Mereka bertiga sudah sampai di tempat parkir di rumah sakit Indah mentari, Abby yang berada dikemudi itu menunggu perintah dari Neve, "Cek, halo? Masuk ga, Yan?"
Neve mencoba memanggil Tian melalui in-ear yang baru saja ia pasang, lalu Neve menyerahkan dua in-ear sisa nya agar bisa Abby dan Jihan kenakan nanti.
"Ssttt- oke- masuk kok- stt- aman aman" jawaban dari Tian di sebrang sana
Neve mengangguk, lalu kotak satunya yang sedaritadi tertutup pun Neve buka, berisi beberapa kamera kecil seperti kancing baju yang akan Neve bawa "Neve- stt- bawa kamera- sstt- kecil itu ya. Taro di sepanj- sttt- jalan menuju ke ruang inap Galuh"
Suara Tian memang agaknya melambat dan kurang jelas, tapi ini cukup untuk Neve menurutnya, "Oke. Siapa tadi nama dokternya?"
"Dokter Andre" jawab Tian
Neve pun menatap Abby dan Jihan satu persatu untuk berkoordinasi "Kalian jaga di depan, siapa tau tiba-tiba Dedi dateng kan susah. Langsung kasih tau gue"
Abby dan Jihan yang sedang memakai in-ear pun mengangguk mengerti, lalu Neve berbicara lagi "Gue masuk dulu"
Ceklek!
Dan Neve pun memulai langkahnya untuk memasuki rumah sakit itu. Untuk keamanan lainnya, Tian menyaksikan Neve yang mulai masuk melalui cctv yang berada di dalam rumah sakit, ia akan menghapus jika gerak-gerik Neve terlihat mencurigakan dari cctv.
Neve berjalan terus masuk, "Belok kanan" suara Tian bisa Neve dengar melalui in-ear di telinganya
Neve mengikuti semua perintah Tian, lalu langkahnya berhenti saat Tian berbicara "Nanti lo harusnya belok kiri, tapi dari belokan itu sampe ke belokan selanjutnya, kamera cctv rumah sakit nya mati dan ga berfungsi, bisa lo taro kamera kecil yang udah gue kasih ke lo di lorong itu"
Kaki Neve ia belokan ke kiri, lalu ia menunggu saat lorong itu sepi, dan "Ga papa lo lompat aja biar kamera kecil nya ketempel di atas dinding, nanti gue back up dari sini, lo ga akan ketauan"
Syung~ tak-
Berhasil Neve tempelkan kamera kecil berbentuk kancing kecil itu di dinding lorong bagian atas, lalu ia pun melanjutkan lagi jalannya "Nah, ini belok kanan" menuruti setiap perintah yang Tian ucapkan
"Dah, lurus aja, itu ruang apotek VVVIP dan kanannya lorong kamar si Galuh"
Sayup-sayup Neve mulai bisa mendengarkan obrolan dari salah satu dokter di sana, mereka mengobrol karena sedang senggang saja atau memang harus untuk kebutuhan pasiennya. Dan salah satunya adalah dokter yang Neve tuju "Itu dia, dokter Andre yang lagi telfonan"
Suara dokter Andre pun bisa Neve dengar "Bukan begitu, Peter. Saya tidak menyepelekan-"
"Hei- hei- kan saya sudah bilang, memang mesin waktumu itu penting, tapi selain itu ada tugas lain yang harus kau-"
"Saya bukannya menolak, saya tertarik dengan mesin waktu yang sedang kau buat itu, tetapi-"
"Ekhm- permisi" suara Neve pun menginterupsi dokter Andre yang sedang serius menghubungi seseorang
Dan tubuh dokter Andre pun berbalik lalu terkejut saat melihat bahwa ada orang selain dirinya di ruangan ini "Ah- maaf- sebentar ya" ujarnya pada Neve
Lalu dokter Andre pun menyudahi telfonnya dengan seseorang di sebrang sana, memasukan ponselnya ke dalam saku jas nya dan mulai bertanya pada Neve "Ada apa ya? Kamu mau apa disini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DOLL MURDER (GxG)
Genel KurguPadahal sebentar lagi Neve dan Vanya menikah, tapi itu tertahan karena sebuah kasus yang menyeret nama baik Vanya, dengan ini, apa Neve diam saja? Oh tentu tidak. Sebuah cerita spesial dengan karakter yang spesial untuk sebuah perayaan yang spesial...