4. Sekul

14.4K 1.3K 29
                                    

Ini masuk kah? Semoga masuk...

☀️

Arkanna memakan bakpaonya dengan semangat, pipinya yang sudah bulat itu tambah bulat lagi.

Mereka saat ini sedang berjalan menuju toko peralatan sekolah, dengan Arkanna yang makan sambil berjalan. Avalle dan Arkansa mau menegurnya, tapi tidak jadi karena tidak tega.

Arkansa dan Avalle menatap gemas kedua pipi Arkanna yang seperti akan jatuh itu. Avalle mengusap sudut bibir Arkanna yang kotor, "Pelan-pelan aja, gaakan ada yang curi bakpaomu."

Arkanna menelan bakpaonya lalu tersenyum lebar, "Habis hehehehehe."

Arkansa terkekeh, dia mencubit pelan kedua pipi bulat itu, "Hm, lain kali jangan makan sambil jalan lagi, oke? Itu tidak bagus untuk kesehatan."

Arkanna menganggukkan kepalanya. Ketiganya berjalan menuju toko baju, mereka berencana membelikan Arkanna baju-baju baru.

Mereka memasuki sebuah toko baju dengan brand yang cukup terkenal.

Arkansa dan Avalle sibuk memilah-milah baju yang cocok untuk Arkanna, mereka tanpa berpikir panjang langsung membeli semua baju itu.

"Eh, apa tidak kebanyakan? Baju Kanna masih banyak kok." Arkanna menatap ngeri tumpukan baju yang dibeli kedua saudaranya.

Arkansa menangkup kedua pipi Arkanna, dan menekannya membuat bibir Arkanna mengerucut, "Gapapa, nanti kamu bisa gonta-ganti baju baru setiap hari."

Arkanna menggelengkan kepalanya membuat Arkansa melepaskan tangannya, "Memangnya nggak mahal?" Arkanna menatap tumpukan baju dengan ekspresi khawatir. Baju sebanyak itu, dari brand terkenal pula, pasti harganya tidak main-main.

"Ya tidak apa-apa, kita nggak akan jatuh miskin hanya karena membeli baju-baju ini." Avalle menghampiri kedua adiknya, dia baru selesai membayar baju-baju itu.

"Ayo jalan-jalan lagi, mau kemana laginih habis ini." Arkansa menggenggam tangan Arkanna dengan erat.

"Baju-bajunya gimana?" Arkanna menatap Avalle dengan tatapan bertanya.

Avalle terkekeh, dia mengelus puncak kepala Arkanna dengan lembut, "Gapapa, nanti akan ada bodyguard yang ambil baju-baju itu. Mending sekarang kita jalan-jalan lagi."

Arkanna tampak berpikir, dia teringat sesuatu, "Oh! Beli perlengkapan sekolah! Nanti Kanna harus masuk ke sekolah barukan?"

Arkansa dan Avalle terkejut mendengar itu, keduanya lalu saling bertatapan. Mereka lupa memikirkan hal itu.

Avalle tersenyum dan menepuk puncak kepala Arkanna, "Oke, ayok beli perlengkapan sekolah."

Pulang dari mall nanti, Avalle akan langsung membahas hal ini dengan orangtuanya.

~~~

Fiona menatap nanar pemandangan di depannya. Fiona bersembunyi di balik tembok, dia melihat seorang pemuda dan perempuan yang sedang berpelukan dengan manja.

"Kurang ajar, makin berani aja mereka." Fiona mengepalkan tangannya.

"Kan gue bilang juga apa, tuh dua orang makin gatau diri." Seorang perempuan lainnya nongol dari balik punggung Fiona. Perempuan itu adalah Kayla, satu-satunya sahabat Fiona.

Malam-malam harusnya Fiona sedang rebahan santai di rumahnya, dengan segelas susu hangat, dan cemilan. Tapi sahabatnya malah mengajaknya untuk melihat pemandangan menjijikan di depannya.

Fiona menghela napas berat, dia menatap sedih pemuda di depannya, kenapa dia bisa jatuh cinta pada bajingan macam itu ya?

Oke, pemuda di depannya adalah pacar Fiona, dan wanita yang sedang bersama dengannya adalah 'sahabat' dari pacar Fiona. Kedua orang itu sudah bersahabat sejak kecil.

Arkanna : Family (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang