🌟03🌟

3.7K 245 9
                                    

Happy reading 😊

***

#Part sebelumnya...

"Dia tidak ingat siapa saya" jawab Gradean dengan datar.

"W-what?? Lo bercanda?". Wajah Mahen sangat tidak terkontrol sekarang.

Apa yang baru saja dia dengar? Lisya Lesyara? Hilang ingatan? Yang benar saja!

"Jadi... bagaimana sekarang?" Tanya Mahen.

"Sudahlah... Saya pulang dulu"

Gradean beranjak tanpa memperdulikan Mahen yang masih termenung memikirkan ucapannya itu. Mahen berdecak sebal saat Gradean benar-benar pergi meninggalkan nya.

"Dasar kutub Utara" gumamnya.

-

Gradean melangkah memasuki mansion nya dengan menenteng beberapa paper bag ditangannya.
Para pelayan segera menundukkan kepalanya saat tuan rumahnya itu kembali.

"Selamat datang tuan. Maaf sebelumnya, bahwasannya...ada nyonya besar berkunjung".

Mina- kepala pelayan di mansion membungkuk hormat.

"Hm, terimakasih sudah memberi tahu ku bi. Aku akan pergi melihat istriku". Jawab Gradean dengan senyum tipisnya.

Inilah sifat asli Gradean. Jika dirumahnya sendiri, dia akan menjadi dirinya sendiri. Memperlakukan pelayan seperti keluarga sendiri, tidak pernah sekalipun ia memandang rendah para pelayan dirumahnya, apalagi bi Mina yang sudah mengasuh nya sedari dulu.

Gradean sudah sampai di depan pintu kamar rawat istrinya. Agak ragu untuk membuka pintu berwarna putih itu.

Dengan perlahan, kenop pintu diraihnya dan memutar nya secara perlahan.

Pintu terbuka menampakan sosok wanita paruh baya yang sedang menyelimuti tubuh istrinya itu. Senyum tipis muncul dibibirnya saat melihat pemandangan itu.

"Apa mommy sudah lama disini?"

Shera melihat putranya itu lalu menghampiri nya.

"Sudah dari dua jam lalu mommy disini".

"Apa yang kamu bawa?". Pehatian nya tertuju pada paper bag yang berada ditangan putranya.

"Ini... Hanya sebuah hadiah kecil untuk Lisya. Juga bubur kesukaan nya, aku tahu dia akan susah makan jika sudah sakit begini". Jawab Gradean menunjukkan isi paper bag yang ia bawa.

Shera tersenyum lembut menatap putranya. Dirinya tahu jika pernikahan keduanya tidak didasari oleh rasa cinta. Tapi Shera berharap, jika anaknya akan bahagia bersama Lesyara.

Shera masih ingat bagaimana awal dari pernikahan Gradean dengan Lesyara. Lisya Lesyara adalah seorang gadis biasa yang terlahir dari keluarga yang bisa dibilang biasa juga. Orang tua Lisya Lesyara hanya bekerja di sebuah perusahaan kecil di ibu kota. Namun sayangnya, kedua orangtuanya meninggal dunia saat gadis itu barusaja lulus SMA.

Lisya yang awalnya berkuliah di tempat yang sama dengan Gradean. Meskipun bukan dari kalangan atas, namun Lisya mempunyai otak yang cerdas sehingga bisa berkuliah disana.

Pada umumnya, selalu ada kasus dimana para mahasiswi yang mengejar cinta senior nya sendiri.

Kisah Lisya Lesyara juga tidak jauh dari kisah tersebut.

Kejadiannya, saat Lisya yang tidak sengaja terpleset ditangga gedung fakultas nya. Hampir saja dirinya terguling kalau saja Gradean tidak menariknya kala itu.

Transmigrasi LesyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang