Hai Guys 😊😊😊
Maaf ya baru bisa update 🥺aku sibuk kerja....Tapi makasih buat 2k nya🥰 ....jujur seneng banget...huhu
Happy reading...
***
Pikiran Lesyara kini menerawang jauh saat memikirkan masalah masalah yang dialami tubuh ini. Mulai dari orang tua dari pemilik tubuh, dan teka-teki tentang seorang lelaki di ingatannya.
Saat ini, Lesyara sedang membantu memotong sayuran di dapur. Dirinya agak bosan saat menunggu Gradean pulang, makanya ia berinisiatif untuk membantu para pelayan memasak.
Ibu mertuanya juga belum pulang setelah tadi pergi untuk mengantarkan makan siang.
"Nyonya?"
Panggilan dari Ana membuat Lesyara tersadar dari lamunannya. Sedikit kaget pisau yang di pegang nya mengenai jari telunjuk nya.
"Aw's" ringisnya.
Ana yang panik langsung mendekati sang nyonya melihat apa yang terjadi pada majikannya itu.
"Astaga nyonya, maafkan saya...sungguh saya tidak berniat membuat anda terkejut" Ana bersimpuh dihadapan Lesyara.
"Eh! Apa yang kamu lakukan? Bangunlah..."
Lesyara juga dibuat panik serta bingung saat Ana bersimpuh dihadapan nya.
Tiba-tiba saja suara langkah kaki terdengar begitu nyaring mendekati ruang makan.
Dilihatnya, Gradean yang menenteng Jaz nya dengan kemeja yang kancingnya terbuka dua.
"Ada apa ini?" Suara bariton itu membuat semua pelayan menunduk.
Ana juga yang tadinya bersimpuh kini bangkit dan menunduk sama seperti yang lain. Gradean mendekati istrinya, tidak sengaja matanya melihat darah yang menetes.
Diambilnya tangan Lesyara dan menariknya mendekati wastafel.
"Eh, kamu mau ngapain mas?"
Gradean tidak menjawab, dirinya tetap fokus membersihkan darah pada jari telunjuk sang istri. Saat sudah bersih, dirinya membawa Lesyara untuk duduk.
"Ana, ambil kotak P3K" titahnya.
"Baik tuan"
Darah masih ada yang keluar walau sedikit. Gradean menunduk membawa telunjuk Lesyara pada mulutnya. Dihisapnya darah itu tanpa rasa jijik.
"M-mas, apa yang kamu lakukan?" Lesyara terkejut dengan perlakuan Gradean.
"Lain kali jangan pernah gegabah seperti ini " kata Gradean.
"Iya. Tadinya aku bosan "
"Ini tuan" Ana datang menyerahkan kotak P3K tersebut.
Gradean mengobati luka sayat itu dengan telaten. Lesyara tersenyum mendapatkan perhatian dari suaminya itu. Ia sangat senang mendapatkan perhatian seperti ini, ia jarang sekali menghabiskan waktu bersama saat bersama Daren.
Akhirnya, Gradean pun selesai mengobati dan memberi plester pada telunjuk Lesyara.
"Lanjutkan kegiatan kalian" titahnya pada pelayan disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Lesyara
FantasíaLesyara Delluna Aurora adalah seorang desainer terkenal ibu kota. Ia memulai karirnya sebagai desainer sejak ia berusia 22 tahun. Kesibukan nya dalam dunia desainer,membuatnya lupa akan keluarga nya. Tentu saja Lesyara sudah memiliki seorang suami y...