Eps 2

153 25 4
                                    

Jane masuk perlahan membawa nampan bubur dan air mineral. Ia juga membawa obat pengar ke kamar Sean. Sean belum bangun tapi Jane setia duduk disisi ranjangnya Sean

"A-aaarrrggghhhh" erang Sean memegang kepalanya

"U-udah bangun? Kepalanya sakit?" Jane

Samar2 Sean lihat Jane "Engga usah sok baik!" sarkas Sean yang coba bangun. Jane bantu Sean duduk dan bersandar di headboard tapi Sean mengelak "Dibilang aku tidak butuh bantuanmu!"

Akhirnya Jane menyerah, ia duduk kembali disamping ranjang Sean. "Tapi sarapan ya kakak suapin kamu harus makan terus minum obat pengarnya" lembut Jane lalu mengusap kepala Sean pelan "Abis ini kakak antar kamu ya, kita terapi okay?"

Dengan kasar Sean menepis bubur itu hingga tumpah ke karpet "KUBILANG TIDAK PERLU SOK BAIK! AKU LUMPUH TOTAL PERCUMA TERAPI! PUAS KAU?! dan perlu ditekankan AKU BUKAN ADIKMU! KAU HANYA ANAK PUNGUT!" teriak Sean didepan wajah Jane. Jane hanya menutup mata dan meneteskan airmata menerima perlakuan adiknya, Jane berdiri

Sean pindah kekursi rodanya lalu berlalu kekamar mandi. Untuk pindah dari kasur ke kursi roda Sean bisa sendiri dengan kekuatan tangannya. Jane menghapus airmatanya lalu membereskan tumpahan bubur dikarpet dan keluar

Tak lama dia masuk lagi membawa bubur yang baru. Ia letakkan dinakas lalu Jane kembali keluar. Beruntung Sean lama dikamar mandi

Tak lama Sean selesai ritual dikamar mandi lalu ia lihat bubur dinakas. Awalnya dia mendengus sebal karena tau bubur itu dari Jane namun sedetik kemudian perutnya berbunyi akhirnya ia makan bubur itu dan meminum obat pengarnya

.

Jane tiba dikantor seperti biasa Sooya sekretaris sekaligus sahabatnya akan menyambutnya "Pagi bu ceo"

"Pagi Chuyaaaaa" Jane

"Udah sarapan?" Sooya

Jane tersenyum tipis "Pasti belum nih aku bawakan kau nasi goreng, tadi aku buat untuk Seulgi oppa dan ternyata masih banyak" Sooya memberikan sekotak nasi goreng

"Makasih ya Soo" Jane mulai makan

"Hmm Jane gimana Sean?" Sooya, ya Sooya tau keadaan Sean dan Jane karena dulu juga Sooya sekretaris Sean saat dia belum lumpuh

"Masih gitu aja, aku engga tau harus gimana lagi karena mungkin kesalahan aku fatal banget" Jane

Sooya mendekat dan peluk Jane "It's not your fault, pasti suatu hari Sean sadar akan semuanya yang sabar ya"

"Makasih ya" Jane

"Sudah jangan makasih terus ini bukan acara amal" Sooya

.

Sean keluar kamar dan keruang tengah dengan kursi rodanya. "Bi minta kopi"

Tak lama seorang maid menghampiri membawa secangkir kopi "Bi tadi Jane engga sarapan? Itu meja rotinya masih lengkap?"

"Tadi nona Jane bangun pagi sekali lalu buat bubur sampai tidak sempat sarapan tuan"

Sean hela nafas, ada sedikit rasa bersalah pada dirinya. Sebenarnya Sean selalu merasa menyesal ketika telah membentak atau mencaci Jane namun rasa bencinya lebih besar menyelimuti hatinya

"Harusnya tidak perlu pedulikanku, semuanya sudah dia miliki" gumam Sean

.

"Chu antar aku ke supermarket yuk" Jane

"Oh kau mau belanja?" Sooya

"Mau beli kebutuhan kue, besok kan libur jadi mau buat kue coklat Sean suka sekali kue coklat" Jane

Sooya kagum melihat kegigihan Jane mendapat adiknya kembali "Okay ayo"

Akhirnya Jensoo belanja ke supermarket sesuai permintaan Jane. Mereka mulai memilih bahan2 yang diperlukan

"Choco chips juga dia suka"

"Keju juga dia suka"

Jane sangat semangat membeli bahan2 yang ada

.

Jam 10 pagi Jane sudah berkutat didapur membuat kue coklat untuk Sean. Ia tidak lagi mempedulikan lelah dan kusut wajahnya

Sean keluar kamar dengan kursi rodanya, sudah rapi akan pergi. "Sean sudah bangun adik tampan? Ayo kakak buat kue coklat kesukaanmu"

Sean acuh dan terus keluar. Diluar sudah ada Lim yang menunggu, Lim sahabat Sean. "Sean mau kemana? Kakak sudah buat kue lho buat kamu masa mau pergi" tahan Jane

"Buang saja! Buang seperti harga dirimu!" sarkas Sean sambil terus maju kearah mobil Lim

"ayo pergi Lim" Sean

"T-tapi kakakmu..." Lim

"Sudah jangan bicara!" Sean, akhirnya Lim hanya menurut kata sahabatnya

Jane tersenyum tipis melihat kepergian Sean. "Gapapa nanti pulang pasti mau makan kuenya" gumam Jane

.

Sean keluar dengan Lim satu hari penuh hingga kini mereka berada disebuah club dan mabuk

"Apa kau masih bisa memuaskanku dengan keadaanmu?" Ucap seorang gadis yang duduk dipangkuan Sean

"Mau coba?" Sean

"Hey kurang ajar dia pacarku!" tiba2 seorang pria yang sama mabuk datang dan memukul Sean hingga jatuh tersungkur

bugh bugh bugh pria itu terus memukuli Sean yang tak berdaya hingga security melerai dan melempar mereka keluar club

Sean jatuh setelah dilempar bersama kursi rodanya, kepalanya pengar akibat alkohol dan terbentur. Samar2 dia lihat seorang wanita menghampirinya "Sean kamu disini ternyata kakak khawatir, ayo sayang kita pulang" ucap Jane dibantu Seulgi dan Sooya membopong Sean masuk mobil

Hate but LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang