"Teenager my ass!!".
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Yeonjun merasakan Soobin mendorongnya dengan paksa untuk duduk di kursi penumpang di samping kursi pengemudi. Mobil mahal yang akan ia tumpangi sudah menjawab pertanyaannya tentang pria yang menangkapnya.
Pria ini benar-benar kaya.
"Keberatan jika kita bersebelahan?"
Suara tenang Soobin berbanding terbalik dengan wajah Yeonjun yang terlihat garang siap memukul. Bagaimana bisa pria ini sangat tenang setelah menangkap pencuri?!? Dan bagaimana pria ini bisa menangkapnya dengan begitu mudah?!!
"Ah benar, arloji itu ada pelacaknya."
Soobin mengatakannya seolah-olah tahu akan arti tatapan Yeonjun yang penuh tanya.
"Baiklah, buatlah dirimu nyaman sebelum kita sampai di kantor polisi."
'Nyaman?! Nyaman kepalamu!!'
Soobin tersenyum menyeringai melihat respon Yeonjun yang melemparkan tatapan bergidik dan kesal.
"Korea tidak lebih baik bukan?" Soobin mencoba membuka percakapan. Namun nampaknya sang pencuri tidak ingin mengatakan apapun. Lebih tepatnya tidak ingin bicara pada Soobin.
"Apa yang dilakukan pria muda sepertimu dengan mencuri sebanyak itu hm?"
"...."
"Apa kau baru saja lulus sekolah? Anak-anak zaman sekarang benar-benar sulit ditebak."
Yeonjun menampilkan wajah terganggu setelah 10 menit membungkam. Lulus sekolah??! Yang benar saja!!??
"Yak! Aku sudah tamat sekolah menengah atas sejak 10 tahun yang lalu!!"
Soobin benar-benar dibuat terkejut. Pencuri ini lebih tua darinya. Padahal wajahnya masih terlihat seperti anak-anak yang baru lulus kemarin.
"Oops, sorry. You look like teenager."
"Teenager my ass."
Umpatan pencuri di sebelahnya membuat Soobin tersenyum. Pencuri ini menarik. Entahlah, ia melihat bagaimana pencuri ini panik namun mencoba menutupinya. Dan bagaimana seorang pencuri membalas ucapannya dengan umpatan terdengar sangat lucu menurutnya.
"Baiklah, kita harus ke kantor polisi setempat dengan cepat."
Mata kecil Yeonjun membulat mendengar ucapan Soobin. Pria ini sungguhan akan menyerahkannya pada polisi!!!
"T-tunggu dulu, kau ini polisi yang menyamar?! Apa itu sebabnya kau berpakaian mencolok di stasiun??"
Soobin tersenyum. Pencuri ini pintar...
Namun sayangnya Soobin bukanlah polisi.
"I'm not a police by the way."
"Tapi kau menangkapku dengan borgol!??"
"Exactly."
Yeonjun belum pernah merasa sekesal ini dengan seseorang. Sebenarnya siapa sih pria di depannya??
"So let me go!"
"No."
"Aku akan kembalikan arlojimu! Aku belum menjualnya kok."
Soobin tertawa kecil. Kenapa pencuri terdengar sangat lucu? Apa ia sedang mengajak Soobin negosiasi?
"Aku mencium bau ketakutan darimu sekarang."
"Benarkah? Aku juga mencium bau menyebalkan darimu sekarang." Yeonjun membalasnya dengan cepat. Soobin kembali di buat terhibur. Ah sangat disayangkan dia harus menyerahkan pencuri ini ke polisi.
Soobin melirik pencuri itu beberapa kali. Rambut merah menyala, pearcing, jaket putih dan celana jeans. Oh jangan lupakan bau parfum lembut yang menguar seiring dengan keringat pria itu. Mata rubah, hidung mancung yang terlihat pas. Dan bibirnya yang tak berhenti mengumpat sepanjang jalan.
Pencuri ini mempesona.
Soobin menyeringai kecil. Bagaimana jika ia tidak membawanya ke kantor polisi? Sepertinya tidak buruk juga. Pencuri ini terlihat menarik dari jarak sedekat ini.
Bagaimana jika tanpa jarak? Seperti jika mereka menempel satu sama lain?
Soobin penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thief
Fanfiction"Apa yang kau lakukan??!" Soobin tersenyum melihat kepanikan di wajah pencuri yang kini ia bawa dengan mudah ke tempat tinggalnya. Ia bersumpah tidak pernah merasa sesenang ini menangkap seorang pencuri sebelumnya. "Jadi? Mau dimulai darimana pengge...