Udah chap 8 aja, nanti aku double up, tapi nanti ya hehehe.
.
.
.-SELAMAT MEMBACA-
Satu bulan telah berlalu setelah Arlino dan Felisa mengakhiri hubungan mereka, Arlino sudah tak terlalu lagi memikirkan keputusan yang mereka ambil secara mendadak. Setelah itu pula ada kabar mengejutkan dari Felisa dan Jelon.Ternyata, mereka sudah memulai hubungan setelah satu Minggu Felisa putus dari Arlino.
Kelas Arlino sedang jam kosong, rata-rata murid mengerjakan PR mereka yang belum selesai, ada juga yang mengerjakan project dari guru dll. Sementara Arlino sedang menyalin ulang catatannya yang tiba-tiba saja tak ada dibuku.
Suasana kelas sangat hening untuk saat ini, namun keheningan tak berlangsung lama karena terdengar desahan kecewa semua orang.
Belum ada satu bulan
Ku yakin masih ada sisa wangi ku
Di baju mu....
Tentu lagu ini terbilang cukup samaa dengan keadaan Arlino saat ini, Arlino melirik ke arah kelon dan Felisa yang sedang duduk didepan sana dengan Jelon yang bersandar pada bahu Felisa.
"Gak kok, gue udah move on." Ujarnya meyakini diri sendiri, titik terendah diri adalah meyakinkan diri untuk tetap percaya namun semua runtuh dengan kenyataan.
"Ar, kantin, gue pengen makan." Ujar Yogi bukan seperti ajakan namun seperti memerintah.
Arlino mengangguk, lalu beranjak dari duduknya. Dia berjalan dibelakang Yogi melewati mantannya, Arlino tak melirik sedikitpun, namun Jelon terlihat menunjukan smirk nya. Merasa menang.
"Besok free gak? Mau ngajak main badminton, udah lama gak main." Ujar Yogi sambil melangkah di lorong yang cukup sepi dengan Arlino disebelahnya.
"Gak tau deh, nanti gue kabarin aja. Takut Abang gue ngajak main juga." Yogi nampak mengangguk-angguk kecil, ya Yogi tau temannya ini cukup dijaga oleh abang-abangnya jadi dia harus mengerti kondisi.
Mereka duduk di bangku kantin paling pojok, tertutup dari jangkauan siapa saja. "Mau pesen apa?" Tanya Yogi yang siap bangkit kembali.
"Nasi Padang, sama es teh." Yogi mengangguk paham, dan berlalu meninggalkan meja mereka.
"Cari cewek baru Sabi nih?" Monolognya sambil melihat followers Instagram nya, yang terlihat seperti asrama putri.
Ada yang montok, putih, tinggi, bahkan selebgram terkenal pun ada di deret followers nya.
"Yog! Lama amat elah!" Setelah berujar, tak berselang beberapa detik, Yogi membawa nampan berisi makanan milik mereka.
Yogi memutar bola matanya malas, "sabar! Dikira gak susah apa." Arlino terkekeh geli, dia suka sikap Yogi jujur ya, Yogi selalu mengerti akan dirinya, moodnya selalu diperbaiki oleh Yogi.
Semoga istilah people come and go, gak akan ada di hubungan persahabatan mereka. Semoga.
"Maksih Yogi, kaulah kawan terbaikku--"
"Lo yang monyet." Potongnya enak aja disamain sama monyet! Ganteng dan gagah gini juga.
.
.
.Ayah
Hari ini abg kmu gak jemput,
nanti ayah sama Buna yg
jemput
![](https://img.wattpad.com/cover/376577064-288-k711201.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Arlino dan lima cahaya
Teen FictionKenyataannya Arlino Mahendra hanyalah remaja berusia 17 tahun yang terperangkap akan kejamnya takdir, hidup yang semula terasa baik baik saja bahkan bisa dibilang cukup beruntung. Tiba tiba berubah menjadi hal yang tak pernah Arlino pikirkan akan te...