NOTE: CERITA INI MURNI DARI IDE SENDIRI DAN TIDAK ADA UNSUR COPYPASTE!
𖡼𖤣𖥧𖡼𓋼𖤣𖥧𓋼𓍊
Setelah meninggalkan Adrian dan Celine, Larissa berjalan cepat menuju tempat yang biasa ia kunjungi saat ingin menenangkan pikirannya. Langit mendung tampak seolah mencerminkan suasana hatinya yang kacau. Hari itu, terlalu banyak hal yang terjadi. Mulai dari pertemuannya dengan Julian yang tiba-tiba, hingga konfrontasi tidak terduga dengan Adrian di gerbang sekolah. Rasanya, semua datang bersamaan dan menuntut perhatian lebih dari yang bisa ia berikan.
Sampai di taman kecil yang tersembunyi di belakang sekolah, Larissa duduk di bangku kayu yang sudah mulai lapuk. Ia menatap lurus ke depan, ke arah pohon-pohon rindang yang berdiri diam, seolah mengawasi semua masalah yang tengah bergumul di benaknya.
"Kenapa semuanya jadi rumit?" gumamnya lirih. Pikirannya berputar, antara Julian, Arjuna dan Adrian. Julian, yang akhir-akhir ini selalu muncul di saat-saat yang tidak terduga, membuatnya merasa nyaman meski terkadang membingungkan. Sementara itu ia juga masih meyukai Arjuna.Dan di sisi lain, Adrian, mantan kekasihnya, yang terus saja mencoba hadir kembali dalam hidupnya dengan caranya yang keras kepala.
Ponselnya bergetar di dalam tas. Sebuah pesan dari Julian.
"Lo kemana? perasaan tadi gue sama lo ngantin bareng, tapi sekarang nggak keliatan. Lo baik-baik aja?"
Larissa tersenyum kecil. Julian selalu tahu bagaimana membuatnya merasa diperhatikan. Namun, di saat yang sama, pesan itu justru menambah keraguannya. Ia merasa sedang berdiri di persimpangan, di mana setiap langkah yang ia ambil akan menentukan arah hidupnya, termasuk soal perasaannya.
Tak lama setelah itu, ponselnya kembali bergetar. Kali ini dari Adrian.
"Gue nggak akan menyerah. Gue tahu kita masih punya kesempatan."
Larissa mendesah. Adrian tidak pernah benar-benar mengerti. Mereka sudah berakhir, tapi entah mengapa dia terus memaksa, seolah perpisahan itu tidak pernah terjadi.
Saat ia termenung, langkah kaki terdengar mendekat. Larissa menoleh dan melihat Celine berjalan cepat ke arahnya. Raut wajah Celine terlihat khawatir.
"Gue nyariin lo dari tadi. Lo kemana aja?" tanya Celine sambil duduk di sampingnya.
"Maaf, gue butuh waktu sendiri. Terlalu banyak yang terjadi hari ini."
Celine mengangguk pelan. "Gue ngerti. Tapi lo nggak bisa terus-terusan kayak gini, sa. Lo harus ngomong sama adrian, kalau nggak semuanya bakal makin ribet dan lo ngomong ke adrian kalo lo udah gak suka dia lagi."
Larissa memejamkan matanya, mencoba menenangkan diri. "Gue tau, Cel. tapi gue juga bingung mau milih siapa"
Celine menepuk bahunya. "Lo nggak perlu buru-buru. Tapi lo juga harus jujur sama diri lo sendiri. lo suka Arjuna atau julian. gue liat-liat Julian itu baik, tapi lo harus pastiin perasaan lo. Dan soal Adrian, udah cukup jelas kalo dia masih ganggu, jadi lo harus lebih tegas."
Larissa terdiam. Kata-kata Celine benar, meski sulit dihadapi. Di satu sisi, ada perasaan nyaman bersama Julian, namun di sisi lain, bayang-bayang masa lalu dengan Adrian masih mengganggunya. Ia tidak bisa terus berlari dari kenyataan.
"Lo bener, Cel. Gue harus mulai nyelesain ini satu-satu. Tapi, gue cuma butuh waktu buat beresin pikiran gue dulu," ucap Larissa sambil menghela napas panjang.
Celine mengangguk. "Gue ada buat lo, Sa. Apa pun yang keputusan lo, gue akan dukung."
Larissa tersenyum tipis. Ia merasa beruntung memiliki sahabat seperti Celine. Meski semuanya terasa berat, dukungan Celine memberinya sedikit kekuatan untuk menghadapi apa yang ada di depannya.
Setelah beberapa saat, mereka berdua memutuskan untuk meninggalkan taman itu dan pulang ke rumah. Di dalam hati, Larissa tahu, besok adalah hari yang baru, dan mungkin, ia akan siap untuk mengambil keputusan di persimpangan perasaannya.
To be continued...
⁺˚⋆。°✩₊✩°。⋆˚⁺⁺˚⋆。°✩₊✩°。⋆˚⁺⁺˚⋆。°✩₊✩°。⋆˚⁺
.
.
.
.tunggu kelanjutan aku yang berikutnya ya... akan ada part menarik selanjutnya? ditunggu kelanjutannya dan mianhae baru upload(*^-^)
Jangan lupa vote and komen ya teman teman untuk membuka part berikutnya(^з^)-☆
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Cinta Yang Tersembunyi [ ON GOING ]
Teen FictionPada suatu hari ada seorang gadis cantik yang bernama Larissa Amara. Ia kini adalah seorang mahasiswi tingkat 1 di sebuah kampus yang ada di daerahnya. Ia mempunyai seseorang yang ia cintai dalam diam di masa sekolah menengah pertamanya dulu. Dan sa...