03. LIMA CAHAYA

10.6K 565 17
                                    

Halowwwwww apa kabar hari ini?? Baik? Harus senantiasa dong, gimana? Aku gak lama kan update nya? TOLONG JAWAB IYA kalo enggak aku gigit.

.
.
.

-SELAMAT MEMBACA-

Suara adu jotos terdengar sangat riuh silih berganti, untung saja kawasan ini jarang sekali dilewati orang. Ya karena terkenal sering ada gang motor yang membegal atau hal negatif lainnya.

Arlino berdiri dengan gagah ditengah ricuhnya suasana, dia berhasil menumbangkan setiap musuhnya. Ya meski terdapat luka lebam di wajahnya tapi hanya 1% dibandingkan lawan-lawannya.

Namun, musuhnya belum berakhir Jelon lawan yang selama ini membuatnya imbang dan tak bisa mengalahkan, entah apa ilmu yang Jelon gunakan sehingga dia tak dapat memenangkan dan berakhir seri terus.

"Hei, si anak culun masih hidup. Kirain pas SD gue bully Lo mati." Ujarnya diakhir tertawa jahat, ya asal kalian tahu Jelon selalu membully Arlino saat dis masih di bangku SD hingga membuatnya memiliki terauma terhadap sekolah.

Jelon tak pernah jera akan ancaman yang keluarga Arlino lontarkan, sungguh entah apa motif anak itu. Dan kalian tahu? Arlino sampai sekarang masih dihantui bayang-bayang masa kelamnya.

Mantan korban bullying tak pernah merasa puas akan dirinya sendiri, dia akan selalu terperangkap dalam kata 'aku kalo gini bakal di bully lagi gak ya?' 

"Mau nostalgia ke masa SD gak, cupu?"

"Banyak bacot Lo! Gue yang sekarang gak selemah dulu!" Bohong, semua itu bohong Arlino masih ketakutan melihat wajah mantan pembully nya. Dia masih sering meratapi apa yang salah dari dirinya hingga membuat Jelon mem-bully-nya.

Arlino memukul wajah Jelon hingga membuat sang empu mundur beberapa langkah, badan boleh gemeter tenaga jangan ilang. Demi tuhan Arlino benci pembully, dan akan selamanya seperti itu.

Masalah antara gang arlino dan Jelon juga disebabkan karena kematian salah satu anggota Arlino yang dikeroyok tanpa masalah yang jelas, tentu hal itu membuat Teja sang ketua murka dan mengibarkan bendera permusuhan.

Perkelahian belum sempat dimenangkan oleh siapapun disini, karena mendengar sebuah sirine polisi yang sepertinya tengah berpatroli di daerah sini.

Mereka semua berhamburan pergi menyelamatkan diri, termasuk Arlino dan teman-temannya. Setelah Teja memastikan semua anggota siap, dia meminta semua segera berjalan meninggalkan kawasan ini. Kekompakan harus tetap di jaga dan diterapkan, apalagi masalah pertamanan.

Teja memimpin didepan, dia membawa anggotanya kesebuah bangunan gedung tua yang mereka jadikan sebagai markas, sebenarnya bangunan tua ini milik orang tua Teja yang sudah tak terpakai lagi. Dan dengan inisiatif yang Teja punya dia sulap lah bangunan tua ini menjadi tempat mereka berkumpul.

"Gimana ada yang luka parah ga?" Tanya Teja, by the way sebenarnya Yogi juga ikut serta dalam gang motor ini, namun karena ayahnya memaksa dia untuk melanjutkan bisnis berakhir lah dia tak lagi sering bersama gang ini.

Yogi bergabung jauh sebelum Arlino bergabung, Arlino masuk ke gang ini juga berkat Yogi, berterimakasih lah kepada Yogi yang sudah memperkenalkan teman sebaik mereka.

"Enggak." Jawab mereka serempak, pasukan jelon cukup sepele untuk mereka. Bukan apa apa, gak ada yang bisa bandingin mereka semua.

Arlino dan lima cahayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang