17. Kisah Cinta

6.7K 719 58
                                    

"Terimakasih atas kerjasama anda." Arvie berbicara sedikit berbisik dengan seseorang di telpon.

"Ya. Kita sama-sama diuntungkan. Terimakasih juga karena sudah memudahkan rencanaku." Setelah mengatakan itu, seseorang di seberang sana memutus panggilan mereka.

Arvie menaruh kembali ponselnya ke atas nakas. Dia lalu menyenderkan kepalanya ke kepala kasur, Arvie mendongak menatap langit-langit kamarnya, dia lalu tersenyum dengan damai.

"Akhirnya... Semua yang aku mau tercapai juga." Arvie bernapas lega, akhirnya dia bisa mengeluarkan keluarganya dari bisnis kotor itu.

Kejadian penculikan kemarin memanglah bagian dari rencana Arvie, walau tidak semuanya.

Awalnya, Arvie memang benar-benar hanya ingin menangkap para penguntit Arkanna, tapi akhirnya dia malah masuk jebakan musuh.

Karena tau sudah kalah jumlah, Arvie akhirnya mencoba bernegosiasi dengan mereka. Darisanalah dia tau kalau orang-orang itu adalah orang suruhan musuh Jarvis yang sejak dulu menginginkan bisnis keluarganya.

Sebuah ide kemudian muncul, ide untuk sekalian memanfaatkan musuh Jarvis dalam rencananya menghentikan bisnis kotor itu.

Awalnya Arvie sebenarnya ragu, apakah Jarvis akan rela melepas bisnis itu demi dirinya? Eh ternyata Jarvis beneran rela. Yasudahdeh akhirnya rencana Arvie berjalan lancar.

"Sekarang sisanya, adalah giliran Arkanna."

Tugas Arvie adalah mengeluarkan keluarganya dari bisnis kotor, dan Arkanna memperbaiki hubungan keluarganya yang lain.

☀️

"Mommy masak apa?" Arkanna memasuki dapur dengan ceria. Dia tadinya ingin memasak makan malam untuk keluarganya, tapi ternyata mommynya sudah lebih dulu menguasai dapur.

Chloe terkekeh dengan wajah bersemu, "Mau coba masak soup aja. Mommy masih belajar masak, jadi mau coba masak yang mudah-mudah dulu."

Chloe sebelumnya memang tidak bisa memasak, dia selalu menyerahkan semua urusan rumah tangga kepada para pekerja. Tapi sekarang dia ingin mulai mencoba menjadi ibu yang baik, Chloe ingin memasak makanan untuk anak-anaknya.

"Ehhh, mau Kanna bantu?"

Chloe menganggukkan kepalanya, "Kalau boleh, Kanna bantu potong-potong sayuran ini ya. Mommy mau bersihkan ayam, dan siapkan bumbu." Chloe menyerahkan beberapa sayuran yang harus dipotong-potong.

Arkanna menganggukkan kepalanya dengan semangat, dia lalu mulai memotong sayuran-sayuran itu dengan teliti.

"Mommy, Kanna boleh nanya gak?" Karena merasa suasana terlalu hening, dan Arkanna tidak suka perasaan sepi, dia mencoba membuka pembicaraan.

"Tentu sayang, mau nanya apa?" Chloe menoleh sejenak sebelum fokus kembali kepada ayamnya.

"Bagaimana dulu mommy dan daddy pertama kali bertemu? Bagaimana kalian bisa jatuh cinta? Kanna penasaran banget sama kisah cinta kalian."

Arkanna ingat, dulu mama dan papanya selalu menceritakan soal bagaimana mereka pertama kali bertemu, juga kisah cinta mereka, dan Arkanna benar-benar suka saat mereka bercerita seperti itu, karena rasanya Arkanna jadi ikut merasakan seberapa jatuh cintanya mereka dulu.

Yang Arkanna ingat, mama dan papanya bertemu saat keduanya berkuliah di kampus yang sama, papanya berkuliah jurusan akutansi, dan mamanya berkuliah jurusan psikologi.

Arkanna : Family (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang