Chapter 3 - LEASSA DAN [ NAME ]

445 71 5
                                    

______________________________________
HAPPY READING
______________________________________

SUNDAY,18 OCTOBER 11.45 PM

Setelah selesai dengan masalah diperdagangkan manusia, [ Name ] beralih pada sosok seorang wanita cantik Yang duduk menyendiri di sebelah kiri, dia memiliki surai putih salju yang cantik dengan potongan rambut sebahu nya.

[ Name ] yang merasa penasaran pun akhirnya menghampirinya dan duduk disebelah wanita cantik tersebut.

"halo?" - tanya [ Name ] sambil menatap wanita itu, wanita tersebut menolah kearah [ Name ] dan membalas salam nya pelan.

"ya, kenapa?" - tanya wanita itu sambil menyesap puntung rokok yang bertengger disela-sela jarinya.

"aku, merasa kau sendirian saja disini, apa tidak apa-apa?" - tanya [ Name ] sambil menatap wajah cantik wanita itu.

wanita itu terkekeh pelan namun terlihat menakutkan, dia menggelengkan kepalanya kesamping.

"aku bisa menjaga diriku, nona muda. kau sendiri kenapa bisa ada disini? ini tempat berbahaya." - jawab disertai pertanyaan yang terlontar dari mulut wanita itu.

[ Name ] tersenyum dan kemudian menatap depan, Dimana pelelangan manusia sudah selesai.

"...aku..." - dengan tidak yakin [ Name ] menjawab, hal itu dapat dirasakan oleh wanita itu dan kemudian wanita itu tersenyum tipis.

"tidak perlu dipaksakan jika memang dasarnya kau tidak ingin menyampaikan nya." - ucap wanita itu sambil menyesap kembali puntung rokoknya.

"terima kasih,..nama anda siapa?" - ucap [ Name ] Dengan perasaan gugup.

wanita itu kembali terkekeh geli dan kemudian menatap [ Name ].

"panggil aku leassa." - ucap wanita itu, atau leassa.

"ah, kalau aku [ Name ] saja,salam kenal e..." - ucap [ Name ] bingung diakhir karena ia merasa leassa lebih tua dari nya.

"panggil saja, bunda....[ Name ]." - ucap leassa pelan.

"ah, iya bunda. aku jadi gugup begini..." - ucap [ Name ] sambil menggaruk tengkuk belakang nya yang tidak gatal.

"tidak apa-apa, memang sewajarnya kamu gugup." - ucap leassa.

tiba-tiba dari belakang muncul Rion yang membuat [ Name ] menatap nya beserta dengan leassa.

"kita pulang, [ Name ]." - ucap Rion sambil menggenggam tangan [ Name ].

[ Name ] terdiam lalu berdiri, disana dia sudah tidak bisa melawan karena Rion menatap nya tajam.

[ Name ] melangkah pergi dan berjalan dibelakang Rion, keduanya meninggalkan leassa yang menatap [ Name ] Dengan tatapan bingung.

"...kita akan bertemu lagi, bunda leassa." - ucap [ Name ] lalu betul-betul menghilang dari pandangan mata leassa.
leassa tersenyum dalam diam.

"dia, seperti nya pembunuh bayaran yang aku cari, aku harus mendapatkan nya." - ucap leassa dengan nada yang sangat menyeramkan.

Sedangkan [ Name ] kini menatap Rion tajam dan berbicara.

"kenapa? kau ingin apa lagi? Rion Kenzo." - ucap [ Name ] ditekan kan disetiap katanya.

Rion melirik kebelakang dan kemudian terkekeh pelan.

"apa aku harus memiliki alasan untuk hal itu?" - tanya Rion balik sambil melangkah maju kedepan.

"...aku ingin tahu." - ucap [ Name ] sambil mengalihkan pemandangan nya kearah samping.

"..hanya memastikan agar kau aman." - jawab Rion dengan nada tertahan.

DESIDERATUM 2 [TOKYO NOIR FAMILIA X READER]Where stories live. Discover now