LOST CONTROL

790 82 2
                                    

Hari Itu Menjadi Awal Perang

Sinar matahari mulai meredup saat sore perlahan turun di atas langit 48School. Setelah penolakan Freya terhadap tawaran Jinan untuk tunduk di bawah FreyaNation, sekolah kembali tenang. Namun, ancaman dari luar mulai terasa seperti badai yang mendekat. Reina, mantan murid 48School yang dikeluarkan karena tindakan kriminalnya, kini kembali dengan satu tujuan: menghancurkan semua fraksi, terutama FreyaNation yang sedang naik daun.

Lulu, salah satu anggota setia FreyaNation, sedang berjalan di luar sekolah. Dia berhenti di toko kecil untuk membeli beberapa barang kebutuhan sehari-hari. Namun, tanpa disangka, Lulu mendapati dirinya dikepung oleh sekelompok orang dengan tatapan dingin. Wajah-wajah itu adalah anggota The Outcast, geng yang dipimpin oleh Reina.

Reina: "Apa ini anggota FreyaNation? Hah, sepertinya ini hari keberuntunganku."

Tanpa memberi Lulu kesempatan untuk melawan atau melarikan diri, geng Reina segera menyerangnya. Lulu dipukul, ditendang, hingga tubuhnya tersungkur ke tanah. Dia berusaha bangkit, tetapi jumlah mereka terlalu banyak. Dalam beberapa saat, Lulu tak sadarkan diri dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit oleh orang yang menemukan tubuhnya.

Freya Membara

Keesokan paginya, suasana di markas FreyaNation terasa suram. Adel dan Celine datang dengan ekspresi tegang dan memberi kabar buruk kepada Freya tentang Lulu yang masuk rumah sakit.

Celine: "Freya... Lulu diserang. Reina dan gengnya yang melakukannya."

Ekspresi wajah Freya berubah. Matanya yang biasanya tenang, kini dipenuhi amarah yang membara. Lulu adalah salah satu orang yang paling setia di FreyaNation, dan sekarang dia terbaring di rumah sakit karena ulah Reina.

Freya: (dengan suara dingin) "Ini tidak bisa dibiarkan. Kita serang mereka sekarang."

Adel dan Celine saling bertukar pandang. Mereka tahu seberapa serius Freya ketika sudah marah seperti ini.

Adel: "Tapi... Freya, Reina punya 200 orang di bawahnya. Kita cuma empat orang. Bagaimana kita bisa melawan mereka semua?"

Gita, yang sejak tadi diam, akhirnya angkat bicara. Dia menatap Freya dengan keyakinan penuh.

Gita: "Aku percaya pada Freya. Jika dia bilang kita bisa menang, maka kita pasti menang. Kualitas kita jauh di atas rata-rata. Jumlah tidak selalu menentukan."

Kata-kata Gita memberikan semangat kepada Adel dan Celine. Mereka akhirnya yakin untuk ikut bertarung. Tak ada lagi keraguan, hanya tekad untuk memenangkan pertempuran ini.

Permulaan Pertempuran

Matahari mulai tenggelam di balik cakrawala, langit berwarna jingga memudar menjadi gelap saat Freya berdiri di depan markas The Outcast. Hanya ditemani oleh tiga petinggi fraksinya, Gita, Adel, dan Celine. Di hadapan mereka, Reina tertawa terbahak-bahak bersama 200 anggota gengnya.

Reina: "Hahaha! Empat orang melawan 200? Ini akan menjadi lelucon sepanjang masa!"

Tapi Freya tak bergeming. Ia tak butuh banyak kata. Amarahnya telah meluap sejak Lulu dimasukkan ke rumah sakit. Dengan suara yang tegas, dingin, dan penuh keyakinan, Freya mengangkat tangannya dan berteriak dengan komando yang menghancurkan suasana.

Freya: "IKUZO, TEMERAAA!!!"

Seketika, Gita, Adel, dan Celine bergerak maju dengan kekuatan penuh.

Pertarungan Sengit: POV Gita

Gita bergerak seperti kilat. Tubuhnya meliuk-liuk di antara kerumunan musuh, menghindari pukulan dan serangan yang datang. Dia tak hanya menghindar, tetapi dengan setiap gerakan, dia menghantam lawannya dengan kekuatan telak. Pukulan kerasnya tepat mengenai perut seorang anggota The Outcast, membuatnya terlempar ke belakang, menghantam dinding.

MENUJU PUNCAK KEKUASAANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang