Bab 13

1.2K 153 24
                                    

Senyuman di wajah Engfa tidak  bisa lagi Ia kendalikan. Dia tidak bisa berhenti tersenyum sejak mendengar Charlotte juga memiliki perasaan yang sama dengannya. Hingga mereka pulang, dan tidur bersama di kamar Kai.

Engfa memeluk pinggang Charlotte seperti biasanya, bedanya kali ini Charlotte tidur menghadap Engfa. Engfa tidak bisa berhenti menatap Charlotte. Dia terus mengagumi kecantikan Charlotte. Sedangkan Charlotte terlalu malu untuk menatap Engfa. Dia memejamkan matanya, meski belum tidur.

Ini bukan pertama kalinya Engfa punya hubungan dengan seorang wanita, dan Engfa juga bukan wanita polos yang tidak mengerti hal-hal dewasa. Namun bersama Charlotte, Dia ingin semuanya berjalan perlahan. Sebagaimana Dia ingin hubungannya dengan Charlotte bisa selamanya.

Malam ini, Engfa hanya ingin menatap Charlotte. Memperhatikan setiap detail wajah wanita yang dicintainya.

"Phii Faa.." Ucap Charlotte lirih sambil tersenyum, Dia bisa merasakan tatapan Engfa.

"Kenapa?" Tanya Engfa lirih juga. 

"Jangan menatapku seperti ituu.." Jawab Charlotte sambil menuntup wajahnya. Jarak mereka sangat dekat. Hingga Charlotte bisa merasakan hembusan nafas Engfa.

"Aku ingin menatapmu sepanjang malam." Jawab Engfa membuat Charlotte membuka matanya, menatap Engfa.

"Phi Fa besok harus kerjakan?" Tanya Charlotte.

"Hmm.."

"Kalo gitu harus tidur, Aku gak mau Phi Fa sakit." Ucap Charlotte perhatian. Dia bisa melihat mata lelah Engfa, setelah seharian pergi bersamanya dan Kai. Charlotte mengubah posisinya, Dia membawa Engfa kedalam pelukannya.

Engfa tidak menolak, Dia menyandarkan kepalanya di dada Charlotte. Menikmati tepukan lembut dipunggungnya, dan tertidur bersama Charlotte.

.

.

.

"Kai.. Kiss Dadda.." Ucap Charlotte sambil menunjuk Engfa yang sudah siap berangkat bekerja. Kai mendekat untuk mencium Engfa, lalu Engfa pun juga mengecup pipi Kai.

"Selama Dadda kerja, jangan rewel. Nurut sama Mama." Ucap Engfa memperingati Kai. Charlotte menahan tawanya mendengar ucapan Engfa pada Kai. 

"Bye bye Dadda.." Ucap Charlotte menyuruh Kai melambaikan tangannya pada Engfa. Namun, Engfa tidak cepat beranjak. Dia menatap Charlotte, selagi Charlotte pura-pura tidak tahu jika sedang di tatap Engfa.

Engfa sedang menunggu ciuman dari Charlotte. Namun, wanita itu justru pura-pura lupa dengan kebiasaan mereka. Engfa yang akhirnya mendekat. Membuat Charlotte kaget dan memjamkan matanya.

"Aku berangkat kerja dulu ya, Nuu.." Bisik Engfa, kemudian mengecup pipi Charlotte. Hal kecil yang membuat jantung keduanya berdetak kencang.

Saat Engfa memundurkan tubuhnya. Dia tersenyum menatap Charlotte yang mengangguk sambil tersenyum pada Engfa. Kemudian, Engfa pergi meninggalkan Charlotte dan Kai dengan perasaan bahagia.

.

.

.

Tidak banyak hal yang berubah dari hubungan Engfa dan Charlotte, atau mungkin banyak. Entahlah, Mereka berdua melakukan hal seperti biasanya, bedanya kali ini Mereka lebih tidak berjarak. Mereka tidak sungkan untuk saling bersandar atau memeluk, tapi untuk sebuah ciuman mereka masih sebatas saling mencium pipi.

Charlotte sendiri heran, kenapa Engfa tidak seliar saat mabuk. Tapi bagaimanapun juga, Charlotte menyukainya. Charlotte suka dengan segala sikap lembut Engfa padanya, perhatian, dan kehati-hatian Engfa menjaga hubungan mereka.

Seperti malam ini, Engfa sengaja mengajak Charlotte nonton netflix berdua setelah Kai tidur. Bukan hal istimewa sebenarnya, karena terkadang mereka melakukan hal itu. Bedanya kali ini, Engfa sengaja memilih film kesukaan Charlotte. Menyiapkan popcorn dan soda, lalu bantal dan selimut.

Engfa dan Charlotte duduk berdua disofa sambil Charlotte menyandarkan kepalanya dibahu Engfa. Dia memakan popcorn sambil sesekali menyuapi Engfa.

"Maaf, gak bisa ngajak Kamu nonton di bioskop." Ucap Engfa tulus. 

Charlotte tersenyum, Dia bisa mengerti hal itu sulit dilakukan karena ada Kai. Dia tidak menjawab, menatap mata dan bibir Engfa bergantian. Kemudian mengecup cepat, lalu langsung kembali menatap layar TV karena malu.

Engfa menggigit bibir bawahnya, menatap Charlotte. "Char.."

"Ada apa Phi Fa?" Tanya Charlotte seolah tidak ada hal yang terjadi.

"Kamu menciumku dibibir?" Tanya Engfa.

"Iya, itu bukan ciuman pertama kita." Jawab Charlotte.

Engfa mengerutkan keningnya. Dia tidak mengerti apa maksud kekasihnya itu, karena seingatnya selama tiga minggu belakangan mereka saling menyatakan perasaan, Engfa tidak pernah berciuman bibir dengan Charlotte.

"Lupakan? Makanya jangan sering-sering mabuk." Ucap Charlotte.

"Kita berciuman saat Aku mabuk?" Tanya Engfa kaget.

"Hmm.. dan Phi Fa juga berkata mencintaiku dua kali saat Phi Fa mabuk." Jelas Charlotte. Karena kali ini dirinya dan Engfa sudah menjalin hubungan, dia tidak ingin menyembunyikan apapun dari Engfa.

"Kenapa Kamu gak pernah bilang?" Tanya Engfa penasaran.

"Aku menunggu Phi Engfa mengatakan perasaanmu saat sadar." Jawab Charlotte.

"Gimana kalo Aku tidak pernah menyatakan perasaanku?" Tanya Engfa berandai-andai.

"Phi Fa yang rugi. Karena Aku ingat bagaimana rasanya berciuman denganmu, tapi Phi Fa gak ingat gimana rasanya berciuman denganku." Ucap Charlotte dengan nada menggoda,

"Curang." Protes Engfa.

"Makanya, Phi Fa jangan mabuk." Ucap Charlotte.

"Makanya ingatkan Aku gimana rasanya berciuman denganmu." Ucap Engfa sambil menatap bibir dan mata Charlotte bergantian. Sengaja memberi kode pada Charlotte.

Charlotte menghela nafasnya dalam, mencoba menormalkan detak jantungnya. Lalu, perlahan mendekat sambil memejamkan mata untuk mencium bibir Engfa. Kali ini bukan hanya kecupan singkat.

Engfa dan Charlotte tidak menggerakkan bibir mereka. Untuk sesaat menikmati perasaan masing-masing. Hingga akhirnya Charlotte mundur, menyudahi ciuman mereka. Engfa dan Charlotte sama-sama membuka mata dan saling menatap.

"Apa Kita hanya berciuman seperti itu saat Aku mabuk?" Tanya Engfa.

"Lebih." Jawab Charlotte singkat.

"Kalo gitu ingatkan Aku setiap detailnya." Ucap Engfa sambil mendekat untuk kembali mencium bibir Charlotte. Kali ini Engfa tidak hanya diam, dia mulai mencecap dan melumat bibir Charlotte.

Charlotte tidak keberatan sama sekali, Dia mengimbangi ciuman Engfa. Ciuman Engfa saat ini sangat berbeda dengan saat Engfa yang mabuk. Ciuman Engfa saat ini sangat lembut dan hati-hati. Charlotte menyukainya. Kali ini Engfa mencium Charlotte dengan sadar, tapi bagi Charlotte ciuman Engfa lebih memabukkan.

ACCIDENTALLY FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang