Bab 6

114 10 0
                                    

"antariksa tangan Lo kenapa?" Tanya Aidan penasaran

Mereka semua menatap ke arah Yuan, memang Yuan ini cukup aneh hari ini, Yuan memakai jaket tebal yang menutupi seluruh tubuhnya padahal pagi hari ini cukup panas, Aidan bertanya setelah tidak sengaja melihat sebuah perban yang  menutupi tangan Yuan

"Ah ini, gapapa dicakar kucing doang." Jawab Yuan santai

Aidan menatap curiga tetapi tidak mau ambil pusing, mungkin Yuan benar benar dicakar kucing, mereka semua pun bersenang senang dan pulang ke rumah masih masing masing  dan markas hanya tersisa hanya Yuan

"Belum saatnya kalian tau."

Axel mengendarai motornya menuju makam onca, tiba tiba saja dia rindu pada gadis beda alam itu, dengan memegang sebuah bunga Axel menghampiri makam gadis itu

"Hai, aku balik lagi onca!" Seru Axel pada gundukan tanah di depannya

Dengan meletakkan bunga yang dia bawa dan membacakan doa Axel lalu mencabuti rumput rumput di sekitar makam lain, tak lupa juga membasahi makam gadis itu dan berpamitan

"Kapan kapan gue ke sini lagi."

Axel tidak sadar seorang gadis memperhatikan gerak gerik darinya, gadis dengan pakaian serba hitam dan rambut panjang terurai itu memperhatikan Axel dari atas pohon, setelah Axel pergi gadis itu melompat turun dan menghampiri makam onca

"Gimana Lo kabarnya? Pelacur."

Pagi harinya, Axel bersiap bersekolah dengan diantar oleh Alexander karena Diana memaksa ingin ikut bersama Axel jika Axel naik motor terpaksa dia harus menumpang pada mobil Alexander, btw Diana pindah sekolah ke sekolah dia

Sesampainya di sekolah, Axel dihampiri oleh Nevan dan juga satu temannya bernama Daniel, mereka semua adalah anak OSIS dan kali ini bertugas menjaga gerbang dari siswa siswi yang telat

"Eh, itu murid baru ya? Tapi kok pake masker?" Tanya Dhaniel sembari menunjuk salah satu siswi yang cukup asing

Pandangan Axel dan Nevan tertuju pada gadis yang dimaksud, wajahnya memang sangat asing dan juga wajahnya ditutupi masker hitam, hanya mata hitam legamnya yang terlihat

"Permisi, ruang kepala sekolah ada dimana?" Tanpa di duga duga gadis itu menghampiri mereka dan bertanya

"Belok aja di lorong kiri sampe ujung." Jawab Axel

"Terima kasih." Gadis itu berbicara formal sambil menunduk tanda berterima kasih ala ala orang Korea

Axel merasa gadis tadi cukup familiar seperti pernah bertemu dengan gadis itu, tapi Axel ga ingat, mereka lanjut nutup gerbang setelah bel sekolah berbunyi dan berkeliling sekolah untuk mencari siswa ataupun siswi yang bolos lalu kembali ke kelas masing masing, Ternyata gadis tadi satu kelas dengan Axel dan Nevan yaitu kelas 10 jurusan bahasa.

"Halo, saya Ruby Easter pindahan dari sekolah internasional ****** ***** , salam kenal." Ucap Ruby sambil melepaskan masker hitam nya

Waktu istirahat tiba, Axel tidak punya mood buat keluar dari kelas karena kejadian tempo hari dan akhirnya dia memutuskan untuk diam di kelas sementara 2 tuyul nya jalan nyari makanan

Hanya ada 2 orang di kelas ini, Axel dan Ruby yang sedang sibuk dengan ponsel di tangannya lalu Axel melihat kalung yang sedikit familiar tergantung di leher gadis itu

"Bukannya itu kalung Yuan?" Batin Axel

Saat asyik memperhatikan Axel gasadar Nevan dan Daniel sudah ada di sampingnya membawa semangkok bakso dan minuman kaleng bahkan Nevan menatap aneh Axel yang selalu memperhatikan siswi baru itu

"Naksir Lo?" Tanya Daniel spontan

Axel tersadar dan menatap sinis pada Daniel yang bertanya sembarangan lalu memakan bakso pesanannya ditemani film dukun berjudul EXHUMA

"Nanti gue mampir Yakk ke rumah om Alexander, mumpung katanya acara pertunangan Andra bakalan dilakuin hari ini." Ujar Nevan yang diangguki Axel

"Ikut ga Lo? Mayan anjir kapan lagi bisa masuk kediaman Xavier, cuman temen Lo aja yang kurang bersyukur jadi kesayangan Xavier." Tanya Nevan dengan senyuman berbinar

"Oh, yaudah Lo mau gantiin gue?" Tanya Axel balik

"Gak dulu, gue ga mau rebutan Raga sama Yesa." Nevan bergidik ngeri membayangkan masa kecil Axel yang suram

"Oke gue ikut!" Kata Daniel, Axel memberikan jempol

Ruby sedari tadi tidak sibuk dengan ponsel nya, dia hanya geser geser layar doang tapi nyimak pembicaraan mereka dan sesekali memperhatikan wajah Axel

"Lo suruh gue jagain bocil ini, Lian?"

Malam harinya, pertunangan antara Andra sebagai penerus setengah kekayaan Alexander Lemos Xavier dan bungsu keluarga Rajendra akan dilakukan, semua tamu penting berkumpul lengkap dengan anggota keluarga yang berpakaian tuksedo dan gaun

Pertunangan diadakan di sebuah hotel mewah yang sudah di booking oleh dua keluarga, Andra malam ini menggunakan tuksedo yang membalut dirinya dipadukan dengan mahkota yang entah apa gunanya

Axel juga dilakukan mahkota oleh Oma nya, tapi mahkota Axel berbeda kalau kalian inget mahkota claude pas penobatan Anastasia kek gitulah mahkota yang dipasang di kepala Axel, alexander tentu saja memakai pakaian mewah karena acara ini acara pertunangan putra sulungnya

Semua anggota kelurga Xavier dipakaikan baju yang mencerminkan mereka dari keluarga Xavier, ada juga tamu undangan yang memakai pakaian yang serasi dengan pasangan masing masing, yang jomblo minggir

"Wih selamat bang Andra, akhirnya tunangan juga Lo!" Nevan datang memberi selamat dan memberikan kadonya pada Rara tunangan Andra

"Nih bang dari gue, ga mahal mahal Amat sih." Daniel juga menyerahkan kado

"Kalau ini buat Lo bro." Ujar Daniel memberikan gula gula milkita pada Axel

Andra dan Rara tertawa, mereka dibawakan hadiah bagus dan terbungkus kado rapi tapi mereka malah membawa permen milkita pada sahabat karib mereka, lucu

"Gue banned lo dari acara!" Kata Axel mengancam

"Iye iye tuan muda Yeshua." Ledek mereka berdua

Acara berjalan lancar dan sukses, sejauh ini tidak ada kendala sampai kedua pasangan bertukar cincin, hanya saja....

Prangg

"Dasar pelayan sialan berani nya mengotori gaun ku yang mahal!"

TBC
Follow ig @meverse.__



Egra Or Axel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang