Hari itu Jane dan Sean benar2 ke mall, entah kenapa Sean tiba2 ingin belanja semua mulai dari baju celana sepatu bahkan dia juga membelanjakan Jane
"Nah ini bagus buat kamu sepatunya keren" jane
"Benaran kak?" Sean
"Iya benar" Jane
"Okay, kakak ambil juga biar kita samaan" Sean
"Kebetulan sekali sepatu ini memang edisi couple" ucap seorang penjaga toko
"M-maaf dia adikku" Jane
"Tapi gapapa kita ambil sepatunya" Sean sambil mengeluarkan black cardnya
"Ini saja Sean" Jane yang mengeluarkan black card juga
"Ini aja kak, sayang uangku engga pernah terpakai" Sean
Setelah membeli sepatu dan baju mereka berjalan lagi keliling. Jane dorong kursi roda Sean sedangkan belanjaannya Sean pangku dan sebagian dia bawa
Mereka melewati toko perhiasan. "Kak masuk situ" Sean
"Kamu mau beli apa?" Jane
"Masuk aja" Sean
Akhirnya Jane mendorong kursi roda Sean masuk kedalam toko perhiasan tersebut. Didalam Sean dengan seksama memilih kalung berlian untuk wanita. "Ini saja" tunjuk Sean pada kalung berlian dengan desain mewah dan pastinya mahal
Setelah membayarnya Sean melihat kalung berlian itu dan menatap Jane "Ini buat kakak"
"hah? Apa? Ini berlebihan sekali Sean" Jane
"kakak engga mau?" Sean dengan wajah dibuat sedih
"Kakak mau mau masa nolak pemberian adik tampan" Jane mengusap kepala Sean
"Kalo gitu boleh aku pakaikan?" Sean
"Iya dong pakaikan sekalian" Jane berdiri dengan lututnya agar Sean mudah memakaikan kalung itu pada Jane
Sean mulai memakaikan kalung pada Jane dari belakang. Jane mengangkat rambutnya hingga lehernya terekspose bebas. "K-kenapa deg2an gini? Ko rasanya ingin cium leher kak Jane ya" batin Sean
"Sudah Sean?" Jane
"Ah iya udah coba kakak berbalik aku mau lihat" Sean
Jane berbalik menghadap Sean. Sungguh kalung itu cantik sekali dipakai Jane karena Jane memang cantik. Sean terpana melihat Jane sampai tidak kedip
"Apa cocok?" Jane
"A-ah iya cocok bagus kak, kakak cantik" Sean
Sungguh rasanya Jane ingin teriak kencang bahwa dia sangat senang karena adik tampannya kembali hangat tidak lagi membencinya. Jane janji pada dirinya sendiri akan menjadi yang terbaik untuk Sean
"kak makan yuk aku lapar" Sean
Merekapun masuk ke sebuah restoran di mall itu. Mereka mulai memesan makanan dan seperti dahulu Sean manja maunya disuapin tapi kali ini sesekali dia suapin Jane balik
"Ruby Jane?" sapa seorang pria menghampiri meja mereka
"Kai?"ucap Jane menatap Kai sampai tidak jadi suapin Sean padahal Sean sudah membuka mulutnya
"Wah sudah lama sekali, kau terlihat canti" Kai, teman kuliah Jane dulu dan memang dia menaruh hati pada Jane sejak lama
"Bisa saja kau juga terlihat sukses" Jane
"Ah hanya perusahaan kecil, Kim Batteries itu milikku" pamer Kai
"Wah sepertinya kita bekerjasama" Jane
"Park Company? Kau CEO nya ternyata" Kai
"Ah itu perusahaan adikku aku hanya bekerja disana ah iya kenalin pria tampan ini adikku" Jane
"Ah hai aku Kim Jongin atau Kai" Kai menjulurkan tangannya
"Aku Roseanno Park dan bisakah kau tidak mengganggu acara makan kami?!" dingin Sean
"A-aaa hmm Sean..." Jane
"A-ah tak apa maafkan aku mengganggu, silahkan kalian lanjutkan mungkin kapan2 kita bisa makan siang bersama Jane?" Kai
"Tidak!" Sean
"A-ahhmmm atau---" Kai
"Tidak!" Sean
"Kai sudahlah kau lebih baik lanjutkan acara jalan2mu" Jane
"Hmm baiklah" Akhirnya Kai pergi dan jane kembali duduk. Jane tidak menegur Sean atas kelakuannya tadi karena Jane lebih tidak ingin Sean marah lagi sama dia
"Kakak jangan dekat2 dia!" ketus Sean
"Iya" Jane
"kakak juga jangan makan siang sama dia!" Sean
"Iya sayang~" Jane
"Kakak jangan--" Sean terputus karena Jane tempelkan jarinya pada bibir Sean buat jantung Sean tidak aman
"Kakak janji sayang tidak akan hubungan apapun sama Kai" lembut Jane buat Sean angguk aja "Tapi kakak minta 1 sama kamu boleh?"
"Apa?" Sean
"Kamu berhenti mabuk dan merokok bisa? Tak apa jika merokok selama dalam batas wajar tapi kalo mabuk bisakah berhenti? Itu tidak baik sayang, kamu mau makan apa? Apapun kakak masakin atau mau manja2 sepanjang hari kakak siap asal kamu berhenti mabuk, itu bisa merusak tubuhmu" ucap Jane dengan mata berkaca-kaca
Sean menatap dalam mata Jane lalu ia mengangguk "Iya aku janji" Sean. Akhirnya mereka melanjutkan makan mereka
"Kenapa rasanya kesal sekali melihat kak Jane didekati pria lain? Apa aku cemburu?" batin Sean
.
Malam hari tiba, Jane sedang duduk dikursi ruang tv sambil memantau padnya. Tiba2 Sean datang dan mengambil pad Jane "Kakak jangan kerja terus nanti sakit"
Jane hela nafas "Iya sayang, sini tiduran"
"Dikamar aja yuk tidur udah malam juga" Sean
Jane angguk. Mereka kekamar Sean karena akan tidur. Semenjak kecil mereka terbiasa tidur bersama dan cuddle tapi jika dewasa seperti ini rasa yang mereka rasakan agak lain
"Kak besok aku minta anter boleh?" Sean yang sudah masuk ke pelukan Jane
"Antar kemana?" Jane sambil elus kepala Sean
"Aku mau kembali ke perusahaan lalu siangnya kita terapi" Sean
Jane tersenyum senang akhirnya adik tampannya kembali menemukan semangat hidup "Boleh dong apapun buat adik tampan"
"Yaudah ayo tidur" Sean semakin mendusel ke dada Jane
"Iya iya" Jane
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate but Love
Science FictionSean sangat benci Jane, kakak angkatnya yang dikira membuatnya lumpuh dan kehilangan orangtua namun seiring berjalan waktu perasaan itu berubah, berubah menjadi hal yang tidak terduga