29. Bertemu Keluarga

3.5K 544 67
                                    

Jarvis memandang Lacerta di depannya. Saat ini mereka masih berada di resto, tapi Avalle, Arkanna, dan Arkansa sudah pulang lebih dulu.

Jarvis menundukkan kepalanya, "Maaf..."

Lacerta terkejut mendengar itu, dia lalu memandang Jarvis dan ikut menundukkan kepalanya, "Minta maaf untuk?"

"Maaf karena tidak berusaha untuk mencarimu, dan ibumu. Saat saya tau ibumu pergi begitu saja, saya langsung menyerah saja dan tidak melakukan sedikitpun usaha untuk mencarinya."

Lacerta terkekeh mendengar itu, "Dulu, saya merasa sangat kecewa kepada anda, tapi begitu melihat apa yang anda lakukan kepada Arkanna, saya jadi tidak kaget lagi. Arkanna yang jelas-jelas anak sah anda saja bisa loh anda abaikan, apalagi saya yang hanya anak tidak sah."

Jarvis menghela napas berat, "Ya pokoknya saya minta maaf. Urusan apakah kamu memaafkan atau tidak, itu urusanmu. Saya mengerti kalau kamu memang tidak bisa memaafkan."

Lacerta tersenyum sedih, "Ya, saya belum bisa memaafkan anda. Memaafkan segala kebodohan anda. Bertahun-tahun Javier merencanakan hal buruk, tapi anda sama sekali tidak bisa menyadarinya. Malahan Arkanna lebih cepat sadar daripada anda."

Jarvis terdiam, dia tidak bisa melawan ucapan Lacerta, karena semuanya benar. Jarvis terlalu mempercayai Javier, sampai dia tidak pernah menyadari kejanggalan Javier meski itu terlihat jelas di depan matanya. Ternyata Zachery selama ini benar, Javier adalah orang yang sangat pendendam.

~~~

Avisha memandangi wajah Arvie yang tertidur dengan tenang, dia duduk di sofa sebelah ranjang Arvie.

Yang tadi itu nyaris saja, untung Fiona ternyata sedang menjaga Arvie. Sepertinya ayahnya itu sudah tidak sabar ingin menyingkirkan orang-orang yang mencurigai dirinya.

Avisha dan Arvie sama-sama sudah tau kebusukan Javier. Tentang semua dendamnya kepada Jarvis selama ini.

Awalnya Arvie mengetahui ada yang salah dengan Javier, adalah karena selama ini dia selalu memperhatikan bagaimana Javier memandang Jarvis. Arvie itu orangnya cukup peka, dia tau tatapan Javier menunjukkan ketidaksukaan.

Akhirnya, diam-diam Arvie menyuruh seseorang untuk memata-matai Javier, sampai dia akhirnya mengetahui tempat persembunyian rahasia Javier.

Saat Arvie menyuruh orang suruhannya untuk mengecek tempat itu, di sanalah dia tau tempat itu ternyata adalah sebuah ruangan yang penuh akan foto wanita.

Arvie awalnya bingung siapa wanita itu, sampai dia mendapatkan nama wanita itu. Saat Arvie mencari tau lebih dalam, dia jadi tau wanita itu sempat satu sekolah dengan Jarvis dan Javier, dari sanalah kecurigaan semakin menguat.

Suatu hari Arvie akhirnya iseng menyebut nama itu di depan Jarvis, Arvie beralasan dia hanya asal merangkai nama saja, saat itulah Jarvis mengatakan kalau itu adalah nama dari mantan kekasihnya.

Arvie akhirnya menggoda Jarvis untuk menceritakan kisah cintanya, dan Arvie jadi tau kalau Javier juga sempat menyukai wanita itu. Benang merahpun akhirnya terhubung.

Arvie lalu bertanya keberadaan wanita itu, dan Jarvis kembali bercerita kalau wanita itu sudah tiada, Jarvis menceritakan semua dengan detail termasuk Javier yang sempat menyalahkannya.

Darisana Arvie curiga, jangan-jangan Javier masih dendam? Arvie kemudian menjadi was-was kalau suatu hari Javier akan mencelakai ayahnya.

Tapi Arvie tidak melakukan apapun, dia tidak mencoba untuk mencari tau lebih lanjut. Arvie tidak ingin merusak hubungan keluarganya hanya karena kecurigaan semata. Ditambah lagi Avisha... Dia khawatir hubungan Avalle dan Avisha akan rusak jika dia menuduh ayah Avisha.

Arkanna : Family (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang