( Abaikan waktu nya ya guys )
Yuna menatap nanar layar ponsel yang menunjukkan baterainya hanya tersisa tiga persen, ia menghela napasnya gusar. Harapan untuk naik ojek online sirna begitu saja. Mau tidak mau ia menunggu angkutan umum yang melewati halte. Walau ia sedikit tidak yakin."Kebiasaan banget kalo gua mau naik angkutan umum pada kagak nongol, giliran gua lagi ogah naik aja klakson-klaskson. Seharusnya tadi gua bareng Sesil aja mana ini udah mau malam.
Saat perempuan itu mencak-mencak dengan kekesalannya sendiri sepasang mata melihat ke arahnya memperhatikan cukup lama lalu menarik senyumnya itu.
Seorang lelaki dengan sengaja memberhentikan motor Vespanya tepat di depan halte kampus tempat Yuna sedang menunggu kendaraan untuk mengantarnya pulang. Lelaki itu melepaskan helm full face nya seraya mengamati wajah perempuan di hadapannya. "Loh Yuna lo disini?"
Dia Albian Raharja, lelaki berkulit putih bersih, hidung mancung dan rahang yang tegas, ciri khas lelaki itu memiliki lesung pipi dan senyumnya yang manis. Albian bisa dikategorikan sebagai lelaki berwajah tampan dengan karismatik nya sendiri. Sang mantan Ayuna Maheswari.
"Eh, Albian," ucap Yuna sedikit gugup.
"Gua baru liat lo lagi, ke mana aja, Na?" laki-laki itu tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abayyuna: Jaerose
Teen Fiction"Saya ingin mencintai kamu secara sederhana saja, tanpa mengekang, tanpa melihat masa lalu kamu seperti apa. Menghargai, mempercayai, selalu berusaha untuk memahami, dan memastikan kebahagiaan kamu adalah yang utama bagi saya. Kamu adalah perempuan...