Karakter yang menjadi nyata?

65 9 22
                                    

Lex tengah merebahkan dirinya, ia terlalu kelelahan. Kepala nya terasa berat, ia ingin tertidur saja rasanya. Namun niatnya harus urung ketika seseorang menekan bel rumahnya.

Lex bangkit dengan hati yang menggerutu, ia membuka pintu rumahnya dengan wajah masam, namun seketika raut itu berubah.

"Halo, aku tetangga baru mu. Aku ada sedikit bingkisan untukmu" ujar orang itu sembari menyodorkan sebuah kotak.

Lex mematung sesaat sebelum kembali sadar dan menerima kotak itu.

"Terima kasih. Ayo masuk sebentar" tawar Lex sembari membuka pintu rumahnya, orang itu pun masuk bersama Lex.

"Tunggu sebentar ya, kau ingin minum apa?" Tanya Lex

"Apa saja tidak masalah" sahutnya

Lex berjalan ke dapurnya, ia membawa orange jus dan juga biskuit.


"Maaf, aku hanya memiliki ini di kulkas" ujar Lex, ia meletakkan nampan itu di meja ruang tamu nya.

"Tidak masalah, maaf merepotkan" ujar orang itu merasa tidak enak

"Bukan apa-apa." Sahut Lex sembari terkekeh ringan.


Pemuda itu meminum orange jus dan memakan beberapa biskuit hidangan Lex.

"Oh ya, apa kau ingat kita pernah bertemu sebelumnya." Ujar orang di hadapan Lex, Lex menatapnya.


"Ya, aku ingat" balas Lex, Pemuda itu tersenyum.

"Aku kira kau sudah melupakan ku Lex" jawab pemuda itu, Lex menggaruk tekuknya

"Tidak" balas Lex seadanya saja, ia merasa sedikit merinding, entahlah mungkin karena dirinya terlalu lelah.


"Oh ya, sekarang aku menjadi tetangga baru mu. Mungkin kita bisa sering bermain bersama" ucap Pemuda itu yang tak lain ialah Won Hyunsik.

Lex mengangguk.

"Boleh saja" katanya


"Oh ya lex, terimakasih atas jamuan mu. Aku ada urusan, aku permisi ya." Pamit Hyunsik, Lex mengangguk.

"Ya hati-hati. Mari ku antar sampai depan" sahut lex, ia pun mengantar pemuda itu sampai depan rumahnya.




Mereka berpamitan singkat lagi, setelah itu lex menutup pintu dan bergegas kembali ke dalam kamarnya. Ia sangat mengantuk dan lelah.

Persetan dengan dirinya yang masih memakai seragam sekolah, Lex langsung membaringkan tubuhnya di kasur empuk itu.



Lex meraih ponselnya dan memutar musik kesukaan nya, Lex meletakkan ponselnya di nakas dan ia tertidur dengan ditemani alunan musik yang indah.
















"Lex, kamu tidak ingin membantuku?" Tanya seorang pemuda, Lex menoleh. Ia melihat pemuda itu lagi.

"Apa yang bisa aku bantu?" Balas Lex

"Jadi kan aku kekasih hatimu" sahut pemuda itu, Lex terdiam.

"Aku tidak tahu" jawab Lex, ia memilih meninggalkan hyunsik dari tempat itu.



"Kau adalah milikku, tak akan aku biarkan orang lain menyentuh milikku barang sedikit pun." Seru orang itu, Lex menoleh.

"Aku milik mu? Aku milik ku, bukan milik mu." Sahut lex lantang, ia membiarkan saja Pemuda won itu menggerutu atau mencacinya.


"Lex, berhenti atau aku akan membuatmu menyesal" ujar Hyunsik, Lex melihatnya malas

"Apa yang akan membuatku menyesal?" Tanya Lex, ia melihat Pemuda itu mengeluarkan pisau dari saku nya.

Lex terkekeh melihat tingkah pemuda itu.

"Kamu ingin melenyapkan ku? Lenyapkan saja, aku tak akan menyesal." Celetuk Lex, Hyunsik menatapnya dan berjalan mendekatinya.

"Aku tidak ingin membunuhmu, tapi aku akan membuatmu membunuhku." Ujar Hyunsik, Ia menarik tangan lex dan menusuk jantungnya sendiri.

Sedangkan Lex, ia benar-benar panik. Oh god, yang benar saja?



Pemuda ini benar benar membunuh dirinya sendiri?...

Lewat lex, begitu?!




Lex menutup luka tusukan itu, ia bahkan melepas kemeja nya dan membalut luka itu kemudian menggendong pemuda itu sampai ke rumah sakit. Persetan dengan penampilannya yang terlalu acak-acakan, Lex hanya memikirkan cara agar nyawa pemuda ini terselamatkan.


Sesampainya di Ruang UGD, Lex melihat tubuhnya, tubuhnya di penuhi dengan darah pemuda itu, lex menatap tangan nya yang berlumuran darah...

Tangan lex gemetar hebat, ia berusaha menghentikan nya namun ia tidak bisa.

Lex tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri, bahkan tangan nya meraih pisau tadi, dan menusuk jantungnya sendiri.

Lex hanya menatap luka itu, sesaat sebelum ia terjatuh.

"Apa yang aku lakukan, sesuai dengan perbuatanku." Lirihnya, Lex menutup matanya, samar ia mendengar beberapa teriakan orang sekitar.





"Jangan bunuh dirimu Lex"

"Jangan buat aku menyesal"

"Jangan lakukan kebodohan yang merugikan"

"Jangan.."

"Jangan sia-sia kan hidupmu"


Hyunsik memeluk tubuh Lex, pemuda itu sudah membaik, berbeda dengan Lex yang masih terlihat jauh dari kata baik. Pemuda tampan itu mengalami koma.

"Lex bangunlah" seru hyunsik, Perlahan Lex membuka matanya. Ia sudah tersadar ternyata

"Kamu mencari ku?" Tanya Lex pada hyunsik dengan pandangan linglung

"Hm, kenapa kamu lama sekali sadarnya?" Tanya Hyunsik sembari membelai rambut lex

"Aku? Memang ada apa denganku?" Tanya lex, ia sama sekali tidak ingat.

"Kamu tidak bisa ingat?"

Lex menggeleng menanggapi ucapan hyunsik, ia benar-benar tidak ingat. Atau mungkin ia saja yang lupa karena terlalu banyak tertidur ya?

"Bukan masalah besar jika kamu tidak ingat" seru won hyunsik, Lex menatapnya.

"Tapi aku ingin ingat, bisa beritahu aku?" Pinta Lex, Hyunsik mengangguk.

"Dengan senang hati aku akan memberitahumu." Balas Hyunsik dengan senyuman manisnya.

Lex tersenyum lembut menanggapi itu, Ia pun bangkit dari posisinya menjadi duduk.

"Beritahu aku!" Titah Lex, Hyunsik merogoh saku nya, ia mengeluarkan pisau yang sama dengan tempo hari lalu.

Lex menatap pisau itu,

"Pisau apa itu, kau ingin buah?" Tanya Lex, Hyunsik terkekeh ia menggeleng.

"Tidak, ayo kita ulangi kejadian yang lalu agar kau bisa ingat" bisik won hyunsik tepat ditelinga lex, membuat Lex sedikit merinding.

"Maksudmu?" Tanyanya

"Kau masih tak mengerti juga?" Tanya Hyunsik balik, Lex menggeleng

"Ayo ulangi kejadian waktu itu seperti.."

"Seperti?" Imbuh Lex, Hyunsik tanpa aba-aba menancapkan pisau itu tepat di dada sebelah kiri Lex.

"Seperti ini sayang." Ungkap Won hyunsik, ia kemudian mencabut pisau itu, dan menusuk tepat di mata lex








TBC

suka??

GAMERS | LexhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang