Enigma vs Alpha 🔞 (2)

557 83 3
                                    

Listening Pillow Talk by Zayn 🎶

"Full of lust"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ahhh don't bite me!"

Yeonjun mengerang ketika Soobin menggigitnya dengan taring tajam. Tubuhnya benar-benar penuh gigitan dan kissmark.

"Sorry, i can't."

Ingin sekali ia pukul kepala pria Enigma ini dengan vas di sudut ruangan. Gigitannya benar-benar menyakitkan. Namun anehnya meninggalkan gelenyar menggelitik di sudut hatinya.

"Enigma...."

Yeonjun mendesis ketika pundak lebar miliknya di tandai. Ini hanyalah sebuah gigitan tanpa makna. Namun Yeonjun benci ia menginginkan pria itu menandainya sebagai miliknya.

"Alpha, let me in."

Anggukan kecil Yeonjun berikan pada Soobin yang dengan begitu lembut membelai pahanya. Tangan pria itu sedikit kasar. Namun Yeonjun menyukainya.

Ia menyukai bagaimana tangan Soobin bergerak terarah memilin pucuk dadanya sampai ia mendesah hebat.

"Aahh...."

Soobin merasa desahan seorang alpha benar-benar menyenangkan di dengar. Dan ini hanya berlaku untuk sang pencuri.

"Jangan menahannya, ini akan sakit mengingat kau belum pernah melakukannya."

Yeonjun mengangguk. Sejujurnya ia benar-benar terkejut melihat ukuran yang menurutnya tak manusiawi. Ia takut jika itu akan membunuhnya. Sangat tidak lucu jika pengalaman seks ini jadi pengalaman pertama dan terakhir miliknya.

'So? This is what people call dumb way to die?'

Yeonjun sungguh tidak percaya benda itu akan memasukinya nanti!!

----🐺🐺🐺🐺----

Soobin tengah memeluk Yeonjun yang kini duduk di pangkuannya. Alpha itu nyatanya sangat pintar bergoyang. Mungkin ia akan percaya jika Yeonjun bilang ia seorang yang handal di ranjang.

"Ah...ah..."

Napas berat Soobin menderu di sepanjang tulang selangka indah Yeonjun. Enigma itu akui suara penyatuan mereka sangat indah. Belum lagi lubang hangat itu menjepit miliknya dengan kuat.

Ah ia rasa ia bisa meleleh di dalam sana. Bagaimana bisa ini terasa sangat nikmat?

"Enigma...ah..."

Yeonjun terlihat kepayahan ketika Soobin kembali menindihnya dengan ganas. Pria itu menyeringai melihat hasil karya indahnya pada tubuh sang alpha. Kembali ia rasakan cengkeraman pada punggungnya yang lebar. Yeonjun tengah menyalurkan rasa nikmat dan sakit.

Tapi Soobin tidak apa-apa. Pemandangan di depannya sudah cukup untuk membayar rasa perih di punggungnya.

"Ahh..."

Soobin merasakan Yeonjun meremasnya dengan kuat. Sepertinya pria alpha itu akan mencapai pelepasannya.

"Fuck!"

Umpatan ia dengar ketika sang pencuri menatapnya dengan garang. Soobin sengaja menghentikan gerakannya.

"Berbalik sayang, aku tidak bisa membiarkanmu mencapainya sendirian."

Terkutuklah suara rendah dan aura dominasi dari Enigma yang sedang mengawininya. Yeonjun merasa ia seperti jalang yang merindukan pelepasan sekarang hanya dengan mendengar suara pria ini.

"Can you feel it?"

Enigma itu menahan pinggangnya dengan satu tangan. Sementara jemari tangan kanannya tengah mencengkeram leher Yeonjun dari belakang dengan gerakan sensual nan panas.

"Yes."

Jawaban terbata Yeonjun membuat Soobin kegirangan. Napas pendek dan terputus-putus milik alpha itu terdengar memenuhi kamarnya. Beriringan dengan suara decitan ranjang yang semakin cepat.

'Ah, right there.'

Ia menemukannya.

Titik lemah pria berambut merah ini ketika ia menghujamnya dengan kuat. Benar-benar menyenangkan melihat Yeonjun kepayahan menahan desahan yang tak kunjung bisa ia hentikan.

"Ahhh....emhh...."

Yeonjun merasakan pandangannya hampir mengabur merasakan benda panas yang terus-menerus memasukinya. Milik Enigma itu terasa ingin meledak begitu pula miliknya sendiri.

Dan tepat di hentakan terakhir, Yeonjun mengeluarkan putihnya. Hampir terjatuh lemas jika Soobin tidak menangkapnya dan membubuhkan banyak kecupan kupu-kupu di sepanjang garis punggungnya.

Enigma itu terus meracau mengatakan betapa hebatnya malam panas mereka. Yeonjun tidak sempat menjawab. Ia hanya merasakan perutnya terasa penuh dan ia lelah luar biasa.

"Little alpha...."

Bisikan Soobin di telinganya terdengar samar. Dan Yeonjun berakhir tertidur tanpa menjawab apapun.

----🐺🐺🐺🐺----

Soobin membuka matanya. Tubuh telanjangnya terbalut selimut tebal dan ia tidak mencium aroma mawar merah dengan kayu manis di sekelilingnya. Dimanakah sang pencuri?

"Alpha?"

Tidak terdengar sahutan apapun. Soobin memilih bangkit dan melihat pintu kamarnya telah terbuka. Bisa ia lihat pakaiannya yang berceceran di lantai, sperma dan darah yang mengering, serta arlojinya yang terjatuh dari saku celana jeans Yeonjun.

"Ah sial, dia pergi."

Pria berdimpel itu menyadari satu kebodohannya. Ia bahkan tidak tahu nama pria yang ia tangkap.

Ia terlalu fokus dalam kenikmatan tanpa menanyakan nama dan nomor pria itu. Hal lain yang membuatnya kesal adalah, ia tidak menandai alpha merah itu dengan benar.

Seharusnya ia memberinya marking.

Seharusnya Soobin menandai si pencuri agar mereka terikat.

Karena percaya atau tidak, Soobin menyukai nya.

TBC

Let me explain, jadi gigitan yang Soobin kasih itu sebatas gigitan untuk menundukkan ya. Bukan gigitan buat ngikat Yeonjun jadi mate nya. Bekas gigitannya pun bakalan hilang dalam beberapa jangka waktu. Biasanya gigitan ini dilakukan buat nunjukin dominasi aja.

Sedangkan gigitan buat ngikat jadi mate itu dilakukan tepat di pusat feromon. Harus dengan persetujuan kedua belah pihak dan dilakukan bergantian. Jadi mereka berdua belum jadi mate ;)

Semoga sedikit penjelasan ini nggak bikin kalian bingung ya 🙂





ThiefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang