Acara Karnaval?

52 9 5
                                    



Lex dan Hyunsik sampai sekolah tepat waktu, mereka berdua berjalan beriringan di koridor, membuat banyak pasang mata yang melihat kearah mereka, namun Lex tak menghiraukan, begitu juga Hyunsik ia acuh saja.

Begitu sampai di kelas, Lex dan Hyunsik kembali menjadi perhatian, yang biasa nya mereka tidak sering diperhatikan, namun hari ini mereka seperti seorang selebriti yang menjadi sebuah perbincangan hangat.

"Ekhem, kalian berangkat bareng?" tanya Soobin, Lex mengangguk acuh ia duduk dan berusaha membiarkan mereka, hyunsik juga pergi ke meja nya tanpa bicara apa-apa.

"Respon apa barusan? hey Lex! kamu berkencan dengan nya, ya?" goda Soobin, Lex tidak merespon ia hanya diam saja, Hyunsik pun tidak merespon ia hanya melihat ke arah soobin, soobin yang merasa diperhatikan langsung membalas tatapan Hyunsik.

Hyunsik membuang muka nya, ia memilih untuk mengalihkan perhatiannya dengan cara membaca buku dan mendengarkan musik.

Saat tengah asik dengan dunia masing-masing, guru masuk dengan beberapa lembar kertas. Hyunsik meletakkan buku nya dan melepas sebelah earphone nya, untuk mendengarkan guru. Lex dan seluruh murid pun memperhatikan guru yang ada di depan kelas,


"Pagi! saya disini hanya ingin memberi informasi, bahwasannya bulan depan sekolah akan mengadakan Karnival, dan seluruh kelas harus mengikuti seluruh event yang akan diadakan, untuk informasi lebih jelas kalian bisa lihat mading sepulang sekolah nanti," jelas guru itu, murid disana hanya mengangguk paham

"Tapi bu, kira-kira ada event apa saja agar kami bisa menyiapkan nya dengan baik?" Tanya Renjun, seorang siswa teladan di kelas itu.

Guru tersebut pun menerangkan, bahwa carnival yang diadakan akan membuat berbagai event besar-besaran, seperti penampilan Drama, Musik, Teater, Pameran juga melakukan perlombaan antar kelas, dan melatih kreativitas siswa dengan setiap kelas harus membuat sebuah promosi entah itu berjualan makanan, ataupun barang.

Setelah menjelaskan itu, guru tersebut keluar, setelah kepergian guru itu kelas yang tenang mendadak ricuh. mereka langsung membahas apa yang akan dilakukan di karnaval nanti, dan apa yang harus dipersiapkan.

Lex hanya ikut saja, ia tidak mau ikut pusing memikirkan apa yang harus dilakukan, ia juga tidak begitu tertarik dengan rencana karnaval. berbeda dengan hyunsik, ia begitu semangat dan langsung bergabung dengan teman sekelasnya.

Ditengah-tengah kericuhan yang terjadi, Lex merasakan ponselnya bergetar ia pun mengangkat panggilan dari “BF (Bangsat Friend)”

"Halo,"

"Oy, bro! kangen gue kagak?"

"Nggak," balas lex acuh, ia tidak ingin teman nya akan kepedean jika ia mengatakan rindu atau semacamnya, dan Sing menjadi sedikit (berlebihan) songong.

terdengar helaan nafas dari seberang, Sing menghela nafas, entah lah.

"Lex,"

"hm?"

"besok gue balik, seneng kaga lu?"

"oh iya? biasa aja sih, hati-hati lu."

"ah lo gak asik, dah lah gue tutup aja telponnya, males gue."

"Yaudah, bye."

"Jangan dimatikan dulu anjing, gue mau ngomong serius sama lu,"

Lex cukup penasaran dengan apa yang akan disampaikan teman nya, ia pun mengurungkan niat untuk menutup sambungan telepon itu.

"Apa?"

"Lo sekolah atau di rumah?"

"At school,"

"Oh, mendadak gue sibuk lex. ntar aja ya kalau lo udah pulang gue kasih tau, bye!"

"Eh tunggu anj-

Lex menggeram kesal, sambungan itu diputuskan sepihak, sial ia sudah merasa penasaran namun malah di gantung seperti ini.

"awas aja tuh anak, gue pites palanya kalau udah balik." batin lex penuh dendam.



"Eh, Lex! sini gabung," ajakan tersebut membuat lex menoleh, ia tidak tau apa namun ia bangkit dan mendekat ke arah temannya yang berkumpul menjadi satu.

Lex ikut duduk dan membentuk lingkaran bersama teman teman nya, ia hanya diam menyimak penjelasan dan masukan dari mereka.

"Yang harus bagus menurut gue, musik dan drama nya," kata Chaewon, di angguki oleh Renjun

"Kata gue sih, semuanya harus bagus." timpal Renjun

"Oke, kita bisa usahain. omong-omong ayo pilih siapa aja yang bakal ambil peran utama setiap event," seru Lisa dengan semangat.

"Teater mungkin gue bisa," kata Doyoung, Mereka semua mengangguk.

"Oke biar gak ada yang ganti peran, biar gue catet siapa aja," ujar Chaewon ia mengeluarkan pena dan kertas nya.

"Oke, Teater Doyoung sama siapa?"

"Gue," timpal Jihoon, Chaewon mengangguk dan langsung menulis nama mereka.

"Oke, yang bakal lukis buat pameran?"

"Gini deh, chae. tunggu dulu, sampe semuanya lengkap, ini Sing gak ada." seru Renjun, Mereka pun mengangguk setuju dengan renjun.

Chaewon pun meletakkan kembali kertasnya, "oke, tunggu sing deh."

setelah itu mereka membubarkan diri dan langsung kembali ke aktivitas masing-masing.




......


setelah bel pulang berbunyi, lex langsung bersiap untuk pulang, ia juga menarik hyunsik untuk ikut, hyunsik yang ditarik tiba-tiba hanya pasrah. Tanpa mereka sadari, itu diperhatikan oleh Renjun dan Chaewon.

"Njun, lo paham kan?" kode Chaewon, renjun mengangguk disertai senyum tipis khas nya.

setelah itu, mereka semua bubar untuk pulang ke rumah masing-masing.




Lex menarik hyunsik, dan hyunsik mengikuti nya dengan wajah tertekuk, ia kelas karna ditarik seperti anak kecil, ia memutuskan akan merajuk dengan Lex.

sesampainya di halte bus, lex melihat wajah hyunsik yang tertekuk masam. Lex yang gemas pun mencubit pipi Hyunsik.

"Aww," ringisnya sembari memegang pipi dan melihat tak percaya ke arah lex yang malah terkekeh geli

"Lucu banget, kayak bocah deh. ngambekan, ya?" celetuk lex, membuat hyunsik mendengus, ia memukul bahu lex dengan keras.

"Apa deh lo, lo lebay tau gak?! orang gue diem doang dibilang lucu kayak bocah, katarak mata lo?" sungut hyunsik kesal, justru membuat lex semakin gemas melihat tingkah laku pemuda dihadapannya.

"Oh, begitukah?" ejek lex, hyunsik yang semakin geram pun menginjak kaki Lex dengan sekuat tenaga, membuat sang empu mengerang kesakitan

"Aduh, kenapa di injek sih, sakit tau gak?" keluhan lex sayang nya tidak diindahkan oleh hyunsik, pemuda itu malah melemparkan tatapan paling menyebalkan yang ia punya.

"Rasain," kata Hyunsik dengan kasar nya ia menambah rasa sakit itu dengan menginjak kaki lex berkali kali, bukan nya marah atau menghindar lex malah tertawa geli dan sesekali meringis. ia tak habis pikir dengan kelakuan pemuda ini.

setelah puas, hyunsik menjaga jarak dari lex, sembari menunggu bus datang. dan ketika bus datang pun, hyunsik tidak mau berdekatan dengan lex, ia serius dengan niatnya untuk merajuk.

Lex banyak tertawa, terdengar seperti ledekan bagi hyunsik, itulah yang membuatnya semakin marah dengan lex. sedangkan tersangka hanya cengengesan sambil godain hyunsik, sekali-sekali ia akan mengedipkan mata nya, mengangkat alis nya, dan tersenyum menyebalkan.




TO BE CONTINUED



Lucuu banget ya mereka:)

GAMERS | LexhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang