Part 16

109 9 3
                                    

Kookie menanti-nantikan pertandingan Jumat malam itu. ia dan Taehyung sama-sama sibuk, jadi belum sempat bertemu ataupun mengobrol selama beberapa hari.

Kookie masih tersenyum mengingat malam itu Seraya berjalan menuju stadion.

" Hei, Kookie" salah seorang anak memanggil.

Kookie sepertinya mengenali gadis itu dari kelompok yang sering datang ke rumahnya.

Kookie melambai sambil menaiki tangga menuju tempat kebanyakan orang tua duduk.

"Kookie! apa kabar?"  Tanya gadis itu.

"Kita pasti menang malam ini"

"Aku juga merasa begitu" ujar Kookie sambil tertawa.

Terdengar lebih banyak sapaan lain, Kookie duduk di dekat pasangan pendiam dengan dua anak yang tergabung dalam tim Taehyung.

Dari tempat duduknya, Kookie bisa melihat keseluruhan lapangan. Ia memandang berkeliling sampai melihat Taehyung Dan tersenyum.

Mungkin malam ini, setelah makan pizza mereka bisa......

Kookie melihat Bambam sekilas lalu teringat bahwa mengundang Taehyung malam-malam bukanlah pilihan.

Tetap saja, mereka akan menemukan cara untuk bertemu. Kookie tidak ingin menunggu berminggu-minggu sebelum bisa bertemu Taehyung lagi.

Ngomong-ngomong tentang bertemu, Kookie melihat Taehyung di lapangan.

Taehyung memandang ke arah bangku penonton, Kookie melambai. Tapi Taehyung tidak membalas lambaiannya.

Kookie mengerutkan dahi. Ia berani bersumpah Taehyung melihatnya, tapi pria itu malah mengabaikannya.

Beberapa menit kemudian Bambam melihat Kookie, setengah berharap Bambam akan memberitahu Taehyung tempatnya duduk. Tapi pemuda itu tidak melakukannya.

Karina berbicara pada Taehyung sambil menunjuk ke arah bangku penonton. Taehyung melihat ke arah Kookie, lalu melengos dan melangkah pergi.

Kookie merasa seperti mendapat pukulan di perut. Dadanya terasa sakit dan sulit bernapas. Rasa malu membanjirinya.

Taehyung baru saja menolak Kookie, menolak sepenuhnya dan di depan umum.

Panas membakar pipi Kookie. Ia pura-pura mencari sesuatu di dalam tas tangan agar bisa menunduk dan membiarkan rambutnya menyembunyikan wajahnya.

Apa yang baru saja terjadi? Kenapa Taehyung melakukan itu? Menolakku seperti itu? Pikir Kookie.

Seribu kemungkinan masuk ke benak Kookie.

Taehyung tidak menikmati percintaan itu seperti yang dirasakannya.

Taehyung bertemu wanita lain.

Taehyung lelah berpura-pura.

Taehyung jijik saat mengetahui Kookie terlalu bodoh hingga mau menikahi Mingyu.

Kookie mual dan sangat ingin melarikan dirinya. Sayangnya ia terperangkap di antara kerumunan orang.

Kalau ia menghilang sekarang, ketidakhadirannya akan diketahui. Untuk beberapa alasan, Kookie tidak ingin Taehyung tahu pria itu telah menyakitinya.

Saat pertandingan dimulai, Kookie berusaha sebaik mungkin memperhatikan dan mengabaikan waktu yang berjalan sangat lama.

Kookie tidak menyadari berapa kali Taehyung melihat ke arahnya saat berada di lapangan sampai akhirnya pria itu mengabaikan Kookie sepenuhnya.

Akhirnya peluit berbunyi dan para pemain berbaris untuk bersalaman. Biasanya itu menjadi petunjuk bagi Kookie untuk turun ke lapangan.

Kookie enggan.

Sentuhan TermanisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang