8

40 9 0
                                    

"I'm so proud of you, sweetheart." Ungkap Varelino seraya memeluk sahabatnya itu dengan lembut sambil melayangkan kecupan beberapa kali di kepalanya.

"Thank you, sudah menyempatkan datang padahal aku tau kalian sangat sibuk."

"Akan selalu ada waktu luang untukmu." Sahut Lucas mengejutkan dari balik pintu seraya membawa sebuah cake dengan lilin di atasnya bertulisan 28.

"Omg."

"Happy birthday to you."

"Happy birthday to you."

Grizella melupakan hari lahirnya, gadis itu menutup mulutnya tak percaya ia kemudian menangis terharu. Di sana sudah ada ke empat sahabatnya termasuk Fransiska yang menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuknya.

"Ayo make a wish."

Grizella menutup matanya membuat permohonan sebelum ia meniup lilin bertulisan umurnya saat ini.

"Yeyyy, Happy birthday cantik." Kata Fransiska seraya memeluk sayang sahabatnya itu.

"Aku selalu berharap kamu menemukan kebahagiaanmu." Ungkap Lucas.

"Kalian sudah termasuk kebahagiaanku."

"Happy birthday sweety."

"Thank you David."

Tak ada kecupan sayang hanya pelukan singkat, entah kenapa rasanya sangat canggung berhadapan dengan David.

Melihat kecanggungan dua temannya itu, Lucas segera mencairkan suasana dengan memoleskan cream cake pada pipi Grizella.

"Lucasss."

Pria itu berlari menghindari kejaran Grizella, ketiga orang lainnya yang melihat hal itu hanya tertawa dan Fransiska sempat-sempatnya membantu Grizella dengan memeluk Lucas dari belakang agar pria itu tidak kabur.

Mereka seolah melupakan umur mereka yang tak lagi muda, Varelino dan David hanya duduk menonton ketiganya.

"Bukankah kamu sedang ada konser?" Tanya David, Varelino mengangguk.

"1 jam lagi aku berangkat."

"Pasti melelahkan."

"Tidak masalah, aku hanya tidak ingin melewatkan hari sepecialnya Ella."

"Kau sudah mendapatkan jawabannya?" Tanya David mengenai hubungan sahabatnya itu pada wanita yang dikejar Varelino selama ini.

Varelino hanya menggeleng.

"Lalu apa tindakanmu selanjutnya?"

"Menunggu waktu." Jawab Varelino.

"Menunggu waktu atau membuang waktu?"

Varelino menoleh tak mengerti.

"Kalau sampai dia menemukan orang baru, jangan salahkan waktu." Ucap David memperingati.

"Kau mestinya bercermin David."

🌺🌺🌺

David membalikan tubuhnya dengan gelisah, sampai saat ini ia belum juga bisa menutup matanya. Memikirkan percakapannya dengan Varelino membuat ia berpikir keras maksud dari sahabatnya itu hingga membuatnya kesulitan untuk tidur.

Dia kemudian turun dari tempat tidurnya lalu keluar dari kamar mencari minum untuk sekedar menghilangkan dahaga di tenggorokannya, ruang tamu terlihat sangat berantakan bekas permainan lari-larian para sahabatnya, saat ia hendak melanjutkan langkahnya David melihat seseorang di balkon apartement.

"Ella?"

Gadis yang sedang melihat bintang melalui mikroskop itu terlonjak dengan suara David.

"Ahh kau mengejutkanku."

"Ini sudah jam 2 pagi, apa yang kamu lakukan?" Tanyanya.

"Melihat bintang." Jawabnya cuek.

"Dari mana mikroskop ini?"

"Hadiah dari Lucas, eh kamu sendiri sedang apa? Tidak tidur?"

"Belum." Grizella hanya mengangguk lalu kembali melihat bintang yang ia lihat tadi.

David diam memperhatikan gerak-gerik Grizella. Ini mengingatkan momentnya saat ia melanggar janjinya untuk melihat bintang bersama.

"I'm Sorry." Ungkap David tiba-tiba.

"Untuk apa?"

"Aku tau kamu mendengar percakapanku dengan Melissa."

"Aku hanya tak sengaja."

"Tetap saja aku minta maaf."

"No problem, aku tau saat itu bukan aku yang menjadi prioritasmu."

David terdiam.

"Apa kalian kembali bersama?" Tanya Grizella hati-hati, rasa penasarannya sangat mendominasi saat ini.

David tak berani menjawab, Grizella menoleh padanya dengan helaan nafas.

"Aku senang jika kamu bahagia." Katanya sambil memeluk David dengan erat.

"Apa kamu masih melupakan kejadian saat kamu mabuk?" Grizella melepaskan pelukannya, ia menatap heran karena David kembali mempertanyakan hal itu.

"David maaf jika aku melakukan hal-hal aneh padamu, aku benar-benar belum bisa mengingatkan. Sepertinya aku terlalu mabuk saat itu." Jawab Grizella dengan ekspresi menyesal.

"Tidak masalah, lupakan saja. Lagipula itu bukan hal yang penting."

"Kau sudah menanyakan hal ini untuk kedua kalinya, kurasa itu hal yang penting. Bisakah kamu menceritakan apa yang terjadi?"

"Tutup matamu."

Meskipun bingung Grizella hanya menurut.

Cup

Grizella membuka matanya, ia terkejut bukan main. Ini memang bukan ciuman pertamanya tapi sebagai sahabat yang sudah terjalin selama 28 tahun ia rasa ini pertama kalinya berciuman dengan sahabatnya sendiri.

"Masih belum mengingatnya?" Tanya David.

Grizella menggeleng jujur.

David mendekat, di sentuhnya kedua pipi Grizella lalu kembali mendaratkan ciuman. Ciuman yang bukan hanya sekedar menempel, pergerakan dari bibir David yang lembut membuat Grizella masih diam membeku, mencerna apa yang terjadi saat ini.

David memperdalam ciumannya, seketika memori hilang Grizella melintas begitu saja. Ia mendorong David hingga ciumannya terlepas.

Grizella menutup mulutnya terkejut.

"Sudah mengingatnya?"

Grizella melangkah mundur, ia membalikan tubuhnya hendak pergi tapi matanya seketika menangkap tubuh Lucas yang memasuki kamar.

Apa pria itu melihatnya?

🌺🌺🌺
TBC
🌺🌺🌺

ALL I WANT IS YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang