Part 15 🔞🔞

211 11 2
                                    

"tingkahmu aneh" ujar Kookie pada Bambam saat berdiri di tengah ruang utama.

"Aneh bagaimana?" Bambam tidak mengangkat wajahnya dari buku di pangkuannya.

"Entahlah. Kau terus-menerus melihat jam"

Bambam melirik jam di atas perapian, lalu mengangkat bahu.

"Aku ingin tahu jam berapa sekarang"

"Setiap 15 detik?"

Bambam menatapnya. "Tidak sesering itu"

"Nyaris"

Kookie tahu ada sesuatu, tapi tidak tahu apa.

"Aku akan mulai menyiapkan makan malam" ujar Kookie

"Aku tidak lapar"

Kookie bertolak pinggang. "Selama kau masih bernapas, Kau pasti lapar. Ada apa? Sebaiknya kau memberitahuku sekarang. Toh nanti aku akan tahu juga"

"Tidak ada apa-apa"

Bambam melihat jam lagi, lalu melompat berdiri.

"Aku akan belajar di rumah temanku. Orang tuanya ada di rumah. Nomor teleponnya ada di konter dapur"

"Bagaimana dengan makan malam?"

"Aku akan makan di sana, aku akan pulang terlambat"

Kemudian Bambam pergi.

"Dasar aneh" gumam Kookie.

***

Bell pintu berbunyi sebelum Kookie tempat menemukan jawabannya. Ia melintasi ruangan utama dan membuka pintu, Taehyung berdiri di teras rumahnya.

"Kau di rumah" kata Taehyung, tidak terdengar terkejut.

Tiba-tiba tingkah laku Bambam yang aneh tadi masuk akal.

"Kau menjebakku"

"Dalam artian bagus" ujar Taehyung sambil masuk.

Taehyung mengangkat dua kantong besar beraroma enak.

"Makanan Cina. kau belum makan malam. Kita akan makan, kita akan bicara, kita akan berteman lagi."

"Apa seperti itu hubungan kita?" Tanya Kookie

"Tentu saja"

Taehyung meletakkan kantong-kantong itu, lalu menangkup wajah Kookie.

"Hei. Maafkan Aku"

"Untuk apa?"

"Mungkin karena bersikap berlebihan"

"Mungkin? Apa kau berencana segera memastikannya?"

"Aku bersikap berlebihan. Kau hanya berusaha membantu. Aku tidak menganggapnya seperti itu"

Taehyung mencium Kookie dengan tekanan yang cukup untuk membuat Kookie bersandar padanya.

"Apa aku sudah minta maaf?"

" Ya"

"Apa kau sudah menerima permintaan maafku?"

"Sekarang sudah, karena aku juga minta maaf. Terkadang aku terlalu menuntut"

"Tapi manis. Jadi kita baik-baik saja?"

Kookie tersenyum. " Ya"

Mereka pun ke dapur. Selagi Taehyung meletakkan kotak-kotak makanan itu di meja, Kookie mengambil piring, peralatan makan, dan serbet. Kemudian mereka duduk untuk makan.

"Kata-katamu tentang Karina benar juga" ujar Taehyung, yang tak diduga oleh Kookie.

"Mungkin aku memang membuat masa lalu terdengar lebih baik daripada sebenarnya. Aku dan istriku tidak bermaksud demikian."

Sentuhan TermanisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang