______________________________________
HAPPY READING
______________________________________Chapter 9 - Trauma
" Apa aku salah membenci orang yang sudah mati? "
!!WARNING!!
Gore and blood♥♥♥♥♥
CAINE'S POV
" Dia masih tertidur, Rion. "
Aku menatap Rion dengan ekspresi datar.Rion kembali menatap ku, dia tampak setuju dengan ucapan ku.
"Aku tidak tahu apa yang ada di mimpinya hingga dia seperti ini. " - lagi dan lagi aku kembali berbicara untuk memecah keheningan kami.
Dengan perlahan, tangan ku bergerak menyisir rambut hitam [ Name ] yang tertidur di kasur.
Dia tampak cantik walau kulit nya putih pucat dan itu malah membuat erotis yang cukup menarik.
Ku pandangi setiap inci wajahnya dan aku pastikan tidak terlewat satu pun.
[ Name ] masih belum bangun dari tidur nya yang membuat ku merasa bosan di kamar nya.Aku menatap Rion yang juga menatap [ Name ] Seperti diriku.
" Rion, apa lebih baik kita bangun kan saja? Dia belum makan sedari tadi. "
Rion tampak berpikir dengan ucapan ku, dia kemudian kembali mengangguk sebagai tanda persetujuan atas ucapan ku.
Dengan perlahan ku arahkan tangan ku mengelus pipi chubby [ Name ].
Aku sedikit terkesiap, melihat pipinya yang cukup berisi menjadi sedikit tirus.
"[ Name ]... Ayo bangun, kau belum makan..." - ucap ku dengan nada memelas, jelas siapa yang tidak khawatir jika kekasih nya terluka.
Ringisan pelan keluar mulut sang gadis, dia menggeliat tidak nyaman, matanya perlahan terbuka, manik hitam itu bergerak melihat kearah Caine.
[ Name ] dengan perlahan bangun dari tidur nya dan duduk di kasur.
Dia sedikit memegang kepalanya.
" Kepala ku sakit sekali...." - lirih [ Name ] sambil mengelus keningnya.
Aku bawa badan ku untuk menyadarkan tubuh kecil [ Name ] dalam dekapan ku.
"Lebih baik kita makan dulu, kau belum makan kan? " - ucap ku dengan Lembut, dapat dilihat [ Name ] mengangguk kecil di dekapan ku.
Aku termasuk gemas.
Shit, you're so fucking beautiful right now.
Aku tidak bisa menahan senyuman ku melihat tingkah manis dari sang gadis.
Ku gendong tubuh kecil itu keluar kamar diikuti oleh Rion.
Kami bertiga berjalan kearah dapur.
" Kau pasti lapar. " - ucap Rion menatap kearah [ Name ].
Aku mengangguk setuju mendengar pertanyaan Rion.
" Itu sudah jelas, dia pasti lapar. "
♥♥♥♥♥
RION'S POV
Aku tersenyum melihat interaksi antara caine dan [ Name ], keduanya begitu dekat.
YOU ARE READING
DESIDERATUM 2 [TOKYO NOIR FAMILIA X READER]
Action[ Name ] de thidore, seorang kekasih caine chana dan Rion Kenzo yang hidup dalam dunia bawah yang menyeramkan. Kita lihat betapa gilanya Rion Kenzo beserta caine chana untuk mendapatkan hati seorang gadis de thidore. perjalanan yang panjang,akan seg...