"SUZY!" teriak Sean dan Jane, ya tdinya Lim akan menembak Sean namun Suzy yang menyadari itu langsung memaksakan tubuhnya untuk berdiri lalu menghalangi Sean. Suzy jatuh lemah keatas pangkuan Jane
"S-suzy kau-- bertahanlah kita kerumah sakit" Jane
"T-tidak J-jane dengarkan aku" Suzy dengan nafas terengah-engah dan dada berlumur darah "S-sean pria yang baik, maaf aku sangat mencintainya uhuk m-maka maukah kau tetap mencintainya? Seperti dia mencintaimu? Melihatnya bahagia bersamamu adalah sebuah balasan cinta untukku"
"Suzy hiks tidak jangan bicara begitu hiks" Jane
"Berjanjilah Jane dan kau Sean uhuk berjanjilah kalian akan selalu bersama" Suzy
"Aku janji Suzy" Sean yang berjongkok disamping Jane
"J-jane?" Suzy
"A-aku janji akan selalu bersama Sean" Jane
Suzy tersenyum, tak lama dahinya mengernyit tanda akan ada yang keluar dari tenggorokannya. Ya itu darah dan sesaat darah itu mengalir deras melewati dagunya maka saat itulah Suzy menghembuskan nafas terakhirnya
"Suzy?! Suzy?! Bangun hiks hiks" Jane
Sean menatap Suzy pilu, perlahan ia lipat tangan Suzy dan mengelus punggung istrinya. Tak lama ambulance datang dan mengambil tubuh Suzy lalu dibawa kerumah sakit untuk di tindak
"Hubby hiks" Jane mengangis memeluk Sean yang sebenarnya menangis juga, Suzy selingkuhannya yang baik hati dan tulus berkorban untuknya
Sean merangkul Jane "Wifey~"
"Hiks hiks" Jane
.
Sean-jane Sooya-Seulgi menatap pusara bertuliskan Bae Suzy dengan haru. Walaupun ia berselingkuh dengan suami Jane namun diakhir hayatnya ia melakukan kebaikan yang luar biasa
"Hiks dia baik sekali by, jika dia masih hidup aku rela kau duakan asal dengan Suzy" Jane
"Sssstttt sayang~ Kesalahan terbesarku adalah menduakanmu, maafkan aku ya dan aku takkan mengulanginya lagi" Sean cium pucuk kepala Jane
"Apa hubby merasa kehilangan?" Jane
"Sedikit tapi itu semua tertutup dengan rasa syukurku karena aku bisa berjalan dan istriku kembali, mianhae ya aku akan selalu menemanimu" Sean
"Sudah jangan minta maaf lagi, ini bukan acara amal" jane menaruh buket bunga diatas pusara Suzy
.
Kini semuanya berkumpul di mansion Park duduk santai
"Lim dipenjara 14 tahun dengan tuduhan penculikan dan pembunuhan terhadap Suzy" Seulgi
"Kasihan ya Lim" Sooya
"Dia kriminal sayang" Seulgi
"Iya tapi bagaimanapun dia sahabat kita dulu bahkan aku sempat manaruh hati sama dia" Sooya
"Hah? Gantengan juga aku sama Lim" Seulgi
"Iya iya lagipula aku lebih suka beruang daripada buaya dan eh ternyata jadinya sama Jane" Sooya
"Oh ya? Wifey kesayanganku ini pernah pacaran sama Lim? Sahabatku?" Sean
"Dulu by waktu kamu masih bodoh, sering marahin aku" Jane
"Mm kapan?" Sean pura2 mikir
"mm mikir kan? Engga tau kapan karena kamu bodoh terus" Jane terkekeh
"Gapapa lah yang penting punya kamu" Sean
"Dia juga terobsesi dengan Jane karena Jennie" Seulgi
"Jennie?"
"Iya ternyata Lim punya mantan namanya Jennie dia sangat mirip sama Jane namun Jennie meninggal karena kecelakaan pas naik motor sama Lim" Seulgi
"Oh jadi itu alasan Lim engga pernah mau naik motor? Bukan karena aku lumpuh ah sahabat macam apa aku ini engga pernah tau apa2" Sean
"By lebih baik besok kita tengok Lim dipenjara, gimanapun kalian sahabatan" Jane
"Iya sayang" Sean
"Btw sayang kamu ko tau bayak sih" Sooya
"Kepala polisi yang menyelidiki kasus Lim yang cerita" Seulgi
"Oo gitu kalian ngobrol?" Sooya buat Seulgi angguk2 aja sambil makan cemilan
"Kepala polisi yang cantik kemarin?" Jane
"Oo cantik! Jadi kamu ngobrol iya?" Sooya
"E-eh engga karena cantik aja, memang kita butuh informasi itu kan" Seulgi
"Siapa namanya?" Sooya
"Joohyun" Seulgi keceplosan
"Oo Joohyun mantan kamu itu oh iya aku baru ngeh kan memang polisi Oo pantesan betah banget ikutin kasus ini" Sooya jewer kuping Seulgi
"E-e-eehhhh sayang adududuh" Seulgi
"hahahahaha makan kau Seul besok tidak usah ikut jenguk Lim" Sean
Jane melirik Sean tajam "ooo jadi hubby juga mau ketemu kepala polisi cantik itu? Inget ini istri udah berbadan dua masih genit aja" jane jewer kuping Sean juga
"A-a-aaahhhh wifey sakit aw mana ada aku gitu" Sean
.
Keesokan harinya Sean dan jane benar2 menjenguk Lim karena mereka sekalian mau kontrol kandungan Jane
"Waktu kalian 5 menit tapi sel tidak kubuka karena dia mengalami sedikit depresi" Joohyun
"Terima kasih ya-- aw" Sean yang perutnya dicubit kecil oleh Jane buat Joohyun nahan tawanya lalu pergi "Apa sih wifey?"
"Engga usah manis2 senyumnya" Jane
"S-sean? Jane?" Lim
"Lim?" Sean
Lim berlutut dibalik selnya "Mianhae Sean Jane, aku kelewatan aku hampir membunuh kalian seharusnya kalian membunuhku saja" Lim
"Lim bangunlah" Sean "Kami sudah memaafkanmu dan akan mencabut tuntutan"
"A-apa? Untuk apa Sean biarlah aku menebus kesalahanku disini" Lim
"Kau sahabat kami Lim, lagipula kami tidak tau kau punya trauma mendalam mianhae" Jane
"Hiks hiks Jennie hiks" Lim
"Mianhae aku tidak tau soal ini" Sean
.
Putusan pengadilan atas pencabutan tuntutan terhadap Limario Manoban telah selesai. Walaupun keluarga Park mencabut tuntutannya namun hukum tetap memberlakukan hukuman untuk Lim selama 1 tahun
"Maaf kau tidak bisa langsung bebas" Sean
"Tak apa, aku sangat berterima kasih pada kalian" Lim
.
Sean tak henti2 menciumi perut Jane yang terbaring dikasurnya "Anak daddy sedang apa sih didalam? Baik2 ya jangan siksa mommy"
"Anaknya saja yang dicium?" Jane
Sean senyum lalu merangkak naik hingga wajahnya sejajar dengan Jane lalu mencium bibirnya intens. Setelah cukup lama Jane dorong bahu Sean "Sudah jangan kejauhan, aku akan memasak makan malam"
"Aku bantu" Sean mengikuti Jane kedapur
Sesi masak memasak selesai. Niat Sean yang akan bantu malah membuat semua berantakan. Kini pasangan Park itu makan malam. Sean terus pandangi jane sambil tersenyu "Kenapa melihatku terus gitu?"
"Kamu istriku" Sean
"Iya aku istrimu" Jane
"Aku menyayangimu" bisik Sean
"Aku juga sayang~" Jane dan lanjut makan mengabaikan suaminya yang seperti kerasukan karena tetap senyum pandang wajah istrinya

KAMU SEDANG MEMBACA
Hate but Love
Ficção CientíficaSean sangat benci Jane, kakak angkatnya yang dikira membuatnya lumpuh dan kehilangan orangtua namun seiring berjalan waktu perasaan itu berubah, berubah menjadi hal yang tidak terduga