"Dadda.. Dadda.. Dadda.." Kai memukul-mukul wajah Engfa, mencoba membangunkan Engfa yang tertidur di sofa ruang keluarga.
Engfa mengerutkan keningnya merasakan tangan mungil Kai memukuli wajahnya. Perlahan Engfa meraih kesadarannya. Dia tersenyum pada Kai. Akhir-akhir ini anak itu memang semakin menempel padanya. Hingga terkadang Charlotte harus memutarkan video klip atau tayangan apapun yang ada Engfa di dalamnya.
"Phi Fa, sebaiknya Kamu lanjut tidur di kamar." Ucap Charlotte perhatian.
Engfa menatap Charlotte sekilas, perasaan cemburunya kembali hadir. Ingatan terakhir Engfa tentang semalam adalah Charlotte mendapat tawaran pemotretan dari pria pantai yang Engfa yakini hanya menggunakan alasan pemotretan untuk mendekati Charlotte.
"Dadda.." Panggil Kai sekali lagi.
"Apaa?" Tanya Engfa lembut pada Kai, Tapi tidak menanggapi Charlotte.
Charlotte tahu Engfa sedang mengabaikannya, jika tebakan Charlotte benar Engfa pasti lupa dengan apa yang terjadi semalam. Charlotte tidak berniat membicarakan apa yang Engfa lakukan semalam.
Itu karena semalam Engfa mabuk, Charlotte tidak ingin membicarakan hal yang Engfa saja tidak ingat. Charlotte berpikir pernyataan cinta Engfa padanya itu mungkin cuma rancauan Engfa yang bisa jadi tidak Engfa rasakan saat dia sadar, karena itu Engfa tidak pernah menyatakan perasaannya dalam keadaan sadar.
Ada sedikit rasa kecewa di hati Charlotte, Namun, Dia menahannya. Lebih baik diam dari pada hubungan mereka memburuk. Dia terlalu menyayangi Kai, hingga meributkan perasaannya pada Engfa bukanlah sebuah pilihan yang bisa Dia ambil.
"Kaii.. Sini main sama Mama aja, Dadda biar istirahat." Ucap Charlotte lembut pada Kai.
Charlotte membawa Kai kembali kepangkuannya dan mengalihkan perhatian Kai pada mainannya.
Engfa akhirnya beranjak dari sofa, Dia memasuki kamar. Moodnya sedang tidak bagus. Dia sedang malas bermain dengan Kai.
Saat di dalam kamar, Engfa ingin kembali tidur. Sayangnya Engfa tidak bisa tidur, dia pun memilih berselancar di media sosial.
Engfa membuka halaman media sosial Charlotte. Dia melihat foto terbaru yang Charlotte unggah adalah foto dimana Charlotte menggendong Kai di pesta Mr. Nawat.
Kai terlihat lucu di foto itu. Engfa juga merasa Charlotte sangat cantik dengan gaun hitam dan rambut panjangnya yang terurai rapi. Senyuman Charlotte membuatnya jatuh cinta.
Engfa menggeser foto Charlotte, Dia memicingkan mata tidak suka melihat foto itu. Bukan karena foto itu tidak bagus, tapi karena Engfa bisa menduga siapa orang yang memfoto Charlotte dan Kai kala itu.
Foto yang Charlotte unggah adalah foto saat dirinya dan Kai sedang asik bermain pasir pantai. Engfa membuka kolom komentar. Perhatian Engfa langsung tertuju pada komentar yang mendapat banyak balasan.
Engfa membuka balasan-balasan komentar itu. Dia ingin tahu kenapa banyak sekali yang membalas komentar itu. Kebanyakan balasan komentar itu adalah hujatan dan kutukan. Membuat Engfa semakin penasaran.
Engfa membuka profil pemberi komentar. Engfa baru menyadari, akun itu adalah milik pria pantai yang memotret Charlotte dan Kai. Engfa semakin terbakar api cemburu saat melihat Pria itu mengunggah foto Charlotte dan Kai.
Engfa menghembuskan nafas dalam. Mencoba menahan perasaannya. Engfa memutuskan untuk mematikan ponselnya.
.
.
.
Engfa keluar dari kamar, dengan pakaian rapi. Padahal hari ini adalah hari liburnya, biasanya Dia hanya akan dirumah, menghabiskan waktu bersama Charlotte dan Kai. Kalaupun pergi, Dia akan pergi bersama Charlotte dan Kai.
Kali ini karena perasaannya sedang kacau, Engfa ingin pergi sendiri. Dia berjalan melewati ruang keluarga tanpa memperdulikan Kai dan Charlotte.
"Dadda.. Dadda.." Panggil Kai penuh semangat. Anak itu sedang makan di kursi makannya. Dia tidak bisa berdiri dari kursinya itu karena tergabung menjadi satu dengan meja.
"Phi Fa mau kemana?" Tanya Charlotte. Namun Engfa mengabaikannya.
"Dadda.. Dadda.." Teriak Kai sambil menangis. Anak itu ingin ikut dengan Engfa.
"Kaii.. Makan dulu ya sayang.." Ucap Charlotte mencoba menenangkan Kai.
Charlotte menatap punggung Engfa yang menjauh dengan perasaan kesal.
.
.
.
Engfa pulang di malam hari. Saat Charlotte tengah berada di dapur, memasak air untuk membuat susu Kai. Charlotte hanya melirik Engfa. Dia masih kesal karena Engfa mengabaikan Kai. Sedangkan Kai sedang menonton video klip Engfa di ruang keluarga.
"Dadda.." Panggil Kai saat sadar Engfa sudah pulang.
Engfa mengabaikan Kai. Dia sedang tidak ingin bermain dengan Kai.
"Dadda.. Dadda.." Panggil Kai sambil merengek.
"Phi Fa, Kai memanggilmu!" Teriak Charlotte yang tidak tega melihat Kai yang diabaikan oleh Engfa.
Engfa tidak peduli dengan teriakan Charlotte. Mendengar suara Charlotte justru membuat suasana hatinya semakin buruk.
"Kai jangan lari.." Ucap Charlotte yang melihat Kai berlari mengejar langkah Engfa.
"Dadda.. Dadda.." Rengek Kai sambil berlari mengikuti Engfa dari belakang. Charlotte buru-buru mematikan kompornya. Dan berlari mengejar Kai.
Suara benturan keras terdengar, diikuti dengan suara teriak tangisan Kai yang melengking. Kai menabrak pintu kamar Engfa yang hendak ditutup olehnya.
"Mama.. Mama.." Tangis Kai sambil memanggil Charlotte.
Engfa langsung membuka kembali pintu kamarnya. Kai sudah terduduk sambil menangis kesakitan. Saat Engfa mau menolong Kai, Charlotte sudah lebih dulu membawa Kai kedalam gendongannya.
Charlotte menatap Engfa tajam. Dia benar-benar marah pada Engfa. Namun, Charlotte lebih dulu melihat keadaan Kai.
"Maaf, Aku gak tau." Ucap Engfa.
Dahi Kai memar karena benturannya cukup keras. Engfa mendekat mencoba melihat kondisi Kai, karena khawatir. Namun, Charlotte menepis tangan Engfa.
"Sshh.. Sshh.. Sshh.. Gak apa-apa Kai kuat." Ucap Charlotte mencoba menenangkan tangis Kai, sambil mengusap punggung Kai lembut.
"Dipanggil Kai berulang kali Kamu gak dengar?" Tanya Charlotte sambil menatap Engfa dengan tatapan tajam.
Engfa tidak menjawab, Dia merasa bersalah. Dia mendengar panggilan Kai, tapi rasa egonya terhadap Charlotte yang membuatnya mengabaikan Kai.
"Aku gak masalah Phi Fa mau mengabaikanku, tapi apa harus mengabaikan Kai juga?" Nada suara Charlotte tidak meninggi karena tidak ingin Kai semakin ketakutan.
"Maaf.." Ucap Engfa lirih. Dia berusaha mendekat untuk memeluk Charlotte dan Kai. Namun lagi-lagi Charlotte menepis tangan Engfa.
"Aku bawa Kai pulang ke apartemenku." Ucap Charlotte penuh penekanan saat Kai sudah mulai tenang, lalu berjalan ke kamar untuk mengemas barang-barang penting Kai.
"Nuu.. Aku minta maaf, Aku gak sengaja.." Mohon Engfa.
"Phi Fa, mengabaikan kami karena sedang ingin sendirikan? Ya, biarkan Aku dan Kai pergi. Silahkan hidup sendiri." Ucap Charlotte.
Charlotte tidak peduli, meski Engfa terus memohon. Dia berjalan ke arah mobil hendak menyetir sendiri untuk pulang ke Apartemen.
"Setidaknya Aku antar ke apartemen, Nuu.." Ucap Engfa. Dia khawatir jika Charlotte menyetir sendiri di malam hari.
"Tidak." Tolak Charlotte tegas.
"Kalo gitu, Aku panggilin taksi. Tolong jangan menyetir sendiri, ini sudah malam." Mohon Engfa pada Charlotte.
Charlotte mengerti cukup bahaya jika dirinya menyetir sendiri di malam hari, apalagi dirinya bersama Kai. Akhirnya Dia setuju untuk naik taksi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENTALLY FAMILY
FanfictionEngfa Waraha, penyanyi yang karirnya sedang naik daun, tiba-tiba harus kehilangan kakak dan kakak iparnya dalam sebuah kecelakaan. Namun, anak mereka yang baru berumur 6 bulan selamat dari kecelakaan itu. Disisi lain, Charlotte Austin datang dan me...