09. PACAR SENO?!

5.2K 306 2
                                    

Halowww Broo, jangan pada ovt dong, santai wehhh gak bakal aku apa apain. Dahh dari pada ovt mending lanjut baca.

Area banyak typo

.
.
.

-SELAMAT MEMBACA-

Hari ini saptu pagi, tentu saja hari paling menyenangkan bagi Arlino, karena apa? Karena libur boss. Lebih suka hari saptu dari pada Minggu, iya gak sih.

Arlino tengah duduk di ruang keluarga, bersama cemilan yang setia ia peluk. Seluruh keluarga nya juga ada disana, mereka bersantai sambil menonton film action.

"Lino, mau ikut Abang gak?" Ujar Seno setelah sekian lama sibuk dengan handphonenya sendiri.

"Kemana?" Tanya sang bungsu, tapi kemanapun abangnya pergi Lino pengen ikut.

"Ke museum, wujudin wish list seseorang." Seno tersenyum merekah, seperti sangat bahagia sekali.

"IKUT!" Bukan hanya Arlino yang menjawab namun, adik kembarnya juga ikut berujar. Seno memutar bola matanya malas, yang diajak siapa juga, ngikut ngikut mulu.

"Sstt, gak usah bantah, kalo kita mau ikut ya ikut!" Ujar Reon seenak jidat, males bet sumpah ngajak demit ini, mana makannya banyak rusuh kaya orang gila. Orang gila aja masih kalah jauh sama dia!

"Yaudah cepet pada ganti baju, Abang tunggu 5 menit!"

"Ah~ males." Seno melempar bantal ke arah Reon dengan tak elite, membuat sang empu mendesah sakit. Pikir aja sendiri celana kolor baju kaos oblong, mau jalan jalan? Malu plis bawanya.

"Males bawa orgil! Mau ikut ya mandi anj."

"Iya iya, elah." Reon menarik belakang baju kaos Rino membuatnya tercekik, namun hal itu tak mengurangi niat Reon untuk menarik kembarannya.

Gak ada akhlak emang, udah gak usah komen. Gue juga capek.

.
.
.


"Emang Abang mau wujudin wish list siapa?" Tanya Reon, mereka kini tengah duduk dibangku teman dekat museum, menunggu Seon yang sepetinya tengah menanti seseorang.

"Ada deh, jangan kepo kenapa." Sarkas Seno, jangan tanya Arlino, itu anak lagi anteng main ikan di kolam bareng Rino.

"Bang, ikan kok bisa gak tenggelem ya?" Pertanyaan sangat diluar nurul keluar dari mulut bau neraka itu.

"Gak tau."

"Dih bego, masa gitu aja gak tau. Dia bisa berenang karena dia ikan." Rino menghembuskan nafas panjang, terserah apa mau Arlino aja deh. Keluarganya emang orang gila semua!

"Rino, dek. Sini dulu orangnya udah dateng nih." Ujar Seno setengah berteriak, yang merasa terpanggil pun berlari kecil kearah abangnya.

"Nih kenalin dulu, ini Rea. Dan Rea ini pacar Abang." Ujarnya sambil memeluk pinggang ramping Rea.

Bruk.

Jatuh, botol minum Arlino jatuh hingga membuat isinya berceceran kemana-mana. "Pa-pacar?" Ujarnya terbata, mulut Arlino juga setengah terbuka, dia benar benar syok! Sakit hati banget anjinggggg!

"Iya pacar Abang, cantik kan." Rino dan Reon mengangguk singkat, sementara Arlino tak membalas apapun.

"Bang Reon, ayo ke museum." Ajak Arlino, sambil menarik tangan Reon untuk segera pergi dari sana. Rino juga dengan rela hati mengikuti kedua adiknya.

Arlino dan lima cahaya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang