Setelah hari dimana Charlotte menjelaskan bahwa teman pria yang pergi bersamanya hanyalah seorang teman, Engfa membatalkan niatnya untuk mempekerjakan seorang pengasuh untuk Kai.
Hubungan Engfa dan Charlotte pun juga semakin dekat. Sekarang setiap Engfa berangkat kerja, bukan hanya Kai yang mencium pipinya, Charlotte juga. Hal itu adalah hal yang Engfa nantikan setiap hari, karena hal itu Dia bisa tersenyum lebar seharian saat bekerja.
Engfa memang banyak berubah, selama Charlotte dan Kai tinggal dirumahnya Dia tidak lagi pernah pergi berpesta. Dia memilih langsung pulang, bahkan saat Mr. Nawat menyuruhnya untuk tinggal lebih lama di acara yang pria itu selenggarakan Engfa akan diam-diam pulang.
Seperti malam ini, Engfa diam-diam pulang meski Mr. Nawat melarangnya. Hal pertama yang Dia lakukan saat sampai rumah adalah melihat Charlotte dan Kai yang sudah terlelap. Dia tidak masuk kedalam kamar Kai karena Dia sudah punya ritual lain.
Engfa akan mandi dan ganti baju nyaman, lalu membereskan mainan Kai yang berantakan. Setelah itu Dia baru akan masuk kedalam kamar Kai. Itu semua karena Charlotte selalu protes jika dirinya menyentuh Kai tanpa membersihkan diri dulu. Wanita itu sangat khawatir tentang kebersihan.
Engfa sudah selesai membereskan mainan Kai, Dia membuka pintu kamar Kai perlahan agar Charlotte dan Kai tidak terbangun. Dia juga menyesuaikan suhu AC, lalu ikut masuk kedalam selimut sambil memeluk pinggang Charlotte yang membelakanginya.
"Phi Fa.. Kamu sudah pulang?" Tanya Charlotte dengan suara lirih. Tangannya menyentuh tangan Engfa. Dia sama sekali tidak keberatan dengan pelukan Engfa, karena mereka memang sudah semakin dekat.
"Hmmm.." Gumam Engfa sambil mendekatkan lagi tubuhnya ke tubuh Charlotte. Mereka bertiga tidur dengan nyaman.
.
.
.
Kai sudah lancar berjalan, bahkan anak itu mulai lari-larian. Dia juga sudah mulai bisa bicara meskipun masih berceloteh tidak jelas. Umur Kai memang sudah satu setengah tahun. Dia adalah anak yang sangat aktif dan menggemaskan.
Hari ini Engfa ada pekerjaan yang mengharuskan dirinya untuk keluar kota. Dia harus syuting sebuah vidio musik di pantai bersama dengan artis-artis dibawah naungan agency Mr. Nawat. Engfa mengajak Charlotte dan Kai untuk ikut. Selain takut terlalu merindukan keduanya, Engfa juga ingin Charlotte dan Kai berlibur di pantai bersamanya.
Saat ini Engfa sedang duduk pinggir pantai, bersama para kru. Sesekali Dia melihat ke arah Charlotte dan Kai yang sedang asik bermain pasir tidak terlalu jauh dari lokasi syutingnya. Jaraknya kurang lebih hanya 50 meter.
Engfa sering sekali menghembuskan nafas berat, Dia sedikit menyesali keputusannya mengajak Charlotte ke pantai, karena wanita itu memakai bikini yang mengekspose banyak bagian tubuhnya.
Engfa mengerutkan keningnya saat ada seorang pria yang mendekati Charlotte dan mengajaknya bicara. Engfa langsung berdiri dari duduknya untuk menghampiri Charlotte.
"Mau kemana?" Teriak Phi Sun managernya.
"Mau ke Kai bentar." Jawab Engfa singkat.
"Jangan lama-lama." Peringat Phi Sun.
"Iya, iya." Jawab Engfa.
Engfa tahu tentang perasaannya pada Charlotte, yang Engfa tidak tahu adalah cara untuk mengungkapkannya pada Charlotte. Engfa takut wanita itu akan menolaknya, atau bahkan menjauh darinya. Karena itu selama ini Engfa menyimpan perasaannya sendiri.
"Nuu.." Panggil Engfa pada Charlotte, lalu menatap Pria asing yang masih berdiri dihadapan Charlotte dan Kai. Engfa mengerutkan keningnya, bukan karena sinar matahari yang terik tapi karena lebih karena sedang menunjukkan ketidak sukaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENTALLY FAMILY
FanfictionEngfa Waraha, penyanyi yang karirnya sedang naik daun, tiba-tiba harus kehilangan kakak dan kakak iparnya dalam sebuah kecelakaan. Namun, anak mereka yang baru berumur 6 bulan selamat dari kecelakaan itu. Disisi lain, Charlotte Austin datang dan me...