Di hari-hari berikutnya, situasi di 48School semakin memanas. Kejadian pertarungan antara Gracie dan Greseel sudah menyebar ke seluruh penjuru sekolah, menarik perhatian para murid dari berbagai kelas. Namun, tak satu pun dari keduanya yang mendapatkan gelar sebagai pentolan terkuat, meninggalkan pertanyaan di benak murid-murid kelas 10 tentang siapa yang sebenarnya layak memimpin.
FreyaNation, yang terus memantau pergerakan para freshman dari kejauhan, mulai menyadari bahwa persaingan tidak hanya terjadi antara Gracie dan Greseel. Ada banyak wajah baru yang ambisius dan siap untuk menguji batas kekuatan mereka. Freya tersenyum sendiri, merasa bahwa waktunya tepat untuk memperkenalkan turnamen murid baru yang sudah lama ia pikirkan.
Di sebuah ruang rapat kecil di lantai atas gedung sekolah, Freya berkumpul bersama Gita, Celine, Lulu, Adel, Christy, Marsha, dan Jinan untuk membicarakan rencana mereka. Udara di ruangan itu penuh dengan antusiasme, karena setiap anggota FreyaNation tahu bahwa turnamen ini tidak hanya akan menghibur, tapi juga menjadi cara bagi mereka untuk mengamati potensi ancaman di masa depan.
"Aku pikir sudah waktunya kita adakan turnamen itu," ujar Freya, membuka percakapan dengan senyum sinis di wajahnya. "Mereka sudah saling sikut dari kemarin, tapi belum ada yang benar-benar layak disebut terkuat. Mari kita bantu mereka menemukan jawabannya."
Gita mengangguk, menyandarkan diri di kursinya. "Dan juga, ini kesempatan buat kita lihat siapa yang bisa jadi ancaman. Lagipula, lebih baik kita tahu dari awal daripada membiarkan mereka berkembang di luar kendali."
Marsha menatap Freya dengan tatapan penuh ketertarikan. "Kalau begitu, apa hadiahnya? Apa kita kasih sesuatu yang besar untuk membuat mereka benar-benar bertarung dengan serius?"
Freya menatap Marsha sejenak, lalu tersenyum lebar. "Tentu saja. Pemenangnya akan mendapatkan gelar 'Murid Terkuat Kelas 10' dan kesempatan untuk menantang FreyaNation di akhir turnamen."
Suasana di ruangan langsung berubah tegang mendengar ide itu. Tantangan melawan FreyaNation? Itu bukan sekadar hadiah, melainkan kesempatan untuk membuktikan bahwa mereka layak dihormati di 48School.
Celine tersenyum puas. "Ini akan membuat semua orang bersemangat. Siapa yang tidak mau kesempatan untuk menantang kita?"
Adel tertawa kecil, bermain-main dengan rambutnya. "Dan kalau ada yang berhasil menang melawan kita? Aku ragu ada yang bisa, tapi siapa tahu. Mungkin mereka akan memberikan kejutan."
Freya memandang jauh ke luar jendela, ke arah lapangan sekolah yang semakin ramai. "Aku tidak peduli siapa yang menang. Yang aku ingin lihat adalah, siapa yang punya keberanian untuk menghadapi kita. Mereka mungkin punya kekuatan, tapi hanya sedikit yang memiliki mental baja."
Jinan, yang selama ini diam, akhirnya bicara. "Jadi, kapan kita mulai?"
Freya berpikir sejenak, lalu mengangkat bahu. "Minggu depan. Kita beri mereka waktu untuk mempersiapkan diri. Setelah itu, biarkan pertarungan menentukan siapa yang layak untuk bertahan di 48School."
Dengan keputusan itu, turnamen resmi dimulai. FreyaNation menyebarkan kabar tentang turnamen tersebut ke seluruh sekolah. Murid-murid kelas 10, terutama Gracie, Greseel, dan pengikut mereka, langsung tertarik. Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk membuktikan diri, tidak hanya kepada teman-teman sekelas, tapi juga kepada Freya dan FreyaNation.
Seminggu kemudian, lapangan sekolah penuh dengan murid-murid yang siap bertarung. Pertarungan pertama mempertemukan Gracie dengan salah satu pengikut setianya, Michie, sementara Greseel dihadapkan dengan Anindya, wakil dari fraksi The Stars.
FreyaNation menyaksikan dari jauh, seperti biasanya, menikmati pertarungan yang berlangsung sengit. Gracie dengan pukulan brutalnya berhasil menghajar Michie dalam waktu singkat, sedangkan Greseel dengan kecepatannya berhasil mengalahkan Anindya setelah pertempuran panjang. Pertarungan demi pertarungan terus berlangsung, menyisakan para pejuang terbaik yang akan maju ke babak final.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENUJU PUNCAK KEKUASAAN
FanfictionFreya, seorang murid baru yang ceria dan mudah tersenyum, baru saja pindah ke sekolah 48School, sekolah yang terkenal dengan geng-geng kuatnya dan reputasi berandalnya. Di sekolah ini, puncak kekuasaan dikuasai oleh Shani, seorang murid kelas 3 yang...