Hari yang bersedih

66 13 12
                                    


Lex mengumpat dengan segala makian nya, ia membenci fakta bahwa lagi-lagi ia terlambat datang ke sekolah dan berakhir membersihkan halaman sekolah.

"Ck, kamar gua aja berantakan. kok malah disuruh bersihin sekolah sih." gerutunya, Lex kesal sekali.

Sedangkan sing yang tengah duduk di batu besar memutar bola matanya malas.

"Lah, lo aja gue telpon tadi baru bangun. gimana gak terlambat" celetuknya, membuat Lex kembali mengeluarkan sumpah serapahnya.

Ck, Waktu istirahatnya ini dibuang sia-sia untuk membersihkan halaman sekolah. sangat tidak manusiawi menurut Lex, karna sumpah demi apapun ia lapar dan lelah. belum lagi, ia memikirkan soal semalam.

Karena sudah sangat lelah, Lex membanting sapu itu lalu menghampiri sing dengan wajah tertekuk dan dengan kasar ia merebut sekaleng soda yang baru saja dibuka oleh sing.

"Eh anjing main rebut aja!" cetus sing, Lex menghiraukannya ia menandaskan itu hingga titik terakhir.

Sing menggelengkan kepalanya.

"Lo belum makan apa-apa langsung dibantai soda? mau nyoba alat rumah sakit lo?" sindir sing membuat lex sedikit terpancing emosi.

"Diem dah, gua udah capek gak usah ditambahin. diem aja udah!" pekik lex, membuat sing langsung bungkam.

Lex sungguh tak mengerti, kenapa ia mendadak kepikiran soal pemuda di jalan tadi? ia tidak mengenal pemuda itu kan? ia hanya melihat sedikit dari wajah pemuda itu yang sudah berlumuran darah.

"Eh sing" seru Lex, membuat pemilik nama menoleh.

"apaan?" sahut sing

"tadi sebelum ke sekolah, gua liat ada kecelakaan lumayan parah di dekat halte bis" ujar Lex

"Hah serius? terus ada yang jadi korban?"

"yang gua liat tadi sekilas, ada pemuda gak tau juga siapa aja yang jadi korban." imbuh lex

Sing hanya mengangguk saja, semoga korban itu baik baik saja.

Hening tidak ada satu pun dari mereka yang membuka suara.


"Hei, katanya anak bungsu dari pemilik yayasan tadi kecelakaan ya?" Ujar gadis yang lewat pada teman gadisnya

"Hah serius?! Yang baru pulang dari luar negeri itukah?" Balas teman gadis itu, perbincangan mereka berlanjut.

Sing dan Lex yang tak sengaja mencuri dengar pun saling menatap, Lex menunduk duh dia jadi risau begini.

"Kenapa? Apa jangan-jangan yang lo liat tadi anak dari pemilik yayasan ini ya? Lo kepikiran dia?" Terka Sing, yang sayangnya tepat sasaran.

Lex hanya mengangguk lemah. Perasaannya tidak enak, entah kenapa ia menjadi gelisah.

Sing hanya menatap sahabatnya, ia mengerti perasaan Lex hanya dari melihat raut wajahnya. Jadi ia tidak mempunyai niatan untuk menganggu temannya itu.






Hari ini terasa lebih lambat dari biasanya, lex yang biasa akan merusuh dengan sing di kelas hanya diam membisu di mejanya. Ia hanya menunggu jam pulang untuk mengistirahatkan tubuhnya, ia merasa sangat lelah sekarang.

Tanpa sadar, lex tertidur dalam mata pelajaran terakhir. Hingga ia terbangun dengan peluh yang membanjiri wajahnya serta bajunya yang telah lembab.

"Lo kenapa? Mimpi buruk?" Tanya sing, dan diangguki oleh Lex.

Sing menepuk bahu sang teman, ia pun merangkul temannya itu.

GAMERS | LexhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang