol ringan.

“Minggu ini terdapat dua orang yang telah diculik. Sepertinya mereka mengetahui pergerakan kita, Yang Mulia. Karena penculikan gadis pertama lolos dari pengawasan kami, sementara itu gadis kedua berhasil saya buntuti seorang diri menuju markas mereka. Saya sengaja tidak membawa kesatria, takut akan menimbulkan kecurigaan lagi,” jelas Fynn.

Aldric mengerti. Fynn telah menggunakan kekuatan sihirnya untuk mengikuti para penculik.

“Lalu dimana markas tersebut?”

“Di bagian Barat kota ini. Lebih tepatnya di dalam hutan di balik bukit. Jaraknya cukup jauh, Yang Mulia. Saya mengikuti mereka sejak dini hari, waktu penculikan itu terjadi.

“Apa kau mengenal wajah-wajah pelaku?”

“Mereka mengenakan penutup wajah, Yang Mulia. Sulit untuk dikenali.”

“Berapa banyak orang yang telah mereka sekap?”

“Saya tidak tahu pastinya. Mungkin lebih dari dua puluh orang.” Fynn tampak mengingat keadaan ruang penculikan yang sangat gelap karena berada di dalam sebuah gua tertutup. 

“Saya sempat mendengar pembicaraan mereka, Yang Mulia. Mereka berencana akan mengirimkan para korban ke negeri Oleander dan The Nill pada esok malam melalui jalur laut.”

Dahi Aldric mengernyit mendengar nama negeri tempatnya berasal. Oleander? Apa mungkin ini berhubungan dengan perdagangan manusia di kota Bridget. Seperti yang terlampir di surat yang telah dikirimkan oleh Helcurt.

“Apa kau tahu dimana pastinya kota yang mereka tuju?”

“Untuk itu saya tidak tahu, Yang Mulia. Mereka tidak membahas tentang kota.”

Hening sesaat. Aldric tengah memikirkan sesuatu. Seperti ada benang merah diantara dua kejadian yang hampir serupa pada daerah yang berbeda.

“Yang Mulia. Saya sarankan kita bergerak malam ini untuk pergi ke markas penculikan. Perjalanan menjadi cukup jauh, karena kita akan membawa beberapa kesatria.”

Aldric mengangguk kecil. Mereka memang harus bergerak secepat mungkin sebelum penculik itu mengirim para tawanan ke luar negeri. Jika tidak, pasti akan sangat sulit membebaskan para tawanan.

“Bawalah beberapa kesatria! Kita siapkan keberangkatan secepat mungkin,” titah Aldric tegas.

Fynn bergerak cepat. Menemui beberapa kesatria dan menyatakan rencana dadakan tersebut. Sementara Aldric menghampiri istrinya yang ternyata belum tidur. Sebenarnya malam ini Aldric berjanji akan kembali lebih cepat ke kamar mereka. Akan tetapi rencana tersebut harus gagal. Ada hal yang sangat penting yang harus segera dilaksanakan.

Eirlys tersenyum manis menyambut kehadiran suaminya. Wanita itu segera beranjak dari kursi tempatnya menikmati teh chamomile agar tidurnya lelap nanti.

“Apa pekerjaanmu sudah selesai?”

Cursed PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang