06. Penggemar?

16 5 0
                                    

Hampir dua tahun mereka menetap di draft, baru bisa aku publish sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hampir dua tahun mereka menetap di draft, baru bisa aku publish sekarang. Maafkan penulis mu yang sering selingkuh naskah ini ya mas Abay dan mba Yuna 🥹❤️

Share cerita Abayyuna ke teman-teman kalian ya.

Usahakan jangan siders readers yaa geulis❤️

Chapter 06. Penggemar?



🦋🦋🦋🦋🦋



      "Wih ... ganteng juga tuh." Suara itu berasal dari perempuan cantik dengan rambut sebahu yang selalu membawa cermin kecilnya itu kemana pun ia pergi, Sesilia Anantha. Mahasiswi fakultas Manajemen, sekaligus sahabat dari Ayuna Maheswari.

      Sebelum Abay pergi ke kantor ia terlebih dulu mengantar Yuna, maka dari itu saat Yuna turun dari mobil Abay membuat Sesil kebingungan dan merasa aneh.

      "Simpanan lo ya?" Sesil bertanya seraya menaik-turunkan alisnya.

      "Wah parah ngelonte gak ngajak-ngajak!" bisik Sesil.

      Yuna melirik Sesil sinis, perempuan itu langsung membekap mulut Sesil dengan tangannya. "Astaga ... tolong jaga ucapan anda ya! Mana mungkin gua melakukan hal seperti itu!"

      Sesil menepis tangan Yuna dengan pelan, lalu terkekeh.

      "Terus, siapa dong?" tanya Sesil seraya mengernyitkan keningnya.

      "Suami gua!" jawab Yuna dengan sewot.

      Sesil menatap Yuna dengan wajah terkejut. "What? Suami lo? Gak salah denger nih gua?" tanyanya, seraya menekan kata suami.

      Yuna menaik-turunkan kedua alisnya. "Lo pastinya gak sangka kan, kalau sahabat lo ini bisa punya suami tampan, keren dan kaya raya kayak dia?" ujarnya berbangga diri.

      Sesil menggelengkan kepalanya. "Gila-gila keren sih salut gua. Eh tapi lo parah nih nggak kasih tau gua kalo mau nikah, gak undang-undang juga lagi. Selama ini lo anggap gua apa cuyy?"

      "Santai-santai gua bisa jelasin. Lo tau kan gua miskin setelah orang tua gua meninggal dan yang lebih parahnya lagi punya banyak hutang, alhasil hidup gua jadi balangsak. Buat makan aja susah, apalagi bayar kost-an. Lo tau gua yang biasanya hidup sangat amat layak, sekarang harus ngerasain hidup susah. Gua gak bisa," jelas Yuna panjang lebar.

      Sesil manut-manut saja. "Terus kenapa bisa lo nikah sama dia? Lo kan belum lama putus sama si Bian. Apa jangan-jangan lo udah di hamilin sama mas-mas itu, lo korban dari nafsu lelaki brengsek itu, Na?" Sesil mendekatkan dirinya pada Yuna, menatapnya dengan lekat seraya berbisik.

      "Berapa usia kandungan lo, Na? Gua turut prihatin Gua tau lo gak terima dengan semua ini, tapi anak lo ini gak salah apa-apa, dia berhak lahir ke dunia. Dia harus ngerasain hidup di dunia yang penuh tipu-tipu ini." Lanjut Sesil dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Abayyuna: JaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang