14. PENJELASAN JELON

3.3K 226 7
                                    

Haloww bup, aku rencana gak up bejir, tapi ternyata aku kieng mengerjakannya ang sng ang. Aku mau keluar dari osis gyss biar punya lebih banyak waktu luang buat nulis....

.
.
.

-SELAMAT MEMBACA-

Hari ini Arlino sudah bersekolah seperti biasanya, menjalani harinya dengan jauh berbeda dari kehidupannya yang dulu, Arlino sangat menyesal dulu pernah tak mau dimanjakan oleh keluarganya.

Ada gak ya mesin pemutar waktu? Lino mau balik lagi deh rasanya. Tentang Yogi? Lino tak akan pernah memaafkan dia, untuk kapanpun itu!

Yogi benar, tak ada yang mau berteman dengan anak manja seperti dirinya. Apalagi sekarang udah sebatang kara, siapa yang masih mau kenal dia?!

Sepanjang lorong sekolah, Arlino mendengar desas desus dari beberapa siswa. Yang mungkin saja sedang membicarakan dirinya?

"Kasian ya dia? Hidup sebatang kara sekarang, padahal dulu katanya dia anak yang paling dimanja iya kan?"

"Iya bener, eh tapi tau gak? Katanya dia bukan dari keluarga Mahendra!"

"Hah emang iya?!" Arlino mengeratkan pegangan pada tali ranselnya, mengapa berita ini tersebar luas?!

"Anjir, nasibnya lebih parah dari gue cok, untung dia gue gak dikabulkan buat tukeran posisi sama tu anak." Arlino berbalik menghampiri siswi perempuan yang tadi membicarakan tentang dirinya, namun satu langkah kaki lagi sampai.

Tangan Arlino dicekal, dengan satu detik saja pergerakan arlino sudah berbalik badan dan berjalan jauhi siswi-siswi itu. Arlino mencoba melawan tarikan tangan dari Jelon, namun nihil tenaga jelon sangat kuat.

Entah sejak kapan tenaganya kalah jauh dengan Jelon, tapi menurutnya ini jauh sekali dari tenaga Jelon yang kemarin.

Apakah Jelon sengaja tak mengeluarkan tenaga full nya agar tidak melukai Arlino lebih parah? Atau emang dia punya sulap supaya bisa kuat banget??

"Lepasin anjing, dari tadi kita diliatin terus!" Sekeras apapun mencoba, tangannya tak akan pernah bebas jika bukan Jelon yang mau melepaskan.

"Kita diliatin karena Lo ngelawan! Coba Lo diem, semua orang juga gak bakal ngeliatin." Arlino menyadari hal tersebut, membuatnya langsung terdiam menuruti kemauan Jelon. Meski hatinya dah dig dug serrrr....

Mereka sampai di gudang sekolah, Jelon mengunci pintunya dari dalam, entah sejak kapan Jelon memiliki kuncinya. Tentu hal itu membuat Arlino semakin ketakutan, bagaimana jika Jelon kembali membully nya?

"Tanya semua hal yang mau Lo tanya." Ujarnya sambil duduk di atas meja kotor dan berdebu.

"Gak ada!" Ketus Arlino diujung ruangan.

"Bohong gue tau, Lo mau tau semua kan?! Banyak kan pertanyaan dibenak Lo kan? Tanya sekarang Arlino, trus kembali ke keluarga kita. Kasihan mamah yang nangisin Lo tiap malem...."

"Lo jangan pandang kita sebelah mata Mulu dong Ar, Lo harus liat gimana kita berjuang buat kembaliin Lo Ar. Perjuangan papah sama mamah buat maksa om Mahen ngembaliin Lo, mamah nangis tiap malem, tapi gue gak bisa apa-apa." Lanjutnya sambil menatap sendu adik kembarnya,

Ngomong-ngomong Jelon dulu waktu SD ngebully Arlino bukan skenario, tapi emang Jelon benar benar tak suka Arlino yang selalu mendapatkan pujian dari banyak guru, sementara dirinya selalu dikucilkan oleh guru-guru.

Namun, setelah mengetahui Arlino adalah kembarannya Jelon berhenti membully Arlino, namun balasannya Arlino selalu ia ganggu demi melihat perkembangan Arlino untuk mamahnya.

"Satu hal yang mau gue tanya, maksud lo apa rebut Felisa dari gue?!" Ujarnya gak ngegas, sementara yang ditanya terkekeh ringan sebelum menjawab.

"Udah gue duga, Lo mau tanya itu. Lo gak mau tanya yang lain aja gitu? Gue males bahas nya." Arlino menggeleng tegas, serius dia gak mau bercanda kali ini. Tolong jawab dengan jujur Jelon!

"Oke-oke, jadi.... Sebenarnya gue sengaja buat pisahin kalian, karena Lo gak pantes pasangan sama Felisa."

Flashback

Jelon tengah berada disebuah bar terkenal dikota mereka, tidak Jelon tidak minum. Dia hanya sedang mengamati pergerakan seorang wanita yang sedari satu Minggu lalu sudah di awasi oleh Jelon dan kawan-kawan.

Jelon merasa jijik dengan pergerakan menggoda dari sang wanita, bahkan yang ia goda om om perut buncit! Iww jijik. "Ar, Lo salah banget pacaran sama jalang kaya dia!" Sarkasnya pelan, ya orang itu adalah Felisa.

Felisa yang selalu dibanggakan oleh guru-guru karena prestasinya yang tak henti-henti, ternyata seorang wanita malam. Jika dilihat dari segi keluarga, ya Jelon memahami kenapa Felisa berbuat seperti ini.

Orang tua yang tak pernah memperdulikan keberadaan Felisa, dan lebih fokus ke keluarga masing masing, ya Felisa anak broken home, orangtuanya bercerai sedari dia kecil.

Flashback off

"Gak, gue gak percaya. Lo pasti ngarang kan?!" Sungguh Arlino tak percaya jika Felisa seorang wanita malam, anak sebaik Felisa tak mungkin seperti itu!

"Apa yang gak mungkin Ar? Felisa butuh duit buat hidup, apa yang gak mungkin? Lo mau bukti? Nih gue punya potonya!" Jelon menunjukan sebuah Poto yang letaknya disebuah bar, disana terdapat wanita dan seorang pria paruh baya tengah menyatukan bibir mereka berdua.

"Itu lubang, udah dimasukin banyak cowok Ar. Gue mau nyelametin lo, gue gak mau lo malah terjerumus lebih dalem lagi." Sarkasnya sambil memegang kerah baju Arlino.

"Lo mau liat juga video dia berhubungan intim sama cowok-cowok tua?! Dia itu menjijikan Arlino." Lanjutnya lebih tenang.

"Oke dia salah, tapi jangan liat salahnya aja! Dia juga ngelakuin itu buat bertahan hidup." Ucap Arlino santai, jelon tersenyum getir memang sudah dibutakan cinta. Susah ini mah!

"Lo bisa ngomong gitu buat Felisa, tapi Lo ga bisa ngomong gitu buat keluarga kandung Lo sendiri. Buka mata Lo, orang salah dibela." Jelon melangkah pergi meninggalkan Arlino sendirian di gudang yang masih merenungi ucapan Jelon yang terakhir.

Jelon berjalan menuju taman sekolah, dia akan melancarkan aksinya. "Felisa, Lo ancur kali ini." Senyum miring nampak tercetak jelas di wajah tegas milik jelon, sebenarnya dari kemarin sudah ingin dia berbuat seperti ini.

Namun mengingat status Arlino yang belum bisa diungkapkan oleh kedua orangtuanya, sekarang dia bersyukur identitas Arlino yang sebenarnya terungkap.

Meski Arlino belum bisa menerimanya, namun seiring berjalannya waktu Arlino pasti bisa menerima kebenarannya.

.
.
.

WANJAY SELESAI ANJIR, SUMALH XEMI APA BERHASIL, MAAP YA KALO TYPO SOALNYA BURU-BURU JIRRR, JANGN LUPA VOTE YA BUP!!!!!!!!

Arlino dan lima cahayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang