bab 9

79 6 0
                                    

"selamat datang kembali, tuan YSL." Pemuda berpakaian rapi datang menyambut Yesa yang baru saja turun dari motornya

"Wah tidak ada yang berubah, mana Yuta? Kok ga keliatan." Yesa menoleh kiri kanan mencari seseorang

"Ada apa?" Tanya pemuda berkuncir kuda yang baru saja datang dengan tatapan malasnya
"Hei ga bahagia yaa gue hidup lagi!" Yesa menatap sengit pemuda berkuncir dua bernama yuta itu

"Jangan lupa itu bukan tubuh Lo, jangan seenaknya make tubuh orang pe'a." Yuta menepuk bahu Yesa yang disambut tidak baik oleh pemuda itu

"Meskipun bukan tubuh gue, tapi gue ada hak karna dia gue selamatin puluhan kali." Yesa menatap dingin yuta lalu menepis tangan yuta

"Mana benda nya, gue mau pulang." Ujar Yesa mengulurkan tangannya

Yuta melemparkan sebuah kotak kecil yang langsung hingap di tangan Yesa, yesa membukanya dan ersenyum lalu berjalan ke arah pemuda berpakaian rapi itu dan pemuda itu dengan sigap memberikan jaket hitam pada Yesa

Yesa memakainya dan meletakkan benda itu di saku miliknya lalu pergi, tak lupa dadah dadah ke pemuda yang ngasih dia jaket btw nama dia Arsza terus tak lupa ngasih tatapan tengil nya sama yuta

"Dasar bocah."

Saat ini tentu saja tujuan dia pulang buat istirahat meskipun dia roh gajelas yang nangkring karena tubuhnya mati dia tetep kudu tanggung jawab soalnya dia cuman kepribadian lain bocah kecil ini aja

Di tengah perjalanan dia melihat seorang kakek kakek yang mengemis di tengah jalan, dia jadi tertarik untuk datang pada kakek itu dan duduk di depan kakek itu sambil terus memperhatikan penampilan kakek itu yang sudah terbilang tidak muda lagi karena kulitnya sudah sangat keriput

"Kenapa anda duduk seperti ini?" Tanya Yesa sambil mengunyah roti yang entah dari mana dapetnya

"Ah mau? Bentar saya beliin dulu." Yesa bangkit dan mengedarkan pandangannya pada toko toko yang terlihat

Yesa berjalan ke sebuah toko yang bertuliskan restoran, bersenandung kecil dan membeli makanan 5 bungkus dan 10 botol minuman air putih dan menentengnya menuju kakek itu, tentu saja meletakkannya lalu ikut duduk juga

"Saya dibuang anak saya karena katanya saya sudah tidak berguna." Ujar kakek itu, Yesa berhenti mengunyah roti nya lalu tertegun

"Anda ingin tinggal bersama saya?" Tanya Yesa

"Jangan macem macem bangsat." Axel -

"Saya gamau ngerepotin." Kakek itu menolak menggelengkan kepalanya

"Emm yaudah deh, Nih makanan dikit buat bapak kebetulan saya ketemu dompet jatuh isinya Black card." Ngawur lu, orang itu dompetnya bapak Axel

"Makasih nak, tapi ini kebanyakan." Kakek tua itu melongo liat banyaknya makanan yang dibawa Yesa

"Gak tuh, btw ini dikit uang pak, kalau gtu saya pulang dulu besok saya balik sini lagi." Menaiki motornya saat sudah menyerahkan 50 lembar yang merah, Yesa melambaikan tangannya lalu pergi

"Anak yang baik."

Yesa sudah sampai di kediaman Xavier, btw Yesa nama asli nya adalah Yersa Laurenzo yang sering disingkat YSL atau ketua dari dragon yang mati gara gara terjun bebas dari bukit dan jiwa nya malah jadi alter ego, fyi dragon kehilangan ketua nya 3 tahun lalu saat Lychan baru terbentuk

Suasana dingin menghampiri Yesa karena semua orang menatapnya dingin, apalagi trio anak anak Alexander serta Alexander yang biasa menatapnya hangat menjadi dingin saat ini

"Yo selamat malam." Sapa Yesa

Krik Krik Krik

"Lo keterlaluan xel, Lo tau Lo bisa bunuh mama tau ga!"

Anak tertua dari istri ketiganya yang hampir seumuran sama axel, diron namanya memberanikan dirinya beradu tatapan Ama Axel, ets jangan lupa ini paduka lord maharaja YSL

"Oh? Tapi ga mati kan, lebay amat." Yesa berucap sinis disertai senyuman di wajahnya

"Axel, kamu ke kamar kakek nanti." Mengernyitkan keningnya, Yesa menoleh pada kakeknya alias ayah Alexander

"Katakan saja sekarang pak tua, aku lelah."

Yohanes Xavier, tuan rumah keluarga Xavier yang dihormati oleh seluruh anggota keluarga Xavier tanpa terkecuali dan juga kakek kesayangan Axel

"Kamu sekarang keterlaluan, kakek akan membawamu ke eropa agar bisa mendidikmu dengan baik sebelum mewarisi setengah kekayaan Xavier, tidak ada penolakan." Yohan berbicara penuh penekanan

"Ayahmu juga sudah setuju, mamamu Rina juga sudah setuju, lusa kita akan berangkat."

Yesa terduduk, lalu tertawa secara tiba tiba, tatapan nya jadi berbeda, mereka semua terdiam menatap pemuda yang kini memegang perutnya karena lelah tertawa, menyeka air matanya yang keluar karena kebanyakan tertawa dia menoleh pada Yohan

"Dia bukan Axel." Kata Andra yang datang tiba tiba bersama Rara

"100 buat Lo, btw gue jadi sungkem, udah bau tanah masih bisa merintah gue dan oh ya gue gabakalan pergi, iya kan, papa?" Yesa menoleh pada Alexander yang terlihat mematung mendengar kata PAPA

"Kenapa kamu bisa ada di tubuh putraku?" Tanya Alexander

"Em kenapa ya, yang jelas aku hanya ingat putramu akan mati karena mental nya rusak, jadii itu ulah kalian sendiri kan, masa kecilnya rusak dan yang paling penting, dia hampir mati saat usia 13 tahun gara gara dibully, gatau tah?" Tanya Yesa

"Apa maksudmu dibully?"

"Pantas aja Axel hampir mokad, orang tuanya aja ga peduli, kalian gatau kenapa Axel punya lupa bentuk x di lehernya?" Ujar Yesa sambil menurunkan baju nya

Luka sabetan berbentuk x tempangpang jelas, luka itu terdapat di leher Axel yang tertutupi oleh kerah baju nya pantes aja ga keliatan anjir

"Itu pas dia SMP kelas 1 dia di bully sama senior nya sampe dibikin tanda gitu, padahal pas itu Axel ngeluh sama Lo kalau dia di bully, tapi Lo lebih mentingin istri Lo yang lagi ngidam." Dingin Yesa

Mereka semua mematung, kenapa kejadian seperti ini bisa mereka lewatkan, Axel hampir mati karna dia di bully lalu mental nya rusak hingga Yesa muncul sungguh apa yang mereka lakukan selama ini

"Apa hakmu membawa cucuku ke luar negeri, Yohan?"

Thx
Polow @meverse.__

"Siapa yang memberimu hak memerintahku, dasar bodoh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapa yang memberimu hak memerintahku, dasar bodoh." Yesa

-spoiler

Agak gajelas, sory lagi stuck gatau Mao ngapain

Egra Or Axel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang