______________________________________
HAPPY READING
______________________________________• DIE WITH A SMILE - Lady Gaga, Bruno mars
[ Name ]'s POV
Aku mencoba menetralkan nafas ku yang tersengal-sengal, bahkan aku bisa merasakan tangan ku penuh keringat dan dingin.
Kepala ku pusing serta tubuh ku bergetar karena pembicaraan tadi.
Aku terus-menerus mencoba menenangkan diriku yang sempat ke-trigger, ingatan masa lalu membuat ku merasa tidak nyaman dan sesak.
Aku tidak tahan dan ingin keluar saja rasanya. Tetapi, aku tidak bisa bertindak gegabah karena hal sepele Seperti ini.
Tangan ku meraih kepala ku sendiri sembari memijatnya pelan, aku sedikit pusing karena ingatan bajingan tadi.
" Fuck, tenang kan dirimu, [ Name ]..." - ucap ku pada diriku sendiri, aku masih mencoba menenangkan diriku dan mengatur nafas.
Kekhawatiran masih terus terasa dihatiku, aku dapat membayangkan jika Rion dan caine mengetahui semua itu, tatapan kebencian dan marah pasti sudah mereka lampiaskan pada ku.
Aku merasakan tubuhku bergetar hebat karena hal itu, aku betul-betul takut akan tatapan yang dilayangkan oleh mereka semua.
Tatapan yang dibenci oleh diriku sendiri, pasalnya ketika aku tidak memiliki kedua orang tua dan kakak yang meninggalkan ku sendirian, aku harus melakukan pencurian dan melakukan pembunuhan untuk memenuhi kebutuhan hidupku, aku harus menjadi pembunuh bayaran agar memiliki uang demi keberlangsungan hidup.
Aku tidak bisa berfikir positif sekarang, aku betul-betul sudah merasa lelah dengan semuanya.
Disaat aku sedang bersandar di pintu masuk tiba-tiba dari luar terdengar suara ketukan pintu.
Aku melirik kearah asal suara itu dan membalasnya pelan." Ada apa? " - tanya aku pelan karena diriku memang masih ketakutan.
" Ini aku, Caine. " - aku sedikit terkesiap mendengar suara caine di balik pintu, kemudian aku mencoba berdiri dengan bertumpu pada gagang pintu dan menahan berat badan ku.
Aku memutar kenop pintu dan membuka pintu itu seraya berjalan secara perlahan kearah belakang.
Figur lelaki bersurai tomat itu terlihat saat kubuka pintu kamar ku.
Aku kemudian berjalan mendekat dengan seluruh tubuh ku yang bergetar.
Caine seperti nya notice dengan gelagat ku yang nampak aneh,dan kemudian lebih dulu berjalan kearah ku dan menopang ku di tubuh nya.
Dia menatap ku khawatir.
" Kau baik-baik saja? " - tanya caine, aku hanya mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan sang lelaki.
Disaat aku mencoba menenangkan diriku, tiba-tiba tubuh ku melayang membuat ku langsung membulatkan mata dan melingkarkan tangan ku pada leher caine.
Aku menatap nya terkejut.
" Kalau begitu, lebih baik kau tidur ya? Atau mau makan? Katakan sesuatu...." - tanya caine bertubi-tubi sembari melangkah menuju kasur.
Dia secara perlahan meletakkan ku di kasur dan membenarkan posisi bantal ku.
Kemudian dia duduk disamping ku sembari mengelus surai hitam legam ku.
" Kalau ada apa-apa tuh bilang, jangan dipendam sendiri. Kita keluarga [ Name ]. " - ucap caine sambil menatap ku dengan lekat.
YOU ARE READING
DESIDERATUM 2 [TOKYO NOIR FAMILIA X READER]
Action[ Name ] de thidore, seorang kekasih caine chana dan Rion Kenzo yang hidup dalam dunia bawah yang menyeramkan. Kita lihat betapa gilanya Rion Kenzo beserta caine chana untuk mendapatkan hati seorang gadis de thidore. perjalanan yang panjang,akan seg...