Mimpi buruk

79 12 13
                                    

Setiba nya Lex dirumah, ia langsung membersihkan diri, Uh dirinya basah kuyup. Diluar tengah hujan, dan tadi ia kehujanan juga.

Lex berdiam cukup lama di bathup, entah apa yang pemuda itu pikirkan. Yang jelas sekarang ia melamun.

Suara petir berhasil menyadarkan nya dari lamunan itu, ia pun bangkit dan mandinya pun usai.

Lex memakai pakaian santai nya, ia duduk di depan komputernya berniat memainkan gamenya. Udah lama dia gak main game.

Dengan perasaan yang entah bagaimana, Lex memainkan gamenya. Saat sampai di lobby game itu, Lex mematung. Otaknya barusan mencerna kejadian yang sudah terlewat sekitar ±1 jam yang lalu.

Lex lagi-lagi menatap telapak tangannya, lamat-lamat ia mengamati tangan itu.

Sampai akhirnya ia tersadar.

Lex melompat dari kursi nya, ia menerjang dinding yang tidak bersalah.

"ANJING BEGO TOLOL LO LEX, NGAPAIN TADI LO GAK MINTA NOMORNYA! ASHHH SHITT!" Umpatnya, ia terus menerus mengumpati kebodohannya, dan yang lebih bodohnya ia baru sadar sekarang.

Oh tuhan pertemukan lah dirinya dengan sosok pemuda manis itu lagi.

Lex terdiam sebentar, lagi.

"Omong-omong kok dia tau nama gue? Perasaan gak ada ngasih tau dah." Monolognya, tuhkann dia jadi makin merasa penasaran dan kesal.

Karena sudah terlanjur kesal, ia pun mematikan komputernya. Ia duduk di ranjangnya kemudian menelpon seseorang.


"Halo"

"Apaan?"

"Sing, gue mau minta pencerahan"

"Goblok, padahal tinggal natepin lampu, lu pasti dapet pencerahan, atau kalo lu gak ada lampu, tinggal idupin lilin, sewa babi, dapet duit"

"Demi apapun, yang goblok itu lu. Bukan gitu maksud gua ya tuhan"

"Lah? Jadi maksud lu, listrik rumah lu kena potong terus rumah lu gelap gitu gak ada duit beli lilin?"

"SING YANG SERIUS BISA GAK SIH?!"

"Wkwk. oke oke, kenapa?"

"Gue lagi merasa goblok–

"Akhirnya sadar, lo emang goblok, tolol juga, bego nya apalagi"

"........."

"Dahlah, salah sambung. Ok bye"




Lex memutuskan untuk meletakkan hp nya di nakas, ia merebahkan dirinya. Memang salah dia berharap lebih pada teman randomnya itu yang dahulu ia pilih juga secara acak.

Karena terlalu lelah pun, Lex memilih untuk tertidur saja.






Lex merasakan tepukan halus mendarat di pipinya, ia pun mengerjap perlahan untuk membiasakan cahaya memasuki retina matanya.

"Bangun lex, ayo katanya tadi mau pergi, gak jadi?" Tanya sosok manis didepan Lex, lex hanya mengangguk ia pun bangkit dan menuju kekamar mandi.

Setelah selesai, Lex menggunakan setelan jas nya, sesudah dirasa rapih dan cukup, ia keluar dan betapa terkejutnya ia tatkala bertemu pandang dengan orang tuanya.


"Ayah, ngapain ayah disini?" Tanya lex sembari menuruni anak tangga rumahnya.

"Hm? Emangnya ayah gak boleh sesekali main ke rumah kamu sama istrimu?" Tanya balik sang ayah, sembari menyesap kopinya


Hah? Istrinya?

"Ayah, mama mana?" Malas menanggapi pertanyaan sang ayah tadi, lex memilih untuk menanyakan keberadaan sang ibunda

"Ada, didapur sama istrimu." Sahut sang ayah.

"ini mimpi ya?" Gumam lex, ia menunduk dalam, tiba-tiba ada yang memegang pundaknya, ia melihat dan itu adalah sang ayah

"Ini petunjuk." Ujar sang Ayah, lex hanya memandangi ayahnya, tiba-tiba wajah ayahnya berubah menjadi seram dan rumah nya juga bergetar hebat, lex yang ketakutan pun menyingkirkan tangan ayahnya itu dari pundaknya.



Lex terbangun dari mimpi buruk nya, ini kali kedua hari ini ia mimpi buruk. Dan yang aneh nya adalah mimpinya selalu berkaitan dengan sosok pemuda manis itu. Lex turun dari tempat tidurnya, ia memilih untuk mencuci wajahnya dan mengganti baju nya yang sudah basah dengan piyama.

Lalu ia turun untuk memasak makan malam.

Lex hanya memasak sup ayam, ia malas berkutat lebih lama lagi didapur. Saat tengah memotong bahan, ia tak sengaja melukai jarinya.

"Damn, kok gua ceroboh banget" monolognya, ia pun mencuci jarinya yang terkena pisau itu dengan air mengalir, setelah itu lex mengambil kotak P3K dan mencari plester. Untunglah disana masih tersisa satu plester lagi.

Lex memasangkan plester itu ke jarinya. Setelah itu Ia pun membereskan kembali kotak itu dan kekacauan yang terjadi, dan semuanya sudah beres.

Lex menikmati sup ayam hangat ditengah sejuknya udara malam, apalagi hujan tengah mengguyur kota dengan kilat yang ikut serta kedalamnya.


Setelah makan malamnya selesai, lex membereskan peralatan makannya dan juga mencuci nya.

Kemudian ia naik lagi ke kamarnya. Ia berjalan menuju cermin, ia menatap pantulan dirinya itu dengan perasaan tidak menyenangkan.

"Sebenernya ini ada apa? Gua ini kenapa? Gua takut sama semua mimpi itu." Monolognya, ia masih menatap lekat pantulan dirinya itu.

Tiba-tiba muncul sesosok tubuh manusia yang menjulang dibelakangnya, lex yang terkejut pun memukul cermin itu dengan sekuat tenaga, lalu ia berbalik dan disana terdapat pemuda itu tengah di ikat, dan dimainkan bak boneka. Ia merintih dan meminta tolong pada lex, lex yang ketakutan pun mendekat, alangkah terkejutnya ia saat pemuda manis itu terbunuh dengan kepala yang terpenggal.











"AKHHHHH" Lex terbangun, nafasnya tersenggal, peluh juga ikut membanjiri tubuhnya padahal pendingin ruangan itu menyala, ditambah cuaca sejuk karena hujan malam ini.

Lex meraih ponselnya, sekarang sudah dini hari, dan lex masih mengenakan pakaian santainya, padahal seingatnya ia sudah mengganti baju kan?

Lex kemudian mulai mencari di internet, apa maksud mimpinya? Ia bermimpi didalam mimpi? Setelah mendapat jawaban nya, Lex kembali meletakkan ponselnya.

Ya dia mengalami False Awakening Dream. Huh, Lex menjadi gelisah, ia pun mengganti pakaiannya, kemudian ia merapalkan segala doa, dan harapannya. Dia sangat khawatir tentang mimpi buruk itu.










TBC!

Minggunya ditemenin ini dulu yaa, sekiann terima kasih~

GAMERS | LexhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang