Bab 16

1.1K 138 17
                                    

Charlotte merasa lemah, Dia merasa tidak kuat lagi menahan sakit di hatinya. Dia tiba-tiba takut mengingat kenyataan bahwa hal ini bisa terjadi seumur hidupnya. Komitmennya untuk merawat dan membesarkan Kai ternyata terlalu berat untuknya.

Charlotte tidak hanya pulang ke apartemennya. Dia juga pulang ke rumah orang tuanya di Inggris. Dia melakukan perawatan dengan psikolog disana, dan melakukan detoks media sosial. Dia menghabiskan waktu dengan Ibunya, mereka merangkai bunga bersama dan pergi olah raga bersama.

Di sisi lain, Setelah Charlotte pergi, Engfa menceritakan semua masalahnya pada Mr. Nawat. Untungnya Bossnya itu sangat baik dan mau mengerti tentang keadaan Engfa dan Charlotte. Mr. Nawat setuju untuk memberi Charlotte istirahat.

Engfa juga menawarkan diri untuk menggantikan Charlotte bekerja sama dengan brand yang seharusnya bekerja sama dengan Charlotte dan untuk sementara Kai di asuh oleh Bibi Amm. Dia melakukan semua itu agar Charlotte bisa menenangkan diri.

Agency Mr. Nawat juga memberikan pengunguman resmi tentang istirahatnya Charlotte dari semua acara. Para fans Charlotte memberikan dukungan, bahkan berterima kasih pada Agency yang memperhatikan kesehatan mental artisnya.

Engfa sendiri membatasi diri berkomunikasi dengan fansnya. Dia tidak lagi seramah dulu, meski masih tersenyum dan menyapa singkat para fansnya. Dia juga jarang sekali mengajak Kai ke lokasi acara. Itu karena Kai sering menangis karena mencari Charlotte.

.

.

.

Ibu Charlotte tau tentang apa yang tengah di lalui anaknya. Awalnya Ibu Charlotte hanya diam tidak bertanya ataupun menguatkan anaknya. Sampai Ibu Charlotte merasa perlu bicara setelah Charlotte bersamanya selama satu bulan dan melihat keadaan anaknya itu sudah jauh lebih baik.

"Kamu tau Charlotte? Untuk jadi orang tua, Kamu tidak perlu sempurna." Ucap Ibu Charlotte tiba-tiba.

Charlotte memalingkan wajahnya ke arah sang Ibu, Dia menatap Ibunya yang tidak sedikitpun menatapnya, dan tetap merangkai bunga yang ada di hadapannya.

"Untuk jadi orang tua, Kamu tidak perlu sempurna. Kamu sudah jauh lebih baik dari Aku sebagai orang tuamu." Lanjut Ibu Charlotte. Kali ini menatap Charlotte.

"Ini sudah satu bulan, sudah terlalu lama. Jangan melakukan hal yang akan Kamu sesali, Aku mengatakan hal ini karena Aku menyesal kenapa tidak memperlakukanmu lebih baik saat Kamu masih kecil."

"Aku baru sadar ketika Kamu sudah dewasa, Kamu tidak pernah bisa memilih memiliki orang tua seperti apa, tapi Aku selalu punya pilihan mau punya anak seperti apa."

"Aku minta maaf." Ucap Ibu Charlotte mengakhiri nasehatnya. 

Charlotte menangis, Dia langsung memeluk Ibunya. Tangisnya semakin kencang saat Ibu Charlotte memeluknya erat. Rasanya beban berat dipundaknya seketika terangkat, Ini pertama kalinya Dia mendengar Ibunya minta maaf, dan ini sangat berarti besar untuk Charlotte.

Semua kebencian Charlotte pada Ibunya tentang bagaimana wanita itu memperlakukan Charlotte semasa dirinya masih kecil hilang, termaafkan seketika itu juga. "I love you, Mom.."

"I love you more, my little girl.."

.

.

.

Setelah nasehat-nasehat Ibunya, Charlotte punya lebih banyak kepercayaan diri. Dia memutuskan untuk kembali ke Thailand, dan hal pertama yang Charlotte lakukan saat mendarat di Thailand adalah menemui Kai.

Chalotte tahu Kai sedang berada di mall bersama Engfa, karena Engfa tengah ada acara disana. Charlotte tahu hal itu karena sekilas melihat Kai dan Bibi Amm di media sosial Engfa yang baru saja wanita itu posting.

Charlotte menggunakan pakaian biasa karena memang belum sempat pulang ke apartemennya ataupun ke rumah Engfa. Dia tidak sempat memberi kabar pada Engfa bahwa dirinya pulang ke Thailand, karena terlalu sibuk mempersiapkan kepulangannya yang mendadak.

Charlotte berjalan dengan percaya diri, meski begitu dia menggunakan topi, masker, dan kaca mata hitam untuk tidak menarik banyak perhatian. Charlotte langsung menuju berlakang panggung, Namun seorang staff menghalanginya karena tidak mengenali Charlotte.

Sejak Charlotte pergi, memang Engfa jarang mengekspose Kai. Kalaupun Kai ikut Engfa bekerja, Engfa akan melarang Kai keluar dari ruang tunggu. Tidak seperti dulu saat ada Charlotte, Kai bisa bebas berlarian kemanapun anak itu mau.

Charlotte akhirnya melepas topi, menaikan kaca mata hitam dan menurunkan maskernya. Saat itu staff mengenali Charlotte. Namun tidak hanya para staff, Beberapa fans yang mengenali Charlotte langsung berteriak histeris karena akhirnya wanita itu muncul lagi setelah satu bulan penuh menghilang.

"Charlotteeee.. Aku merindukanmu!" Teriak salah satu fans.

Engfa yang tengah berada di atas panggung pun, ikut kehilangan fokusnya. Dia melihat ke sumber suara. Engfa bisa melihat Charlotte tersenyum ke arah fans dan melambaikan tangannya sebelum akhirnya menghilang dibalik panggung.

"Mamaaa." Teriakan Kai terdengar bahagia saat melihat Charlotte.

Engfa yang masih harus menyelesaikan pekerjaannya, tidak bisa langsung menemui Charlotte. Tapi dia tersenyum bahagia mendengar suara Kai yang ceria. MC dari acara itu bertanya pada Engfa apakah Engfa butuh istirahat sebentar.

"Gak apa-apa lanjutkan saja acaranya." Jawab Engfa dengan pengeras suara yang di pegangnya.

"Tapi sepertinya Phi Engfa tidak fokus saat ini." Ucap MC itu menggoda Engfa. Di susul dengan suara riuh Fans yang ikut menggoda Engfa.

Engfa tersenyum malu, Dia meletakkan telunjuknya di depan bibir. Meminta para fans tenang. "Aku fokus, hanya mengkhawatirkan satu hal."

"Apa itu?" Tanya MC cepat, mewakili pertanyaan para fans.

"Kai, kalo Kamu mendengar Dadda saat ini. Tolong jangan habiskan pipi Mama, sisakan untuk Dadda." Ucap Engfa. Membuat riuh seisi Mall.

Di sisi lain, Charlotte sedang memeluk Kai erat. Dia sangat merindukan Kai, Dia menciumi Kai penuh kasih sayang. Sedangkan Kai menangis karena sangat merindukan Mamanya.

"Mama lama banget, Kai rindu Mama. Kai gak bisa tidur, gak ada yang bacain Kai buku sebelum Kai tidur. Dadda selalu ketiduran pas bacain Kai buku. Kai gak mau dibacain buku sama Dadda, Kai maunya di bacain sama Mama." Anak itu tiba-tiba sangat cerewet. Menceritakan semua perasaannya pada Mamanya.

"Iyaa, Nanti malam Mama yang bacain bukunya ya?" Ucap Charlotte lembut.

"Mama jangan pergi lagiiii.." Rengek Kai.

"Nggak, Mama gak akan pergi lagi." Jawab Charlotte sambil mengusap air mata Kai.

.

.

.

"Nuu.. Kai tidur?" Tanya Engfa yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Dia melihat Kai tertidur di pangkuan Charlotte.

"Hmm.." Gumam Charlotte sambil tetap setia menatap Kai.

"Bagaimana kabarmu Nuu?" Tanya Engfa yang berdiri di samping Charlotte meletakkan tangan kanannya di kepala Charlotte, membelai lembut rambut Charlotte yang sekarang sudah pendek hanya sebahu.

Charlotte menyentuh tangan Engfa yang membelai rambutnya, menggenggamnya dan mencium punggung tangan Engfa.

"Aku sudah lebih baik." Jawab Charlotte.

Engfa tersenyum, Dia memeluk kepala Charlotte dan mencium puncak kepala Charlotte. "Aku bersyukur Kamu kembali."
























----------{{{€

Udah kali ya?

Udah happy ending ini.

ACCIDENTALLY FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang