02. Jadi pasutri

34 4 0
                                    

Suasana hati aku tuh seneng banget pas lagi nulis chapter ini. Semoga permanen ya sampai akhir dari cerita ini, biar cepat selesai, hehe.

Chapter 02. Jadi pasutri

🦋🦋🦋

[pict by pinterest]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[pict by pinterest]

      Setelah dua Minggu yang lalu saat Yuna meminta dinikahi oleh Abay. Sekarang tibalah waktunya kedua insan yang baru mengenal satu sama lain itu akan menjadi pasangan suami istri. Tepat di hari Sabtu, 14 September mereka melangsungkan akad pernikahan.

      Sebelum mengucapkan ijab kabul, Abay menarik napas dalam-dalam, setelah siap ia langsung menjabat tangan penghulu yang ada di hadapannya.

      "Saya nikahkan dan kawinkan Ayuna Maheswari binti Damian Maheswara dengan seperangkat alat sholat di bayar tunai." Dengan lantang dan satu tarikan nafas Abay mengucapkan kalimat sakral itu.

     "Bagaimana para saksi, sah?"

      "Sah ...."

      "Alhamdulillah," ucap penghulu yang selanjutnya merapalkan beberapa doa, sebelum menyalami kedua mempelai.

       Kini Abay dan Yuna sudah sah dan halal menjadi sepasang suami-istri. Yuna mencium punggung tangan Abay, disusul dengan Abay yang mencium kening perempuan itu dengan lembut.

       Pernikahan mereka hanya disaksikan oleh beberapa orang saja. Mengingat Yuna yatim piatu, dan juga Abay yang sudah tidak memiliki kedua orang tua sejak kecil.

      Tapi, Abay masih memiliki satu orang kakak yang seharusnya hadir dalam acara pernikahannya ini, namun karena dadakan dan saudaranya itu tengah sibuk mengurusi pekerjaan yang terikat kontrak serta ada urusan penting, mau tidak mau saudaranya itu berhalangan hadir, dan meminta untuk di wakilkan saja.

      Tapi, Abay masih memiliki satu orang kakak yang seharusnya hadir dalam acara pernikahannya ini, namun karena dadakan dan saudaranya itu tengah sibuk mengurusi pekerjaan yang terikat kontrak serta ada urusan penting, mau tidak mau saudaranya ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[pict by pinterest]

     "Mas, terima kasih, ya." Yuna melirik ke arah Abay yang duduk di sebelahnya, lelaki itu masih menunjukan wajah datarnya, seperti saat pertama kali mereka bertemu. Seperti ini saja tampan apalagi jika menunjukkan senyumnya, Yuna yakin jantungnya akan tidak aman.

Abayyuna: JaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang