11 In Trouble

446 91 11
                                    

Suara heels yang beradu pada paving parkiran restoran bintang 5 diiringi dumelan pelan dari bibir seorang gadis cantik berhasil membuat beberapa orang di parkiran itu menoleh dengan heran. Ditambah seorang lelaki yang sedang berusaha menyamakan langkahnya dengan gadis itu.

“Na, tunggu saya.”

Gerathama berhasil mencekal tangan Naoki. Naoki berjalan dengan menghentakkan kakinya kesal pada setiap langkahnya, ia marah kepada bosnya itu. Gadis itu merasa kesal karena tanpa persetujuan darinya, Gema membawanya untuk makan malam dengan sang ibunda.

Naoki sudah rela berbohong kepada Acha dengan alasan lembur di kantor untuk menemani bos besarnya itu makan malam bersama. Namun setelah sampai di tempat, bosnya itu membawanya ke vip room yang sudah direservasi terlebih dahulu atas nama Tatiana Teresa yang notabene ibu dari bosnya alias nyonya besar Abhiseka.

Sekali lagi, nyonya besar ABHISEKA. Dan Naoki masih memakai setelan kantornya kecuali flatshoesnya yang ia ganti dengan high heels perkara ia tidak mau sama dengan Yessica yang juga memakai flatshoes. Tentu saja heels baru itu dibelikan oleh Gema sebagai sogokan agar gadis itu setuju dengan ajakan makan malamnya.

“Gak. Saya males sama bapak.” lalu tangannya ia hentakkan hingga cekalan itu terlepas.

“Astaga..”

Naoki menghentikan langkahnya. Ia menoleh dan menatap Gema dengan sengit.

“Yang harusnya ngucap ‘astaga’ itu saya. Bukan bapak.” Ucapnya.

“Oke oke, masuk dulu ke dalam mobil. Baru kita bicara, ya?” Pinta Gema.

Gadis itu menggeleng.

“Saya mau pulang sendiri. Nanti kak Acha curiga kalau lihat mobil bapak. Buat bekal satu minggu ke depan, saya bakal tetep bawain. Nanti langsung saya taruh di meja bapak.”

Gema menghela nafas. Ini memang salahnya, tapi ia takut gadis itu akan menolak ajakan makan malamnya jika ia berkata bahwa yang mengajak makan malam kali ini itu ibunya, bukan dirinya.

“Fine. Saya pesanin taksi online ya? Saya ikuti kamu dari belakang.”

“Saya bisa pesen sendiri.”

Pada akhirnya Gema hanya mengangguk pasrah.

“Ok, tapi penawaran mama saya tadi tolong dipertimbangkan ya? Jarang sekali mama nunjuk langsung model yang dia mau buat pakai design barunya.”

Tidak ada jawaban. Gadis itu diam sembari mengutak-atik benda pipih di tangannya, memesan taksi online.

❀❀❀

Sudah tiga hari Naoki memberikan silent treatment kepada Gema setelah kejadian makan malam. Sesuai perkatannya, ia tetap membuatkan bekal untuk lelaki itu, namun tidak dengan pertanggungjawabannya sebagai penutup ‘tanda’ di leher lelaki itu.

Alhasil kantor kembali panas dengan kabar bosnya yang dikabarkan mempunyai perempuan baru. Hal itu dipicu oleh Gema yang dengan santainya masuk kerja tanpa menutupi bekas kemerahan di lehernya yang masih cukup jelas. Entah Naoki sendiri juga tidak ingat seberapa brutal dirinya malam itu hingga bekasnya tak kunjung memudar.

“Guys.. ada gosip lagi..” Ucap Willona yang baru kembali dari acara memfotocopy file ke lantai bawah karena mesin foto copy di lantai mereka mengalami masalah.

Steven berdecak. “Bawa kabar apalagi lo? Heran punya bawahan kerjaannya gosip mulu.”

“Mending ya pak gue cuma gossip, bukan korupsi duit perusahaan.” Sewot Willona.

“Bapak harus peduli sama gosip ini soalnya ini menyangkut masa depan perusahaan, yang artinya masa depan perusahaan juga masa depan kita.” Lanjut gadis itu.

live a lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang