7. Nyasar

13.3K 1.2K 37
                                    

Jarvis terus menerus melihat jam tangannya dengan gelisah. Saat ini dia sedang rapat perusahaan. Jarvis gelisah karena dia ingin cepat-cepat pulang, alasannya apalagi kalau bukan karena Arkanna.

Jarvis masih mengingat bagaimana tadi Arkanna dengan ceria berceloteh soal kelinci-kelincinya, yang dia beri nama menggunakan nama saudara-saudarinya. Ekspresi Arkanna saat bercerita, dan nada bicaranya yang cepat saat bercerita, menjadi candu tersendiri bagi Jarvis.

Jarvis juga terus terbayang-bayang wajah bersemu Arkanna saat memeluk kelinci-kelinci itu, wajahnya benar-benar imut, bahkan kelinci saja kalau imutnya.

Jarvis jadi ragu kalau anaknya itu sudah berusia 16 tahun, dia malah lebih terlihat seusia anak-anak bungsunya. Tapi Archi dan Aci saja tidak secomel itu. Acisih masih ada imut-imutnya, tapi kalau Archi... Dia mirip dengan Arvie, agak-agak berotak iblis.

Diam-diam Jarvis tersenyum, hal itu tidak lepas dari penglihatan orang-orang yang ada di ruangan. Mereka semua seketika langsung terdiam karena merasa ngeri, ini atasan mereka lagi kerasukankah?

~~~

"Jadi, mereka mengambil anak itu lagi?" Seorang pria yang bisa dibilang tua, tengah berbicara dengan beberapa orang yang adalah keluarganya.

Mereka adalah keluarga Kailish lainnya. Orang-orang itu terdiri dari, ayahnya Jarvis, ibunya Jarvis, kakaknya Jarvis, istri kakaknya, dan terakhir putra tunggal mereka atau keponakan satu-satunya Jarvis.

"Iya, kata mata-mata yang aku tempatkan disana anak itu baru saja kembali beberapa hari lalu, katanya orangtua angkatnya meninggal dunia, jadi mau tidak mau mereka harus mengambilnya kembali." Kakak Jarvis menjawab pertanyaan ayah mereka.

Lalu, pemuda yang sedari mengotak-atik laptopnya menaruh laptop itu di meja yang berada di tengah-tengah mereka.

Video itu menampilkan keluarga Jarvis yang sedang bersenang-senang bersama di ruang keluarga, terlihat Arkanna yang terus berceloteh ria menceritakan soal kelinci-kelincinya, lalu Arvie sesekali menyahut dengan perkataan-perkataan yang membuat Arkanna kesal. Keluarga Jarvis benar-benar terlihat seperti keluarga harmonis.

Orang-orang yang kini menonton video itu seketika terdiam, mereka kaget melihat pemandangan di depan mereka.

"Siapa sangka, ternyata mereka bisa bersikap normal?" Istri kakak Jarvis menatao haru video itu.

"Ironi sekali. Anak yang dulu mereka berikan dengan enteng kepada orang lain, sekarang malah jadi sumber kebahagiaan mereka. Padahal dulu aku sudah mencegah mereka untuk memberikan anak itu, apalagi hubungan Chloe dengan adik tirinya tidak begitu baik, bagaimana jika anaknya malah diperlakukan dengan buruk? Tapi mereka tidak mau mendengarkan karena katanya mereka masih memiliki 4 anak, kehilangan salah satunya tidak akan menjadi masalah besar." Pria paruh baya itu menatap kesal ke arah laptop.

Dia kesal mengingat kejadian 16 tahun lalu, saat adiknya dan adik iparnya, Jarvis dan Chloe, dengan enteng mengatakan akan memberikan salah satu dari bayi kembar mereka kepada adik tiri Chloe.

Saat itu dia berusaha untuk menasehati keduanya agar tidak memberikan anak mereka, tapi semua nasehatnya seolah mental begitu saja.

Masalahnya adalah hubungan Chloe dan adik tirinya bisa dibilang buruk, mereka terus berseteru perkara awal mula pernikahan orang tua mereka.

Ayahnya Chloe berselingkuh dengan ibu adik tirinya, perselingkuhan itu menyebabkan ibu kandung Chloe mengakhiri hidupnya sendiri. Lalu satu minggu setelah ibu kandungnya meninggal, ayahnya menikah lagi dengan ibu tirinya.

Darisanalah awal mula kebencian Chloe kepada keluarga tirinya, dia selalu menyalahkan ibu dan adik tirinya atas kematian ibu kandungnya. Adik tiri Chloe yang merasa tidak terima disalahkan, karena dia juga tidak tau apa-apa, malah balik marah dan membenci Chloe.

Arkanna : Family (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang