Detak jantung

63 10 8
                                    



Sepulang sekolah, Hyunsik memilih untuk menuju belakang sekolah, ia bahkan menolak ajakan lex untuk pulang bersama

Hyunsik menghela nafas nya, setidak nya ia lebih tenang disini.

Saat tengah menikmati angin sore, ponsel hyunsik berdering, ia merogoh saku nya dan segera mengangkat panggilan itu.


"Halo?" sapa nya dahulu

"Nak, apa ada yang mencurigakan di sekitarmu?"

hyunsik tampak berpikir, ia rasa tidak ada..


Oh!

"Iya ada eomma, aku bertemu dengan seseorang pagi tadi, namun saat berada di dekat nya aku merasa tidak nyaman, dan saat bertatapan dengan nya, jantung ku serasa digenggam dengan sangat kuat," jelas hyunsik sembari menggenggam erat ponselnya.

"berhati-hatilah pada nya jika kamu merasa tidak nyaman. bagaimana dengan kabarmu?"

"Aku baik eomma, tidak perlu khawatir" jawab hyunsik seada nya.

"rumah yang eomma beli untukmu, apa kah sesuai?"

"aku rasa iya, itu cukup untukku. bahkan terlalu besar, karena aku hanya seorang diri eomma"

"haha, anak ku yang lugu. itu cukup untuk mu, tidak terlalu besar atau pun terlalu kecil"

Hyunsik berdecak, tidak terlalu besar kata nya? eomma nya tidak tahu saja ia perlu waktu satu harian hanya untuk membersihkan lantai nya. jangan tanya kenapa bisa, karena banyak ruangan yang ada di dalam sana.

"Eomma, itu besar. rumah itu lantai dua dan ruangan nya sangat banyak, aku sampai lelah membersihkan nya" keluh hyunsik, buat eomma nya diseberang sana tertawa.

"baiklah itu terlalu besar, apa kamu mau pindah?"

Hyunsik melotot, meskipun eomma nya tidak bisa melihatnya sekarang

"tidak ada pindah-pindah lagi eomma, aku lelah memindahkan barang dan membersihkan rumah itu"

"oke, baiklah. bagaimana dengan tetanggamu?"

Hyunsik diam, tetangganya? ia tidak pernah berbicara pada mereka, bahkan bertemu pun tidak, kecuali Lex kan?

"Kurasa mereka orang yang sibuk, hanya ada satu pemuda yang menjadi teman ku, kebetulan ia juga teman satu sekolah ku yang baru" jelas Hyunsik, ia jadi memikirkan pemuda itu kan.

"begitu kah? pemuda kata mu? apa dia tampan?"

Hyunsik berjaga-jaga, jika begini pasti eomma nya akan menggoda nya atau hanya akan meledek nya.

"Ya, begitu. hm tampan an aku sih" kata hyunsik dengan percaya diri nya, membuat eomma nya tertawa terbahak-bahak diseberang.

"Apa sesuai dengan tebakan ku, ia anak tuan Zo?"

Hyunsik diam, ia mengingat nama lengkap lex sebelum nya. Marga pemuda itu Zo, iya kan? Hyunsik mengangguk namun menggeleng kemudian.

"Molla, lupa"

"ck anak ini"

Hyunsik hanya cekikikan mendengar Omelan serta wejangan dari sang ibu, tak terasa hari menjelang malam dan ia masih setia duduk di belakang sekolah.




saat tengah asik tertawa, hyunsik di kagetkan dengan sebuah tangan yang menepuk bahu nya.


"Sedang apa kau disini?" interupsi orang tersebut, hyunsik menutup telepon nya namun tidak mematikan sambungan nya

GAMERS | LexhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang