bukan mimpi!

66 12 9
                                    


Lex terbangun, ia terkejut kala melihat jam sudah menunjukan pukul 1 siang.

"Rekor terbaru" gumam nya sembari memasuki kamar mandi.

Lex merendam dirinya, ia menyamankan posisinya agar bisa lebih rileks. Astaga, ia akan berlama-lama disini saking nyaman nya.

Setelah puas berendam, lex menyudahi acara mandi nya dan segera memakai baju santai. Ia merasa bebas hari ini, entahlah hari ini mood nya terasa sangat baik.

Lex bercermin, ia menyisir rambutnya, ia terkagum melihat penampilan dirinya sendiri.

"Buset, cakep bener gue ya" puji nya sembari menaikan alisnya, lex kemudian turun ke dapur untuk memberi makan cacing-cacing peliharaan nya, udah demo soalnya.

Lex menyanyikan lagu "Special Love – Xodiac" sembari memulai acara masaknya, Lex menikmati konser dadakan di dapur rumahnya. Meski tidak ada yang melihat, ia merasa menjadi artis diatas panggung yang penuh dengan sorak sorai yang memanggil namanya.

Ketika tengah menikmati waktunya itu, pintu utama rumahnya di ketok, Lex mematikan kompornya dan mencuci tangan nya untuk membuka pintu itu.

"Siapa itu? Sebentar" ujar nya dari dalam. Lex membuka pintunya, ia terpaku sesaat.

Pemuda manis, dengan balutan hoodie dan celana training, rambut panjang dan sandal kelinci yang terlihat cocok untuknya.

"Halo, aku tetangga baru mu yang pindahan kemarin." Sapa pemuda itu, Lex mengangguk.

"Baiklah, selamat datang di komplek kami, semoga kamu betah. Oh ya, ayo masuk sebentar" sahut Lex, ia berniat membuka pintu, namun pemuda itu menghentikan nya.

"Eh ga perlu hehe, aku belum membereskan barang-barang ku, aku hanya ingin memberi bingkisan kecil ini sebagai bentuk tetangga yang baik? Hehe" tawa pemuda itu pecah, ah ia merasa canggung.

Lex mengangguk dan tersenyum tipis.

"Terima kasih atas bingkisan mu, jika ada yang membuatmu susah, kamu bisa minta bantuanku" ujar Lex, Pemuda itu mengangguk.

Ia menyodorkan bingkisan yang di bawa nya, Lex menerima nya dengan senyuman.

"Terima kasih banyak" ucap nya sekali lagi, pemuda itu mengangguk.

Ia tiba tiba mengulurkan tangan nya di hadapan Lex

"Oh ya, kenalkan aku Won Hyunsik" Seru pemuda itu, Lex menerima uluran tangan hyunsik

"Aku Zo Doohyun, panggil aku Lex." Balas Lex. Pemuda di hadapan nya mengangguk singkat lalu ia berpamitan untuk kembali, Lex mengantarkan nya sampai gerbang rumahnya. Jangan tanya kenapa hyunsik bisa masuk ke dalam halaman rumahnya, pagar rumah lex jarang terkunci karena pemuda itu jarang mengunci pagar rumahnya.

Setelah itu lex langsung kembali masuk ke dalam rumahnya, ia meletakkan bingkisan itu di meja makan, Lex melanjutkan aktivitas nya yang tertunda tadi.

Sesekali lex bersenandung ria, ia sesekali memikirkan wajah pemuda tadi. Pas sekali dengan yang ia idam-idamkan.

Lex tersenyum sendiri sembari membayangkan wajah pemuda manis tadi. Ah ia jatuh cinta pada pandangan pertama ahay.

Lex berusaha melupakan juga mimpinya yang juga bersangkutan dengan pemuda tadi, berharap setelah ini mimpinya akan hilang.

Lex menampar wajahnya, ia harus fokus pada masakan nya, dan ya ia melupakan sejenak masalah yang ada di benaknya, dan juga pikiran yang selalu menghantuinya.

Dia makan dengan nikmat, sembari bertengkar dengan batin nya, berusaha menepis seluruh pemikiran negatif yang bermunculan, ia tidak ingin karena ia bermimpi aneh-aneh tentang pemuda itu, ia sampai membawanya ke realita, lex tidak ingin. Itu terlalu aneh baginya.

Pemuda tampan itu membulatkan tekatnya, untuk tidak pernah memikirkan seluruh mimpinya meski itu bersangkutan dengan siapapun, mimpi nya hanya dia yang akan tau, tidak perlu di ketahui orang lain.

Setelah makan, Lex mencuci piring nya dan naik ke lantai 2. Ia ingin bersantai di balkon kamarnya, menikmati angin sepoi-sepoi, dan juga melihat pemuda manis yang tengah sibuk menata rumah barunya.

Lex memperhatikan nya dari jauh, ia benar-benar mirip dengan kriteria nya, dan juga benar-benar mirip dengan sosok yang selalu bermunculan di mimpi nya.

"Ck, gausah mikir mimpi itu lagi lex!" Gerutu lex, ia memukul kepala nya sendiri, ia tidak menyadari jika pemuda itu melihat juga ke arahnya.

"LEKSEUUU" panggil pemuda manis itu, Lex menghentikan sejenak kegiatan konyolnya. Ia tersenyum kikuk sembari melambaikan tangan nya.

"ADA APA?" Sahut lex ikut teriak agar pemuda itu dapat mendengarnya.

"JANGAN MEMUKUL KEPALA MU SENDIRI YA, TIDAK BAIK" Teriak pemuda itu, Lex tersenyum cerah ia mengangguk.

Hyunsik mengulurkan tangan nya, ia menggerakkan tangan nya seakan ia tengah mengelus sesuatu.


Lex terkekeh akan kelakuan pemuda itu, ia membalas nya. Ia juga melakukan hal yang sama, seolah mereka tengah mengelus kepala satu sama lain.


Mereka terus mengobrol dengan cara yang tak biasa, yaitu menggunakan volume suara dengan kekuatan diatas rata-rata, semoga tetangga mereka tidak terganggu dengan kelakuan dua pemuda itu.







Merasa lelah, Lex menyudahi obrolan mereka, Hyunsik juga sudah masuk kerumahnya, ia bilang ingin mandi. Sedangkan lex, ia ingin membereskan rumahnya yang masih bisa dikatakan berantakan ini.


Lex fokus membersihkan lantai dua rumahnya, ia bahkan membuang beberapa barang yang menurutnya sudah tidak berguna, setelah selesai dengan lantai dua, Ia turun ke lantai dasar dan membersihkan seluruh tempat itu, bahkan Lex menggulung karpet nya, ia berniat untuk membuang nya karena karpet itu errr sudah sangat kotor.

Lex akan membeli karpet dan keperluan nya nanti malam, untuk saat ini ia hanya fokus membersihkan seluk beluk rumahnya.


Kedua Rumah yang bersebelahan itu, sama-sama membereskan rumah mereka, dengan diiringi bersin yang tak luput dari keduanya, ya nama nya juga berdebu iya kan...:)










TBC

gimana? Udah ngga mimpi lagi, pertemuan mereka juga baik-baik aja tuh, ngga kaya mimpi nya lex. Oh ya janlup votment, maafkan disetiap kekurangan, karena aku juga masih harus banyak" belajar supaya tulisan aku enak dibaca dan dipahami, oke segini dulu byee.. disini hujan, disana hujan juga ga? Kalau iya, jangan lupa pake selimut dingin soalnya wkwk, dah sekian~

GAMERS | LexhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang