Bab 8

80 7 0
                                    

"jalan bunga melati, gue di ikutin."

Yuan mematikan panggilan sepihak lalu bergegas mengambil kunci motornya dan pergi, dengan kecepatan tinggi motornya melaju menuju lokasi yang di tunjukkan di dalam googel maps nya

Sementara itu Axel sudah di kepung dari beberapa arah oleh beberapa orang, tentu saja tujuan mereka hanya 1 pasti ngeroyok dia lah yakali main masak masakan bareng

"Nyerah aja Lo, udah dikepung juga." Ujar salah satu dari mereka

"Bapak Lo yang nyerah." Teriak Axel kesal

Jangan kira dia ga bisa keluar dari sana, bisa dong apa sih yang ga bisa buat Axel ? Dapet masa kecil yang bahagia.

"Habisin dia!"

Tentu saja mereka kelahi, Axel 1 vs 9 orang, untung saja fisik Axel spek fisik badak jadi kuat, setidaknya ngulur waktu Ampe Yuan datang buat bantuin dia atau ga ada malaikat maut yang bantuin dia

"Woi banci." Teriak Yuan yang tiba tiba aja datang

Yuan datang bersama seseorang yang Axel gatau dia siapa, mungkin Yuan nyolong dari kali nih orang soalnya pakaian dia item item mana pake cadar tapi kayaknya dia cewe dah soalnya body nya ramping

Mereka kemudian lanjut gelud tapi kali ini 3 vs 9 dan ya Axel dkk unggul terus menang, mereka ber 3 langsung pergi terus balik ke rumah masing masing

Sesampainya di rumah, Axel tiba tiba dapet lemparan baju tidur yang hingap tepat di kepalanya, Axel menatap jengah terus

"Axelll gue mau tidur bareng Lo!!!" Teriakan terdengar dari lantai 2, Axel tau suara ini

Diana

Atau Tante muda nya, sering caper Ama Axel mau tidur bareng terus dari jaman dia masuk sekolah yang sama kek Axel selalu mepet sama Axel apa apa dia mepet ke Axel untung aja dia mepet pas Axel giliran tinggal di rumah bapaknya

"Gak." Axel merinding lalu berlari kecil ke arah tangga menuju kamarnya

Interaksi mereka diperhatikan Alexander, interaksi mereka sangat lucu dimana Diana yang selalu ingin mepet sama Axel terus Axel yang merinding sebadan badan Ama kelakuan gadis itu

"Kak Alex, Axel nya mana." Diana menghampiri Alexander yang duduk di depan pintu kamarnya memperhatikan interaksi mereka

"Udah masuk ke kamarnya, kamu jangan rusuhin dia dulu, lagi capek banget kayaknya." Diana mengangguk mendengar suara Alex dan pergi

Sementara itu di kamar Axel, dia lagi mandi di kamarnya, setelah mandi dia kemudian duduk di depan cermin kamarnya, niatnya mau liat pantulan dirinya aja tapi

Ada yang aneh, tatapan Axel menjadi berbeda di cermin, tatapan Axel di cermin menjadi lebih kosong dan terkesan lebih tegas, Axel pikir cuman halusinasi dia tapi lama kelamaan pantulan dirinya menjadi aneh, tatapan di pantulan cermin perlahan menangis

"Lo tau, orang yang paling Lo sayangi adalah dalang dibalik terbentuknya gue."

"Jangankan ayah Lo, ibu Lo juga bertanggung jawab atas hadirnya gue."

"Semua yang berada di dekat Lo sampah xel, Lo tau gue ada buat jadi penyeimbang."

Suara suara asing menyapa telinga Axel, suara yang familiar tetapi asing lalu ingatan asing masuk ke kepala Axel dan ingatan ini milik Axel kecil, di dalam ingatan itu Axel kecil dipukuli bahkan disiksa oleh ibunya sendiri

"Sakit." Axel memegangi kepalanya sembari merintih

Tanpa sadar Axel meninju kaca tersebut hingga pecah dan menimbulkan keributan, Alexander yang kebetulan lewat mendegar pecahan bunyi langsung saja mendobrak pintu dan menghampiri Axel yang masih memegang kepalanya

"Shua!"

Alex memeluk Axel lalu menenangkannya, Axel yang merasakan pelukan hangat menjadi tenang lalu pingsan, Alex jadi panik sendiri liat anak Lanang nya pingsan, dengan tergesa gesa dia Meletakkan Axel di tempat tidur lalu menelfon pihak rumah sakit

Sementara itu Axel kembali ke alam bawah sadarnya, di sana dia kembali bertemu dengan Axel yang asli dan penampilan yang tidak jauh berbeda dengan yang terakhir kali dia lihat

"Sorry, gue ga ngasih ingatan gue secara lengkap." Ujar Axel asli

"Maafin gue karena gue seenak jidatnya narik jiwa orang ke Raga gue, tapi gue harap Lo bisa selesain masalah nya, Allegra."

"Hei bocah, biarkan aku mengambil alih tubuh ini."

Keheningan terjadi di sebuah ruangan, hanya bau obat obatan yang tercium dan tubuh pucat dengan kepala yang diperban yang sedang terbaring di kasur rumah sakit, selang infus terpasang dan cassanula yang membantu pernapasannya

"Merepotkan."

Selang infus itu tercabut secara paksa, cassanula yang membantu pernapasan pemuda yang sedang berbaring itu juga terlepas, ulah dari pemuda itu sendiri yang melepaskan paksa barang barang yang menurutnya merepotkan

"Jangan macam macam, yesa." Lelaki paru baya masuk ke dalam ruangan tersebut disertai seorang wanita paru baya yang ikut menyusul di belakangnya

"Lalu? Pak tua kau sudah bau tanah kenapa masih sok jagoan." Axel yang kesadarannya diambil alih Yesa tersenyum smirk

"Axel maksudku Yesa, berhenti nak itu akan menyakiti mu." Wanita itu ikut bersuara, Yesa menoleh padanya dan

Prangg

Dengan kasar dia melemparkan ponsel seseorang yang entah darimana terletak di dekatnya, hampir saja mengenai wanita itu, tentu saja wanita itu Shok

"Jangan samakan gue Ama Axel, gue gaada belas kasihan sama anomali kek kalian." Yesa berjalan santai dengan tangan yang dimasukkan ke kantong celananya dan melewati mereka berdua tanpa ada perlawanan

"Yak ini cukup merepotkan, sebaiknya pergi ke tempat itu dulu agar benda nya ga ilang." Yesa merobek baju rumah sakit lalu pergi dengan keadaan telanjang bagian atas, bukan bagian bawah

Yesa menaiki sebuah motor yang entah punya siapa dengan kecepatan tinggi, jalanan sedang sepi jadi dia bebas berkendara, motor itu melaju dengan cepat membela jalan raya yang sepi menuju suatu tempat

"Jadi ini tempatnya." Ucapnya sambil berjalan masuk gedung tua yang cukup menyeramkan

"Selamat datang kembali, tuan YSL."

Polow y
Ig @meverse.__
Wa +62 888-0458-9699 nambah temen

Egra Or Axel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang