Bab 11

1.2K 163 32
                                    

Setelah permintaan Charlotte menerima permintaan maaf Engfa, Wanita itu langsung membawa Charlotte dan Kai pulang. Meski masih ada yang mengganjal di hati keduanya, Engfa dengan rasa cemburunya dan Charlotte dengan pertanyaan di kepalanya tentang kenapa Engfa mengabaikannya.

Bagi Engfa sulit untuk mengatakan perasaannya pada Charlotte, Dia takut Charlotte tidak memiliki perasaan yang sama dengannya dan justru membuat Charlotte tidak nyaman jika wanita itu tau tentang perasaan Engfa yang sebenarnya.

Sedangkan Charlotte sebenarnya menunggu Engfa menyatakan perasaannya dalam keadaan sadar. Dia juga masih mempertimbangkan kembali perasaannya pada Engfa, mengingat sifat Engfa yang seringkali mengabaikannya tanpa penjelasan, seperti malam itu. Charlotte mau pulang ke rumah Engfa karena mengingat Kai. Dia tidak tega saat Kai terus menangis mencari Engfa.

Pagi ini, Mr. Nawat datang ke rumah Engfa bersama manager Engfa. Dia datang untuk membicarakan pekerjaan dengan Charlotte. Mr. Nawat tidak asing dengan Charlotte. Sebelum Charlotte tinggal dengan Engfa, Mr. Nawat beberapa kali pernah berada di satu projek yang sama dengan Charlotte.

"Charlotte, Aku dengar dari Engfa. Kamu ada pekerjaan dengan fotografer yang di isukan dekat denganmu itu?" Tanya Mr. Nawat to the point. Dia sedang duduk berdua di meja makan bersama Charlotte. Sedangkan, Engfa sedang bermain dengan Kai bersama Phi Sun.

"Tidak. Aku memang mendapat tawaran darinya, tapi Phi Fa tidak suka Aku dengan pria itu jadi Aku menolak tawarannya." Jelas Charlotte. Membuat Mr. Nawat mengerutkan keningnya, karena informasi dari Engfa tidak akurat.

"Aku udah bilang ke Phi Engfa kalo Aku akan menolak pekerjaan itu, tapi saat itu Phi Engfa sedang mabuk. Jadi mungkin Dia tidak mengingatnya." Ucap Charlotte sambil tersenyum tipis.

"Kamu tau Engfa suka sama Kamu?" Tanya Mr. Nawat.

"Tau. Dia bilang pas Dia mabuk." Jawab Charlotte sambil mengangguk.

"Kamu juga suka sama Engfa?" Tanya Mr. Nawat.

"Aku tidak tahu." Jawab Charlotte. Dia tidak ingin Mr. Nawat jadi orang pertama yang tahu tentang perasaannya pada Engfa. Dia hanya ingin Engfa menyatakan perasaannya dalam keadaan sadar, dan Engfa hanya boleh mendengar perasaannya dari dirinya sendiri.

"Oke, itu urusan kalian. Aku cuma mau mengajakmu bergabung dengan agencyku." Ucap Mr. Nawat.

"Aku tidak bisa, itu komitmen pekerjaan yang terlalu besar. Aku harus menjaga Kai." Tolak Charlotte.

"Ayolah, Aku tau jadi model itu passionmu. Lagi pula Kai sudah besar, Aku bisa mengatur pekerjaan yang bisa Kamu lakukan dirumah, atau bersama Engfa jadi Kamu bisa mengajak Kai." Bujuk Mr. Nawat.

"Kenapa?" Tanya Charlotte bingung. Dia merasa Mr. Nawat memberikan penawaran yang terlalu bagus. Dia bukan bintang besar yang harus Mr. Nawat istimewakan.

"Jujur saja, Aku melakukan ini demi Engfa. Dia Artis terbaikku. Aku bisa melihat, karir Engfa masih akan terus naik. Aku ingin Dia bisa fokus bekerja, tidak terganggu dengan pemberitaan negatif, dan tidak salah paham padamu seperti kemarin. Aku juga ingin memberimu kesempatan untuk bisa berkarir lagi sambil merawat anak kalian." Ucap Mr. Nawat sambil tertawa diakhir kalimatnya. Dia sengaja menggoda Charlotte.

Charlotte menaikkan kedua alisnya lalu menunduk malu. Dia tidak bisa menutupi bahwa dirinya senang bila disebut sebagai orang tua Kai. 

"Gimana? Oke?" Tanya Mr. Nawat mendesak jawaban dari Charlotte.

"Oke, tapi Mr. Nawat harus tau bahwa prioritasku adalah Kai. Jadi Aku harap Mr. Nawat mempertimbangkan lebih dulu sebelum memberikan pekerjaan padaku." Charlotte akhirnya setuju dengan penawaran Mr. Nawat.

ACCIDENTALLY FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang