- dua -

509 54 25
                                    

⚠️ Ceritanya ringan, dan lebih banyak manis-manisnya.

Sorry for typo 🙏🏻











Selamat Membaca 🌼✨













“Pak? Jadi menurut Bapak gimana? Setuju kalau kita kerjasama dengan perusahaan obat PT. Sehat Sehati?” direktur keuangan bertanya pada Baskara yang sedari tadi malah senyum-senyum gak jelas selama persentase tim marketing dan sales terkait perluasan produksi.

Baskara menatap layar tabletnya yang menampilkan foto-foto sang istri yang terlihat sangat cantik yang ternyata ia simpan di dalam galeri tablet yang biasa ia gunakan untuk meeting dan melihat laporan.

Baskara menatap layar tabletnya yang menampilkan foto-foto sang istri yang terlihat sangat cantik yang ternyata ia simpan di dalam galeri tablet yang biasa ia gunakan untuk meeting dan melihat laporan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria itu membayangkan betapa cantiknya Bulan di rumah tadi. Wajahnya yang sedih entah kenapa membuat Baskara ingin mencium dan memeluk Bulan untuk menenangkan.

Awalnya ia tidak percaya, tapi karena ayahnya mengatakan kalau mereka memang sudah menikah, tidak ada alasan untuk tidak percaya.

Sejak ia mendengar ucapan sang ayah, Baskara malah membayangkan hal-hal manis antara dirinya dan Bulan. Ia lupa semua kejadian manis yang mungkin telah terjadi, tapi ia berencana akan menciptakan hal-hal manis itu setelah pulang nanti.

Ah, Baskara tidak sabar!

“Pak?”

Para anggota meeting melirik satu sama lain karena Baskara sama sekali tenggelam dalam lamunan indahnya. Bibirnya tak berhenti untuk tersenyum menampakkan gigi-gigi putihnya.

“Pak Baskara?” salah satu direktur mencolek lengan Baskara, membuat Baskara menoleh.

Sedetik kemudian, ia tersadar kalau ia berada dalam rapat.

“Maaf, maaf,” ucapnya dengan pipi memerah malu.

Diam-diam salah satu direktur ikut tersenyum melihat apa yang Baskara lihat. Sepertinya direktur muda mereka itu tengah dilanda cinta.

Apapun yang Baskara lakukan hari ini terasa begitu indah. Laporan-laporan yang memusingkan kepala juga terlihat candu dan penuh cinta karena ia tahu kalau ia sudah menikahi Bulan.

Pria itu bahkan tidak misuh-misuh saat macet panjang menerjang di tengah perjalanan pulang.

Lagu cempreng yang dinyanyikan penyanyi jalanan terdengar merdu. Biasanya ia hanya bersedekah lima ribu kepada pengamen jalanan, tapi karena ia sudah menikah dan punya anak, ia bersedekah satu lembar uang berwarna merah.

Aroma mobilnya juga beraroma bunga-bunga cinta. Aroma manis yang menggoda, membuat ia mabuk akan cinta.

Perjalanan sorenya terasa begitu cepat hingga ia tiba di rumah mendapati Bulan bercakap-cakap dengan ibunya.

Ah, pemandangan yang sangat... Indah.

Ibu dan istrinya terlihat begitu akrab menikmati buah-buah segar yang sengaja ibunya siapkan untuk istrinya karena istrinya masih sering mual dan muntah akibat hamil.

✓ 49. J - Our Sweet Dreams (Jangkku Ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang