Satu kelas

46 9 3
                                    

Seperti biasa, Lex bersiap-siap untuk berangkat sekolah, ia tengah bercermin.

"Gue cakep, pantes banyak yang suka" puji nya pada diri sendiri, setelah itu lex meraih tas nya, ia kembali menyisir rambut nya kemudian pergi menuju dapur.

Lex menggulung lengan seragam nya, ia mulai mengambil roti dan juga selai cokelat, hari ini lex tidak ada selera makan, jadi ia hanya memilih untuk sarapan dengan Roti.

setelah itu lex pergi, ia tidak mengunci pintu rumah nya, kebiasaan buruk yang sulit hilang dari diri nya.

ia memakai helm nya kemudian berangkat ke sekolah.

Sepanjang jalan, hanya ada keheningan. jalanan juga tampak lenggang karena saat ini masih pukul 6 pagi.

Lex leluasa mengendarai kendaraan nya, ia tidak terlalu menghiraukan lalu lintas, karena masih pagi ia berpikir tidak ada yang akan lewat, dan itu benar.

ia menarik gas nya, dengan kecepatan di atas rata-rata lex melepas kedua tangan nya sembari berteriak.

kemudian ia kembali mengambil alih stang kendaraan nya, ia tertawa sembari menggeleng cepat. lex menambah kecepatan kendaraan nya, ia ingin cari mati seperti nya.


Untunglah keberuntungan masih berpihak kepada nya, Lex sampai di sekolah dengan selamat. setelah memarkirkan motor nya, Lex masuk ke dalam gedung sekolah.

Masih sepi, karena bel pertama juga akan berbunyi 1,5 jam lagi dari saat ini.

Lex memasuki kelas nya, tenyata sudah ada seonggok daging yang duduk dengan fokus pada bacaan nya.

"Soobin, cepet bener lu dateng nya" kata Lex, pemuda yang bernama soobin itu mendongak ia melepas kacamata nya

"gue males pergi siang karena ntar di jalan ramai" ujar soobin, buat lex mengangguk. memang benar, semakin siang akan semakin ramai jalanan kota.

"Oh ya lo tumben dateng cepet, biasa nya juga perlu di bangunin sama Sing. apa sing juga bangunin lu dari sana" cetus Soobin, buat lex sedikit kesal dengan tiang itu

"Sing kan ke hongkong, ya kali gue minta bangunin dia" sahut Lex, buat soobin mengangguk

Hening, soobin kembali fokus pada buku nya, dan Lex fokus pada game di ponsel nya.

asik juga ya berangkat pagi, kelas nya masih adem, tenang bikin suasana canggung aja minus nya. batin lex



Lex terhanyut akan game di ponsel nya sampai tidak menyadari panggilan dari pemuda kelinci di hadapan nya

"Woii" panggil soobin lagi, ia mengguncang tubuh lex membuat lex kalah dan berakhir menatap jengkel ke arah soobin.

"apa?" ketus nya, sementara soobin ia memutar bola mata nya malas

"gue mau nanya sama lo" kata soobin, ia menarik kursi untuk duduk di hadapan lex, sementara pemuda bermata tajam itu menatap bingung ke arah nya

"Lo pernah gak sih, merasa mimpi lo seakan berkeping keping tapi gak bisa di satuin?" tanya soobin dengan wajah serius, Lex sendiri terkejut namun ia pandai mengontrol kondisi wajah nya

"Ya, gua pernah. emang kenapa?" tanya lex penasaran, Soobin diam.

"nggak, gue cuma nanya aja kok" imbuh soobin, ia segera bangkit dan kembali pada meja nya, Lex hanya memperhatikan punggung pemuda itu. Aneh pikirnya



Lex hanya mengedikan bahunya acuh, biarlah ia tidak perlu memikirkan nya lagi.

Satu persatu siswa mulai berdatangan, matahari turut hadir diantara mereka, membawa nuansa hangat dan menyenangkan.

GAMERS | LexhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang