Pertama kali mendengar Engfa bernyanyi.
"Ayolah, temenin Gue nyamperin gebetan Gue." Ucap Heidi pada Charlotte.
"Nggak ah, males. Gue jadi nyamuk doang." Tolak Charlotte cepat.
"Ayolaaaah.. Gue traktir apapun yang Lo mau deh." Rayu Heidi sekali lagi pada Charlotte. Penawaran Heidi kali ini membuat Charlotte merasa tertarik.
"Apapun yang Gue mau? Beneran?" Tanya Charlotte meyakinkan Heidi dengan penawarannya. Sebagai model pengangguran yang baru dapat uang jika ada panggilan pemotretan Charlotte cukup perhitungan.
"Apapun." Jawab Heidi dengan yakin.
"Oke, Ayo berangkat." Ucap Charlotte penuh semangat.
"Let's go girl!"
Heidi mengajak Charlotte untuk bertemu dengan Kun. Pria yang telah mencuri hatinya, Pria itu bekerja sebagai manager di sebuah kafe, karena itulah mereka berdua saat ini duduk di sebuah meja di kafe itu.
Kafe itu cukup ramai pengunjung. Kebanyakan pengunjungnya adalah wanita. Mereka berdandan cantik dan berpakaian rapi. Charlotte sendiri bertanya-tanya kenapa Kafe di dalam gang kecil dan biasa ini sangat populer.
Disisi lain, Engfa naik ke atas panggung kecil tempat khusus untuk live band di kafe itu. Dia mengambil sebuah gitar dan stand mic. Dia bersiap untuk bernyanyi. Engfa berdehem untuk mempersiapkan suaranya. Membuat para pengunjung bersemangat. Mereka memang datang untuk menonton penampilan Engfa.
Saat Engfa mulai memetik gitarnya. Charlotte masih sibuk dengan makanannya, tidak peduli dengan petikan gitar yang Engfa lantunkan atau Heidi yang sedang saling menggoda dengan Kun, di sebelahnya.
Hingga saat Engfa mulai bernyanyi. Para pengunjung kompak untuk diam, menatap dan mendengar Engfa penuh puja. Begitu pula dengan Charlotte yang mengalihkan pandangannya menuju panggung yang berjarak cukup jauh dari tempatnya duduk.
Charlotte tidak bisa mengalihkan pandangannya pada Engfa. Seperti sedang dihipnotis, Suara Engfa yang lembut dan merdu membuat Charlotte tidak bisa berhenti menatap wanita itu.
"Woi, gitu banget ngeliatnya." Tegur Heidi sambil mendorong bahu Charlotte. Heidi dan Kun kompak tertawa saat Charlotte tersadar dan beralih menatap mereka berdua.
"Udah kena hipnotisnya Engfa dia." Ucap Kun sambil tertawa.
"Iya, sama tuh kayak cewek-cewek lain." Timpal Heidi sambil menunjuk sekeliling. Charlotte mengikuti arah yang ditunjuk oleh sahabatnya itu. Semua pengunjung menatap ke arah Engfa penuh puja.
Charlotte mengerutkan keningnya, dia bertanya-tanya kenapa para wanita itu menatap Engfa dengan berlebihan hingga tidak berkedip. Dia tidak menyadari dirinya juga melakukan hal yang sama.
"Mau di kenalin nggak? Dia itu adiknya Kun." Bisik Heidi pada Charlotte.
Charlotte mengerutkan keningnya menatap Heidi, "Nggak, I'm still straight."
"Dih, siapa juga yang nyuruh lu pacaran sama dia? Orang cuman mau di kenalin." Jawab Heidi sambil tertawa lirih. Dia tertawa karena sahabatnya itu terlihat salah tingkah.
Hari itu adalah hari pertama Charlotte tahu ada wanita seperti Engfa yang hidup di dunia yang sama dengannya dan meski hubungan Heidi dan Kun berjalan lancar, perkenalan Charlotte dan Engfa tidak pernah terjadi.
Hingga debut album pertama Engfa rilis, Charlotte hanya bisa mendengarkan suara Engfa dari panggung ke panggung, bersembunyi di antara para fans Engfa. Charlotte pun tidak pernah berharap bisa mengenal Engfa secara pribadi. Dia menganggap dirinya hanyalah satu diantara sekian banyak penggemar Engfa.
.
.
.
Konser Engfa.
Charlotte telah menjadi penggemar Engfa. Hari ini, Charlotte tidak mendapatkan tiket konser Engfa. Tempat duduk yang terbatas dan jumlah fans Engfa yang semakin besar membuat Charlotte kesulitan membeli tiket konser Engfa.
Heidi yang tahu tentang hal itu, memaksa Charlotte untuk datang ke konser bersamanya. Tentu saja Heidi tidak perlu membeli tiket untuk bisa masuk, itu karena Kun sebagai manager Engfa bisa masuk dan membawa siapa saja ke konser adiknya.
"Hari ini Charlotte sahabat Heidi akan ikut bersama kita. Jadi Kamu duduk depan." Ucap Kun pada Engfa.
Engfa hanya mengangguk, dia terlalu mengantuk untuk peduli dengan apa yang dikatakan kakaknya. Engfa masuk ke dalam mobil sedan milik kakaknya. Dia langsung tidur saat masuk kedalam mobil, dia butuh istirahat sebelum bernyanyi di konsernya.
Heidi dan Charlotte yang sudah ada di dalam mobil tidak berani menyapa Engfa yang tampak lelah. Mereka hanya diam selama perjalanan ke tempat konser.
Di lokasi konser, Engfa turun lebih dulu. Dia menunjukkan senyuman terbaiknya pada para fansnya. Seolah tidak ada lagi Engfa yang lelah dan mengantuk. Sedangkan Kun, Heidi, dan Charlotte langsung masuk ke dalam gedung tempat konser itu digelar..
Kun menggandeng Heidi dan masuk kedalam gedung melewati para staff konser dengan mudah. Sedangkan Charlotte yang mengikuti mereka berdua justru di cegat oleh staff konser.
"Maaf, yang tidak berkepentingan tidak boleh masuk." Ucap Staff itu.
"Aku bersama Heidi dan Phi Kun." Jawab Charlotte. Namun, staff itu mengerutkan keningnya. Dia tidak percaya dengan yang Charlotte katakan.
"Bentar ya." Lanjut Charlotte sambil mencoba menghubungi ponsel Heidi. Dia mengumpat dalam hati karena sial di hadang oleh staff, padahal jaraknya berjalan tidak jauh dari Heidi dan Kun.
"Nong, kenapa masih disini? Ayo masuk." Ucap Engfa dari belakang Charlotte. Dia baru saja selesai menyapa penggemarnya. Dia tahu wanita yang sedang dihadang oleh staff konser adalah teman Heidi yang tadi kakaknya sebutkan. Itu karena Engfa sempat melihat pakaian Charlotte dari belakang saat wanita itu turun dari mobil kakaknya.
Charlotte kaget, Engfa mengenalinya. Begitu pula dengan para staff. Engfa tidak peduli karena sedang terburu-buru, Dia menggandeng tangan Charlotte untuk ikut masuk dengannya. Engfa melepaskan tangan Charlotte ketika mereka sudah berada di ruang make up.
Charlotte masih tertegun dengan apa yang terjadi. Namun, Engfa langsung sibuk mempersiapkan diri. Bahkan sebelum Charlotte sempat berterima kasih pada Engfa yang membantunya melewati para staff.
"Cieee, udah gandengan aja nih.." Ucap Heidi, menggoda Charlotte.
"Sialan, lu yang ngajak malah lu ninggalin Gue. Tadi Gue di cegat sama staff tau!" Ucap Charlotte kesal pada Heidi, dia memukul lengan sahabatnya itu berkali-kali.
"Tapi senengkan di gandeng Engfa." Heidi sekali lagi menggoda Charlotte.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENTALLY FAMILY
Fiksi PenggemarEngfa Waraha, penyanyi yang karirnya sedang naik daun, tiba-tiba harus kehilangan kakak dan kakak iparnya dalam sebuah kecelakaan. Namun, anak mereka yang baru berumur 6 bulan selamat dari kecelakaan itu. Disisi lain, Charlotte Austin datang dan me...