*Happy reading...
***
#Part sebelumnya...
"Tolong bawa segera istri saya! SELAMATKAN DIA! DIA ISTRI SAYA!".
Teriakan frustasi tidak bisa dielakkan."Tenang pak, kami akan berusaha". Ucap salah satu anggota medis.
Tubuh Lesyara dibawa menaiki ambulance dengan Daren yang selalu menggenggam tangan istrinya. Namun sebelum menaiki mobil ambulance, Daren juga melihat seorang lelaki ber jas yang sama seperti nya juga mendorong brankar dengan seorang wanita di atasnya.
Apakah itu korban kecelakaan yang bersama Lesyara? Pikirnya.
Sudahlah, ini bukan saatnya. Akhirnya Daren menaiki ambulance melupakan mobil dan seorang yang mengejarnya.
"Pak Daren!". Teriak Syela mengejar ambulance itu. Namun semuanya sia-sia.
"Ck. Menyebalkan!" Desisnya.
Akhirnya, Daren harus menerima kenyataan bahwa Lesyara Delluna Aurora yang merupakan istri yang sangat ia cintai telah pergi meninggalkannya. Lesyara menghembuskan nafas terakhir nya di perjalanan menuju rumah sakit.
-
-
-Lesyara duduk di kursi meja makan dengan Gradean di sampingnya. Lelaki itu menatapnya datar, sedari tadi Lesyara hanya menunduk mengaduk-aduk bubur yang sudah dipanaskan Gradean.
"Sebaiknya jika kamu disini hanya untuk mengawasiku makan, lebih baik kamu pergi". Kata Lesyara karena merasa tidak nyaman dengan tatapan suaminya yang sedari tadi menatapnya dengan datar.
"Terserah padaku". Jawab Gradean datar.
Ada apa sebenarnya dengan suaminya ini? Lesyara melanjutkannya niatnya untuk memakan bubur itu. Setelah menghabiskan cairan infus satu jam yang lalu, Lesyara langsung keluar dari ruangan itu.
Sedangkan Gradean sudah siap dengan baju santainya saat bertemu di depan kamar.
Akhirnya, Lesyara dibawa Gradean untuk makan di ruangan yang sudah disiapkan. Para pelayan di mansion ini akan pulang saat menjelang malam hari, maka dari itu rumah besar itu agak sepi jika malam.
"Lisya". Panggil Gradean.
Lesyara yang sedang memakan buburnya itu mendongak menatap sosok disampingnya dengan pipi yang mengembung karena mulut yang penuh dengan bubur.
Menggemaskan - batin Gradean.
"Kenapa?" Tanya nya.
"Apa kamu akan melanjutkan niatmu untuk membangun sebuah usaha? Jika iya, maka aku akan menyetujui nya. Aku tahu mungkin ini sudah terlalu lama dari saat kamu berbicara padaku ".
Lesyara terdiam. Memang dari ingatan tubuh ini, Lisya Lesyara ingin membangun sebuah usaha seperti cafe, dan itu di bahas di hari kecelakaan yang dialami oleh nya, yaitu dua Minggu yang lalu. Lisya sempat meminta izin untuk menjadi wanita karir pada Gradean.
Namun, Gradean melarang Lisya menjadi wanita karir. Bukan apa, hanya saja, Gradean takut jika istrinya itu tidak bisa membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga.
Itu yang dialami oleh Lesyara yang berujung penghianatan dari suaminya, Daren.
"Aku ..."
"Kamu bisa melanjutkan nya jika ingin".

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Lesyara
FantezieLesyara Delluna Aurora adalah seorang desainer terkenal ibu kota. Ia memulai karirnya sebagai desainer sejak ia berusia 22 tahun. Kesibukan nya dalam dunia desainer,membuatnya lupa akan keluarga nya. Tentu saja Lesyara sudah memiliki seorang suami y...