War of Hormone pt. 2

492 104 13
                                    

Double update biar enak 💃🏻
Listening Yad English ver. By Vanna Rainelle 🎶

"You thought it was nothing. But for me it was something."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kafe cukup melelahkan hanya dengan kita berdua." Jay tengah mengunci pintu kafe.

"Yah kau benar. Para huening itu sedang mengunjungi keluarga mereka."

Jay tertawa kecil mendengar Yeonjun.

"Para huening itu nanti jadi keluargamu."

Yeonjun tersenyum. Yah itu mungkin terjadi kalau ia menikahi Lea. Tapi semenjak eksistensi enigma gila bernama Choi Soobin berada di sekelilingnya, ia sendiri ragu ia bisa menikahi kekasihnya.

"Aku duluan."

Jay menepuk pundaknya dan menyeberang jalan. Pria itu tinggal tidak jauh dari sini.

Yeonjun kini sendiri. Merapatkan jaket kulitnya sebelum sebuah suara benar-benar terdengar horor di telinganya.

"Nice jacket."

Di sisi jalan ada Choi Soobin yang masih berada di dalam mobilnya.

'Fuck!'

"Kau benar-benar tidak menganggap serius pukulan ku rupanya."

Soobin menggeleng. Memilih turun dari mobil dan menghampiri Yeonjun.

"Mendekat selangkah lagi maka aku akan menghajarmu!" Sesungguhnya Yeonjun hanya trauma dengan scenting tiba-tiba yang Soobin lakukan kemarin.

"Lakukan saja. Toh rasanya tidak terlalu sakit."

"Apa kau ini masokis?"

"Secara teknis tidak. Tapi kalau kau yang melakukannya, aku tidak apa-apa."

"Sinting!"

Yeonjun memutar matanya jengah. Ia tetap berjalan menuju motornya namun sesuatu membuatnya terkejut mendapati helm kesayangannya tidak ada!!

"Helm ku?!!!"

Ia dengan panik melihat ke sekeliling hingga seorang pria yang ia tangkap dengan matanya tengah berlari sambil menggondol helm miliknya!

"HELM KU DICURI!!!!"

-----🐺🐺🐺🐺-----

Boleh Yeonjun kesal?! Ia yang mantan pencuri kini tengah mengejar pencuri. Apa ini karma? Yeonjun benar-benar ingin memukuli orang saat ini. Terlebih ia harus berlari mengejar pencuri bersama Soobin yang berada jauh di depannya.

"YOU!!! SON OF BITCH! MOTHER F*CKER!!"

"SHIBAL SAEKKIYA!!!"

Makian Yeonjun nyatanya membuatnya makin lelah. Setelah seharian bekerja kini dirinya dipaksa berlari sejauh beberapa blok. Hari yang benar-benar sial!

Ia mengatur napasnya dan memutuskan berjalan dengan pelan setelah Soobin dan pencuri itu berbelok memasuki jalan buntu di balik gedung-gedung.

ThiefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang